Setiap arti masyarakat pasti mendambakan kondisi yg tenang, kondusif, & terorganisir. Mereka tak mengharapkan situasi yg semrawut & tak menentu. Namun, kondisi normatif tersebut tak senantiasa bias terwujud dengan-cara utuh. Banyak penyimpangan sosial terjadi di dlm masyarakat yg berawal dr ketidaksesuaian antara keinginan & kenyataan.
Pada banyak media massa, sering kita membaca aneka macam macam perilaku menyimpang mirip; kekerabatan seks di luar nikah, tawuran pelajar, homoseksual, atau sekelompok remaja yg menyantap obat-obatan terlarang (narkoba, psikotropika). Perilaku-perilaku itu jelas tak sesuai dgn nilai & norma sosial yg berlaku di penduduk . Perilaku tersebut menggangu keteraturan sosial (sosial order). Maka dr itu diharapkan adanya suatu kontrol sosial, sebagai upaya untuk merealisasikan kondisi sepadan di dlm masyarakat. Kondisi seimbang terjadi bila ada keselarasan antara pergeseran & stabilitas yg ada di dlm masyarakat.
Kontrol Sosial
Kontrol sosial merupakan metode yg dipakai untuk menghalangi terjadinya penyimpangan serta mengarahkan individu anggota masyarakat untuk bertindak sesuai arti norma & makna nilai sosial yang sudah ada & terlembaga dlm penduduk .
Pengertian Kontrol sosial
Sebagai makhluk sosial yg dinamis, setiap individu dlm masyarakat akan senantiasa berganti & meningkat . Individu-individu itu akan selalu berinteraksi dgn yg lainnya sehingga menciptakan pergantian sosial, baik itu hasil interaksi yg bersifat perkembangan maupun kemunduran. Perubahan-pergeseran tersebut bias saja mengganti tatanan sosial yg sudah ada sehingga menimbulkan ketakseimbangan system sosial.
Semisal, dgn adanya alat kontrasepsi (kondom) kaum muda tak lagi menyaksikan seks selaku sesuatu yg sacral untuk siklus reproduksi meneruskan generasi, melainkan dipandang selaku sebuah sarana wisata. Perubahan-perubahan mirip ini terperinci menganggu keseimbangan sosial dlm penduduk yg menjunjung tinggi norma kesusilaan & nilai-nilai luhur suatu perkawinan.
Kontrol sosial merupakan langkah-langkah pengawasan yg dilaksanakan dr suatu kelompok pada kelompok lain guna menawarkan arahan terhadap peran-tugas individu atau kelompok selaku serpihan dr anggota masyarakat supaya tercipta situasi bahkan keadaan kemasyarakatan yg sesuai dgn apa yg dikehendaki.
Pengertian Kontrol Sosial Menurut Para Ahli
Untuk mempelajari lebih dlm mengenai hakikat kendali sosial, semestinya kita memperhatikan terlebih dahulu beberpa definisi kontrol sosial selaku berikut;
Bruce C. Cohen
Kontrol sosial ialah sistem atau cara-cara yg digunakan untuk mendorong seseorang supaya berperilaku selaras dgn kehendak-kehendak kelompok luas tertentu.
Joseph S. Roucek
Kontrol sosial yakni segala proses yg sudah dijadwalkan atau yg belum diencanakan, yg memiliki sifat mendidik, mengajak, bahkan memaksa warga masyarakat biar mematuhi kaidah-kaidah & nilai-nilai sosial yg berlaku.
Peter L. Berger
Kontrol sosial ialah banyak sekali cara atau upaya yg dipakai masyarakat untuk menertibkan anggotanya yg menyimpang.
Teori Kontrol Sosial
Teori kontrol sosial dengan-cara sederhana merupakan suatu usaha untuk menerangkan sikap kenakalan remaja & bukan tindak kejahatan yg dikerjakan oleh orang cukup umur. Dalam fase masa muda banyak hal yg ingin dimengerti & di cobaoleh kaum sebagai saran eksperimen & menambah pengetahuan akan dunia yg sedang dialami.
