Pengertian Kemandirian, Ciri, Macam, Tujuan, Faktor, dan Contohnya

Kemandirian Adalah
Kemandirian Adalah

Kemandirian merupakan sebuah kajian yg masuk kedalam ruang lingkup psikologi. Dalam arti psikologi, kemandirian yakni sifat kepribadian di mana seseorang dengan-cara konsisten menentukan untuk bertindak berdasarkan fikiran & perasaannya sendiri ketimbang mengambil pandangan orang lain.

Salah satu ciri seseorang yg memiiliki perilaku kemandirian yakni bisa memastikan nasib sendiri, sikap & langkah-langkah yg dikerjakan berdasarkan kehendak sendiri & bukan lantaran orang lain atau tergantung pada orang lain. Terdapat bermacam-macam bentuk kemandirian, diantaranya yakni kemandirian dengan-cara emosional, kemandirian dengan-cara intelektual, & lain-lain.

Dengan tercapainya tujuan dr pengembangan perilaku kemandirian dlm diri seseorang, maka itu dapat menawarkan banyak faedah untuk dirinya. Tentunya kemandirian tersebut dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor. Sebagai acuan, kemadirian siswa dlm berguru, pastinya dipengaruhi oleh bagaimana cara guru mengajar & bagimana kondisi lingkungan belajarnya.

Kemandirian

Kemandirian menjadi salah satu faktor kepribadian yg sangat penting bagi individu. Individu yg mempunyai kemandirian tinggi relatif bisa menghadapi segala permasalahan sebab individu yg mampu berdiri diatas kaki sendiri tak akan tergantung pada orang lain, senantiasa berupaya menghadapi & memecahkan problem yg ada.

Pengertian Kemandirian

Berdasarkan yg tertera dlm dalam kamus psikologi, kemandirian berasal dr kata “independence” yg bisa diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang tak tergantung pada orang lain dlm memastikan keputusan & adanya perilaku percaya diri.

Pengertian Kemandirian Menurut Para Ahli

Adapun definisi kemandirian menurut para hebat, antara lain yakni sebagai berikut;

  1. Emil Durkheim

Kemandirian ialah komponen esensial ketiga dr moralitas yg bersumber pada kehidupan masyarakat. Kemandirian berkembang & meningkat lantaran dua faktor yg menjadi prasyarat yaitu:

  1. Disiplin, yaitu adanya aturan bertindak & otoritas
  2. Komitmen kepada golongan

  1. Masrun (1986:8)

Kemandirian dapat didefinisikan sebagai suatu sikap yg memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melaksanakan suatu hal atas dorongan sendiri & untuk kebutuhannya sendiri, tanpa adanya dr orang lain, berpikir & bertindak original/kreatif, serta penuh inisiatif, bisa menghipnotis lingkungan, memiliki rasa percaya diri & mendapatkan kepuasan dr usahanya.

  1. Kartini Kartono (1985:21)

Kemandirian seseorang akan terlihat tatkala orang tersebut menghadapi persoalan. Jika masalah tersebut bisa dituntaskan sendiri tanpa meminta sumbangan dr orang tua & akan bertanggung jawab terhadap segala keputusan yg telah diambil melalui aneka macam pertimbangan maka hal ini memperlihatkan bahwa orang tersebut mampu untuk mampu berdiri diatas kaki sendiri.

Ciri Kemandirian

Terdapat beragam usulan yg berhubungan dgn ciri-ciri kemandirian, diantaranya yaitu:

  1. Kemandirian menurut Mustafa (1982:90)

  1. Mampu memutuskan nasib sendiri, artinya semua sikap & langkah-langkah yg sekarang atau yg akan tiba dikerjakan berdasarkan kehendak sendiri & bukan karena orang lain atau tergantung pada orang lain.
  2. Mampu mengendalikan diri, artinya adanya kontrol diri yg kokoh dlm segala tindakan, bisa mengikuti keadaan dgn lingkungan atas perjuangan & bisa memilih jalan hidup yg baik & benar.
  3. Bertanggungjawab, artinya kesadaran yg ada dlm diri seseorang bahwa setiap tindakan akan besar lengan berkuasa kepada orang lain & dirinya sendiri. Selain itu, bertanggungjawab dlm melaksanakan segala keharusan baik itu mencar ilmu maupun melakukan tugas –tugas rutin.
  4. Kreatif & inisiatif, kemampuan berfikir & bertindak dengan-cara kreatif & inisiatif sendiri dlm menghasilkan ilham –inspirasi baru.
  5. Mengambil keputusan & menangani dilema sendiri, mempunyai aliran, pertimbangan, pendapat sendiri dlm mengambil keputusan yg bisa menangani masalah sendiri, serta berani mengahadapi resiko terlepas dr efek atau dukungan dr pihak lain.

