Kooptasi yakni salah satu bentuk koordinasi yg cukup banyak didapatkan di seluruh penjuru dunia, bahkan Indonesia. Pelaksanaan kooptasi dlm lingkup besar bahkan mampu memunculkan relasi koordinasi gres yg berperan penting guna menjaga kestabilan politik di suatu negara. Sedangkan dlm lingkup kecil kooptasi sering kali dijumpai pada proses dimasukkannya anggota gres dlm suatu kelompok guna mencapai tujuan yg dimilikinya.
Disisi yang lain, kata kooptasi dlm interaksi sosial nampaknya jarang sekali terdengar atau digunakan dlm sebuah postingan. Oleh sebab itu semoga kita mengenali lebih dlm ihwal kooptasi, postingan ini akan membicarakan mulai dr pengertian kooptasi, dampak & acuan kooptasi yg bias kita temui di sekitarkita.
Isi Blog Ini
Kooptasi
Istilah “kooptasi” dlm arti sejarahnya dirancang pada tahun 1949 oleh akademisi populer Philip Selznick. ia memakai ungkapan itu untuk menggambarkan suatu proses politik di mana orang di kelompok A dikooptasi ke dlm organisasi atau komite B selaku seni manajemen pembelaan diri alasannya adalah orang-orang yg ada di kelompok A memiliki pengetahuan khusus yg berpeluang menentang beberapa kebijakan dr organisasi atau komite B.
Orang yg dikooptasi akan diizinkan untuk membuatkan partisipasi tetapi tak ikut serta dlm pengambilan keputusan. Komite mampu menjaga anggota baru dgn ketat & mengontrol arus keterangan darinya serta menyerap elemen-elemen baru ke dlm struktur kepemimpinan.
Hal tersebut akan menghalangi ancaman dr pihak musuh tanpa melemahkan kebijakan orisinil & mampu membuat komite lebih stabil.
Indonesia sebagai negara berkembang diayakini karapkali menjadi serangkaian mengamalan dr kooptasi, yg mana ungkapan ini sangatlah berkhasiat dibidang sosial, ekonomi, & politik. Bidang-bidang tersebut sering kali memunculkan informasi-informasi petentangan oleh pihak lemah terhadap beberapa kebijakan yg dimiliki oleh pihak yg kuat.
Pengertian Kooptasi
Kooptasi adalah serangkaian mekanisasi kerjasama yg dijalankan dgn memperlihatkan kesepahaman (kesepakatan) untuk menjalankan jalannya organisasi sosial atau kelompok sosial dlm masyakat dlm meneruskan acara-acara yg akan dijalankan gotong royong.
Pengertian Kooptasi Menurut Para Ahli
Adapun berdasarkan pendapat hebat, definisi kooptasi ini adalah sebagai berikut;
- Jayne Thompson (Thompson, 2019)
Jayne Thompson dlm artikelnya membagi penerapan kooptasi sebagai bentuk manipulasi dlm bidang sosial-ekonomi & penerapan kooptasi selaku serangkaian proses politik dlm menjalankan acara-program yg dijadwalkan.
- Philip Selznick
Philip Selznick seorang akademisi yg banyak memberikan arti sosiologi dlm beberapa literature menyebutkan bahwa kooptasi adalah proses prosedur adaptasi yg ditujukan untuk menjamin stabilitas bagi suatu otoritas dlm menghadapi suatu ancaman.
Dalam hal ini mekanisme yg dimaksud yaitu dgn cara melaksanakan koordinasi antara pihak yg besar lengan berkuasa & pihak yg lemah untuk gotong royong memperoleh manfaat dr kerjasama tersebut. Alih-alih menunjukkan manfaat pada kedua belah pihak, dlm proses kooptasi lazimnya pihak yg berpengaruh akan lebih diuntungkan dr pada pihak yg lemah (Holdo, 2019).
Pihak yg berpengaruh dapat diartikan sebagai suatu kelompok yg memiliki modal cukup baik modal sosial, modal finansial, modal individu, wewenang & yg paling penting ialah kekuasaan. Sebaliknya, pihak yg lemah yakni pihak yg sangat kurang dlm modal sosial, modal finansial, modal individu, wewenang & kekuasaan.
Beberapa kasus sering ditemukan bahwa pihak yg lemah pula mampu mempunyai sumber daya insan yg jumlahnya lebih banyak dr pada pihak yg kuat walaupun demikian mereka tergolong dlm klasifikasi pihak yg lemah sebab mereka tak memiliki ketiga modal, wewenang & kekuasaan.
Seperti halnya kekerabatan antara pemilik pabrik dgn buruh pabrik, pemerintah dgn penduduk , dimana pemilik pabrik & pemerintah merupakan pihak yg besar lengan berkuasa sedangkan penduduk & buruh ialah pihak yg lemah.
Kooptasi kadang kala digunakan oleh pihak yg berpengaruh selaku strategi untuk meraih tujuan yg memperoleh penolakan atau respon negative dr pihak yg lemah. Tatkala tanggapanpenolakan tersebut timbul dipermukaan pihak yg berpengaruh akan memakai prosedur kooptasi dgn cara mengambil salah satu sumber daya manusia dr kalangan lemah yg memiliki potensi diri yg mencukupi.
Hal tersebut dikerjakan agar SDM potensial yg sudah terpilih mampu mengelola masa dr pihak yg lemah untuk tak menimbulkan konflik yg lebih besar atau bahkan menjadi bahaya kepada gagalnya tujuan dr pihak yg berpengaruh.