Hal-hal baru yg ingin diketahuai remaja,kadang kala menuntunnyapada arah perilaku yg kurang sesuai dgn norm-norma sosial yang berlaku dlm masyarakat. Adanya perilaku menyimpang dlm kehidupan yg disebabkan oleh bermacam-macam factor yg melatarbelakanginya.
Berkurangnya intensitas komunikasi serta pendekatan keluarga terhadap anaknya, sehingga menyebabkan keterlepasan anak tehadap figur, orientasi & referensi dlm pembentukan kepribadiannya di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolahnya. Kepribadian-kepribadian yg terbentuk dlm dunia sosialnya ini, kelak akan menentukan & berpenaruh besar terhadap karirnya & akan menjadi kebiasaan dlm hidupnya.
Dalam upaya persuasive untuk mengatasi kenakalan yg berimbas pada perilaku menyimpang. Disini telah ditawarkan beberapa teori yg mungkin bisa dipraktekkan untuk menangkal terjadinya sikap menyimpang dikalangan remaja, Teori kendali sosial terbagi menjadi empat elemen Menurut F. Ivan Nye diantaranya:
- Kontrol pribadi yg diberikan tanpa mempergunakan alat pembatas & aturan (Direct kendali imposedfrom without by means of restriction and punisment);
- Kontrol internalisasi yg dikerjakan dr dlm diri dengan-cara sadar (Internalized kontrol exercised from within through conscience);
- Kontrol tak langsung yg bekerjasama dgn pengenalan [identifikasi] yg besar lengan berkuasa dgn orangtua & orang-orang yg bukan pelaku kriminal yang lain (Indirect kontrol related to affectional identification with parent and other non-criminal persons);
- Ketersediaan fasilitas -sarana & nilai-nilai alternatif untuk meraih tujuan (Availability of alternative to goal and values).
Dalam kontrol sosial ada pula elemen-elemen perhiasan yg mesti diperhatikan yaitu Kasih sayang (Attachment). Kasih sayang merupakan bentuk kesanggupan manusia untuk turit serta melibatkan dirinya kepada orang-orang disekelilingnya.
Jika kasih sayang sudah tebentuk, diharapakan seseorang akan bisa menjadi orang perasa (peka) kepada perasaan kehendak, bahkan asumsi orang lain.
Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi dr adanya kendali sosial di penduduk . Antara lain sebagai berikut;
Mempertebal iman masyarakat terhadap norma sosial
Proses penanaman iman tehadap norma sosial yg baik sangat diperlukan dlm rangka keberlangsungan tatanan bermasyarakat. Penanaman dogma akan pola norma sosial yang baik ini dikerjakan lewat tiga cara selaku berikut.
- Sugesti sosial, dilaksanakan dgn cara menghipnotis alam pikran seseorang lewat kisah-kisah dongeng maupun kisah-kisah faktual dr tokoh-tokoh terkenal. Kisah-kisah ini terutama menyajikan wacana ketaatan tokoh-tokoh tersebut kepada norma-norma, atau hasil karya mereka yg sungguh berguna dlm meningkatkan harkat & martabat kehidupan pada umunya. Jika seseorang banyak membaca atau mengerti kisah-kisah dr tokoh-tokoh populer itu, diharapkan alam fikiran mereka akan berubah sedikit demi sedikit & selanjutnya mencontoh perbuatan-perbuatan baik itu. Di sini tugas pedoman agama sangat penting dlm mengarahkan anggota penduduk perihal kebaikan suatu norma.
- Melalui lembaga pendidikan sekolah & pendidikan keluarga, dgn lembaga-lembaga ini seorang anak diarahkan untk meyakini norma-norma sosial yg baik.
- Menonjolkan keunggulan norma-norma dibandingkan dgn norma-norma pada penduduk yang lain.