  1. Kemandirian menurut Parker (2005: 233)

  1. Tanggungjawab, artinya mempunyai tugas untuk menuntaskan sesuatu & diminta pertanggungjawaban atas hasil kerjanya.
  2. Indepedensi, artinya kondisi dimana seseorang tak tergantung pada otoritas & tak membutuhkan kode dr orang lain, indepedensi pula mencakup wangsit adanya kemampuan mengurus diri sendiri & menuntaskan problem sendiri.
  3. Otonomi & keleluasaan untuk memutuskan keputusan sendiri, artinya kemampuan memutuskan arah sendiri (self determination) mempunyai arti bisa mengendalikan atau mensugesti apa yg akan terjadi pada dirinya sendiri.

Aspek Kemandirian

Kemandirian mengandung tiga aspek utama, yaitu:

  1. Aspek kognitif

yaitu aspek yg bekerjasama dgn pengetahuan, pandangan & keyakinan seseorang ihwal suatu hal, misalnya pemahaman seorang siswa wacana prestasi akademik.

  1. Aspek afektif

yakni aspek yg berhubungan dgn perasaan seseorang terhadap suatu hal seperti halnya hasrat, keinginan atau pun kehendak yg kuat terhadap suatu keperluan, misalnya keinginan seorang siswa untuk sukses atau berprestasi dlm halakademik.

  1. Aspek psikomotor

yaitu faktor yg bekerjasama dgn tindakan yg dilakukan seseorang untuk menyanggupi kebutuhannya, misalnya tindakan siswa yg berinisiati) mencar ilmu giat alasannya ia ingin menerima prestasi akademik yg baik.

Macam Kemandirian

  1. Masrun (dalam Widayatie, 2009:19) berpendapat bahwa kemandirian bisa ditunjukkan dlm beberapa bentuk, yaitu:

  1. Tanggungjawab, artinya seseorang memiliki kemampuan untuk memikul tanggungjawab, menyelesaikan suatu tugas, mempertanggungjawabkan hasil kerjanya, menerangkan peranan gres, serta berpegang teguh pada prinsip tentang apa yg benar & salah dlm berfikir & bertindak.
  2. Otonomi, ditunjukkan dgn menjalankan tugas sendiri, yakni suatu kondisi yg ditunjukkan dgn tindakan yg dijalankan atas kehendak sendiri & bukan orang lain & tak tergantung pada orang lain & mempunyai rasa percaya diri & kemampuan mengurus diri sendiri.
  3. Inisiatif, ditunjukkan dgn kemampuan berfikir & bertindak dengan-cara inovatif.
  4. Kontrol diri, kendali diri yg kokoh ditunjukkan dgn pengendalian langkah-langkah & emosi bisa menanggulangi persoalan & kemampuan menyaksikan sudut pandang orang lain.

  1. Robert Havighurst membedakan kemandirian macam-macam menjadi 4 bentuk, yaitu:

  1. Kemandirian emosi, ialah kemampuan mengontrol emosi sendiri & tak tergantungnya keperluan emosi pada orang lain.
  2. Kemandirian ekonomi, merupakan kesanggupan mengendalikan acara ekonomi sendiri & tak tergantungnya keperluan ekonomi pada orang lain.
  3. Kemandirian intalektual, merupakan kesanggupan untuk menangani aneka macam duduk perkara yg dihadapi.
  4. Kemandirian sosial, merupakan kemampuan untuk mengadakan interaksi dgn orang lain & tak tergantung pada aksi orang lain.

Tujuan Kemandirian

Sikap kemandirian penting untuk ditanamkan dlm diri seseorang dgn tujuan semoga seseorang tersebut bisa melakukan suatu hal (bertindak) tanpa menanti uluran tangan dr orang lain, serta melatih seseorang untuk mengambil keputusan yg tepat & inovatif dlm menghadapi permasalahan.

Dengan tertanamnya sikap kemandirian dlm diri seseorang, terdapat beberpa faedah hidup berdikari yg akan ia rasakan, diantaranya yaitu:

  1. Menumbuhkan rasa percaya diri

Melalui penerapan gaya hidup mandiri, dengan-cara tak langsung akan melatih rasa percaya diri seseorang. Ia jadi terbiasa mengandalkan diri sendiri & tak tergantung pada orang lain. Rasa percaya diri sangat  diperlukan di lingkungan pekerjaan & proses sosial ananda kelak.

  1. Punya kesanggupan menganalisis

Ketika seseorang sudah terbiasa hidup berdikari, maka ia akan mempunyai kesanggupan untuk menganalisis suatu keadaan dgn gampang. Seiring berjalannya waktu, untuk setiap keputusan yg akan ia ambil, ia niscaya mempertimbangkan dulu balasan apa saja yg berpeluang timbul di kemudian hari.

  1. Menjadi pribadi yg bertanggung jawab

Hidup mampu berdiri diatas kaki sendiri menuntut seseorang untuk bisa mengambil keputusan. Secara tak langsung ia pula dituntut untuk bertanggung jawab atas keputusan itu. Ia tak boleh menimpakan tanggungjawab pada orang lain. Hidup mampu berdiri diatas kaki sendiri mampu membentukmu menjadi pribadi yg senantiasa bertanggung jawab.

  1. Mengembangkan daya tahan mental

Kemandirian menciptakan seseorang menjadi orang yg tahan banting tatkala sedang mengalami duduk perkara dlm kehidupan. Semua permasalahan yg ia hadapi justru menciptakan ananda kian kokoh dlm menjalani hidup.

  1. Selalu berpikir kreatif

Hidup berdikari menuntut seseorang untuk berpikir inovatif sebab apa pun yg ia hadapi harus ia selesaikan sendiri dgn tuntas. Perlahan-lahan ia pun menjadi sudah biasa berpikir inovatif untuk keluar dr setiap permasalahan & menyelesaikannya dgn baik.

Faktor Kemandirian

Kemandiria seseorang sangat dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor, antara lain:

  1. Gen atau keturunan orang renta

Orang tua yg mempunyai sifat kemandirian tinggi acap kali menurun pada anak yg mempunyai sifat mampu berdiri diatas kaki sendiri juga. Akan namun, faktor ini masih menjadi perdebatan sebab ada pendapat bahwa bantu-membantu bukan sifat kemandirian orang renta yg menurun pada anaknya, melainkan sifat orang bau tanah yg timbul berdasarkan cara orang tuanya mendidik anaknya.

  1. Sistem pendidikan di sekolah

Proses pendidikan di sekolah yg tak berbagi perilaku demokratis & cenderung menekankan indoktrinasi bisa mengakibatkan terhambatnya kemandirian anak. Begitu pula dgn proses pendidikan yg menekankan pentingnya pemberian hukuman atau hukuman pula bisa menghambat kemajuan kemandirian anak.

Akan tetapi, proses pendidikan justru menekankan pada pentingnya penghargaan kepada potensi siswa, pemberian reward, & penciptaan kompetisi yg positif akan mendukung tumbuhnya sikap kemandirian anak.

  1. Sistem kehidupan di masyarakat

Sistem kehidupan dlm arti penduduk yg terlalu menekankan pentingnya hierarki pranata sosial kurang menghargai menifestasi potensi anak dlm kegiatan produktif bisa menghambat pertumbuhan kemandirian anak.

Akan tetapi, lingkungan penduduk yg aman, menghargai ekspresi potensi akil balig cukup akal dlm beragam bentuk aktivitas, & tak terlalu hierarkis justru akan merangsang & mendorong pertumbuhan kemandirian anak.

Hurlock mengemukakan beberapa faktor yg mempengaruhi kemandirian, antara lain:

  1. Pola asuh orang bau tanah, orang tua dgn pola asuh yg demokratis sangat merangsang kemandirian anak. Dimana peran orang bau tanah sebagai pembimbing yg memperhatikan terhadapa keperluan anak utamanya dlm hal study & pergaulan di lingkungan atau di sekolah.
  2. Jenis kelamin, anak yg berkembangn dnegna pola tingkah laku maskulin, lebih mandiri dr pada anak yg berbagi tingkah laku yg feminism.
  3. Urutan posisi anak, anak pertama yg dibutuhkan untuk menjadi pola teladan bagi adiknya, lebih berpeluang untuk berdikari. Sementara anak bungsu yg mendapat perhatian berlebihan dr orang renta & kakak-kakaknya, berpeluang kecil untuk bias mampu berdiri diatas kaki sendiri.

Markum (1985) mengemukakan beberapa faktor yg mempengaruhi kemandirian, antara lain:

  1. Kebiasaan serba di bantu atau dilayani, misalnya orang bau tanah yg selalu melayani keperluan anaknya seperti mengerjakan PR-nya, hal ini akan membauat anak manja & tidak mau berusaha sendiri, sehingga membaut anak tak mandiri.
  2. Sikap orang renta, contohnya orang renta yg senantiasa memanjakan & memuji anak akan menghambat kemandirian.
  3. Kurangnya kegiatan di luar rumah, contohnya anak tak mempunyai acara denga sobat-temannya, hal ini akan membuat anak bosan sehingga ia menjadi malas & tak kreatif serta tak berdikari.

Contoh Kemandirian

Kemandirian bisa ditunjukkan dlm aneka macam hal. Salah satu umpamanya yaitu kemandirian dlm berguru. Seorang siswa yg mempunyai kemandirian dlm belajar bisa dilihat dr aktivitas belajarnya, ia tak perlu disuruh untuk mencar ilmu serta mempunyai inisiatif dlm berguru.

Anton Sukarno (1989:64) mengemukakan bahwa siswa yg mempunyai perilaku kemandirian mencar ilmu menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Siswa merencanakan & memilih aktivitas berguru sendiri
  2. Siswa berinisiatif & memacu diri untuk belajar dengan-cara terus menerus
  3. Siswa dituntut bertanggung jawab dlm mencar ilmu
  4. Siswa mencar ilmu dengan-cara kritis, logis, & penuh keterbukaan
  5. Siswa mencar ilmu dgn sarat percaya diri

Itulah tadi pengulasan & klarifikasi yg bisa kami berikan pada segenap pembaca terkait dgn adanya goresan pena pengertian kemandirian berdasarkan para mahir, ciri, aspek, macam, tujuan, faktor, & misalnya di masyarakat. Semoga lewat postingan ini bisa menawarkan wawasan serta menambah pengetahuan mendalam.

  Sikap Spiritual Dalam Menghadapi Gejala Sosial?