Memberikan imbalan pada warga yg menaati norma
Reward atau imbalan dlm hal ini bias berupa pujian & pnghormatan, sampai bantuan kado yg berbentukmaterial. Pemberian imbalan ini memiliki tujuan biar anggota masyarakat tetap pada tindakannya melaksanakan perbuatan yg baik serta senantiasa menjadi figur yg memberikan acuan baik pada orang lain di sekitarnya
Mengembangkan rasa takut
Memiliki perasaan takut akan mengarahkan seseorang untuk tak melakukan perbuatan yg dinilai mengandung resiko. Dengan demikian, orang akan berkelakuan baik & taat pada tata kelakuan atau etika istiadat sebab sadar bahwa perbuatan yg menyimpang dr norma-norma itu akan berakibat tak baik bagi dirinya maupun orag lain disekitarnya.
Rasa takut pula diajarkan dlm agama. Dalam agama diajarkan bahwa semua perbuatan yg menyimpang dr ajarannya akan menerima ganjaran (hukuman) yg setimpal di darul baka nanti.
Mengembangkan rasa malu
Setiap individu ata anggota penduduk mempunyai “rasa malu”, akan namun dgn ukuran & kadar yg berlawanan-beda antara satu masyarakat dgn penduduk yang lain. Budaya aib berkenaan dgn “harga diri”. Harga diri seorang individu atau penduduk akan turun bila seseorang melaksanakan kesalahan yg melanggar norma-norma sosial di dlm suatu masyarkat.
Masyarakat akan menjadi sungguh antusias mencela stiap anggotanya yg melaksanakan pelanggaran kepada norma. Celaan itu dgn sendiriya akan menciptakan kesadaran untuk tak mengulangi planggaran tersebut. Bila setiap pelanggaran terhadap norma dicela, maka dgn sendirinya akan timbul “budaya malu” dlm diri seseorang.
Menciptakan Sistem Hukum
System hokum merupakan suatu aturan yg disusun scara resmi & dibarengi aturan ihwal ganjaran atau hukuman tegas yg mesti diterma oleh seseorang yg melaksanakan penyimpangan (pelanggaran).
Contoh Kontrol Sosial
Sedangkan untuk pola kontrol sosial yg ada di penduduk . Antara lain sebagai berikut;
Pengucilan
Pengucilan merupakan suatu tindakan pemutusan relasi sosial dr sekelompok orang kepada seorang anggota penduduk . Dengan pengucilan ini, terjadi sikap masa bodoh (tidak perduli) terhadap orang yg sedang dikucilkan.
Bagi individu yg sedang dikucilkan dr kelompoknya, cepat atau lambat akan melaksanakan introspeksi diri & mencoba mencari-cari penyebab langkah-langkah anggota kelompok lain kepada dirinya. Dengan demikian, kaidah-kaidah kelompok yg dahulu dilanggar oleh individu akan berangsur-angsur diluruskan & mampu diterima lagi oleh indvidu semoga tetap menjadi anggota kelompok seperti dulu kala.
Celaan
Celaaan merupakan langkah-langkah kritik atau tuduhan terhadap suatu pandangan, sikap, & perilaku yg tak sejalan (tidak sesuai) dgn persepsi, sikap, & perilaku anggota kelompok kebanyakan.celaan ini menjadi mudah dimengerti oleh seseorang karean diekspresikan dgn ucapan, protes, atau kritik yg terbuka & langsung menuju ke sasaran.
Ejekan
Ejekan merupakan tindakan membicarakan seseorang dgn memakai kata-kata kiasan,istilah, atau kata-kata yg berlebihan serta memiliki arti negatif. Kadang-kadang dipakai kata-kata yg artinya berlawanan dgn apa yg dimaksud.
Maka demikian tadi penjelasan & uraian yg bisa kami utarakan pada segenap pembaca terkait dgn pengertian kendali sosial berdasarkan para ahli, teori, fungsi, & misalnya di penduduk . Semoga memperlihatkan pengetahuan mendalam. Trimakasih,