Pihak yg kuat lebih memilih melaksanakan jalan kooptasi daripada melaksanakan kekerasan & penindasan yg bisa mengakibatkan perpecahan besar. Proses dlm menjalankan kooptasi lazimnya dimulai sebab ada pertentangan dr pihak yg lemah, kemudian pihak yg kuat menyimak beberapa aspirasi dr pihak yg lemah & menentukan SDM potensial untuk bersama-sama bernegosiasi & bermusyawarah mencari titik tumpang tindih & titik temu dr permasalahan tersebut sehingga kedua belah pihak mampu saling diuntungkan.
Seringkali kemudian SDM potensial dr pihak yg lemah diberikan wewenang tinggi & menjadi cuilan dr pihak yg kuat untuk meyakinkan pihak lemah semoga mendukung & tak lagi menolak pemikiran -gagasan dr pihak yg kuat.
Meskipun pihak yg lemah merasa sudah dirangkul, akan namun dengan-cara tak sadar dgn adanya kooptasi ini mereka bahkan tetap tak mempunyai wewenang & kekuasaan lebih dgn kata lain mereka tetap menjadi pihak yg lemah.
Dampak Kooptasi
Adapun adanya kooptasi yg dijalankan oleh organisasi atau kelompok sosial akan memberikan efek sebagai berikut;
- Dijadikan sebagai solusi terbaik untuk menjaga kestabilan kelompok bahkan meredamkan konflik di suatu negara.
- Dengan adanya kooptasi baik pihak yg kuat maupun yg lemah mampu memperoleh keuntungan tanpa kekerasan & paksaan.
- Memberikan pengaruh yg baik. Artinya, cuma saja dlm pelaksanaanya dengan-cara tak disadari kooptasi akan memunculkan pembeda yg sungguh terperinci antara pihak yg berpengaruh & yg lemah. Seringkali pihak yg berpengaruh akan menerima laba yg lebih besar & pihak yg lemah mendapatkan laba yg sedikit. Meski pihak yg lemah sudah berafiliasi dgn pihak yg besar lengan berkuasa, akan namun tetap saja wewenang & kekuasaan sarat masih dimiliki oleh pihak yg kuat. Pihak yg lemah cuma akan ikut ikut serta dlm pelaksaannya tanpa ikut ikut serta membuat ide atas tujuan tertentu.
Contoh Penerapan Kooptasi
Untuk beragam penerapan kooptasi yg ada di masyarakat, antara lain adalah selaku berikut;
-
Proses Politik
Dalam proses sosial perpolitikan kooptasi yg pernah terjadi contoh ialah bergabungnya penunjang partai musuh ke dlm partai politik yg berkuasa. Sebut saja Yusril Ihza Mahendra yg menjadi saksi hebat pihak Jokowi-Ma’ruf.
Sebagai pengacara dr luar Tim Yusril menyatakan akan membantu Jokowi-Ma’ruf dlm menghadapi proses persidangan. Tidak lama kemudian Partai Bulan Bintang (PBB) yg dipimpinnya menyatakan bantuan dengan-cara resmi pada Jokowi-Ma’ruf. Keputusan tersebut diambil sebab dianggap selaku keputusan paling realitis karena PBB tak bisa mencalonkan anggotanya dlm PILPRES jadi mereka memilih yg terbaik bagi umat islam & bagi PBB sendiri.
Selain itu sebelum Bapak Presiden Jokowi menyatakan menggandeng KH. Ma’ruf Amin selaku wakilnya masyarakat Indonesia sudah banyak menghadapi problem terkait perbedaan agama khususnya terkait pemimpin yg berlatar belakang agama non islam. Kondisi tersebut sungguh riskan sekali & berpotensi memecah belah masyarakat Indonesia.
Banyak demonstrasi & agresi yg telah dilaksanakan. Sebagai balasannya terlihat jumlah masyarakat yg beragama islam sungguh banyak menolak sepenuhnya pada pemimpin yg berlatar belakang non islam. Hal tersebut berimbas pula pada PILPRES 2019 yg dengan-cara datang-tiba dgn argumentasi yg dimilikinya Bapak Jokowi menggandeng KH. Ma’ruf Amin selaku Wakil Presiden di mana sebelumnya KH. Ma’ruf Amin menjabat selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia.
Situasi tersebut tak sedikit yg berpendapat sebagai suatu kooptasi di mana Jokowi ingin merebut hati para santri & umat beragama islam lainnya lewat KH. Ma’ruf Amin. Selain itu keputusan tersebut pula berlasan biar sentimen penduduk Indonesia terutama yg beragama islam terhadap perbedaan agama kembali mereda sehingga tercipta keadaan negara yg damai & stabil.
-
Sebagai manipulasi
Pada tahun 1979, pakar manajemen pergantian John Kotter & Leonard Schlesinger mengadopsi desain kooptasi ke dlm ranah bisnis. Mereka menggambarkan kooptasi sebagai bentuk manipulasi untuk menghadapi orang-orang yg sering menentang perubahan dlm suatu organisasi.
Teori ini mengatakan bahwa tatkala komunikasi, negosiasi & pembinaan tak sukses menaklukan karyawan yg menentang kebijakan, penguasa bisnis dapat mengkooptasi ia dgn memberinya tugas kepemimpinan dlm program perubahan yg dimiliki suatu perusahaan.
Peran & status baru ini akan berfungsi untuk menanggulangi setiap penolakan yg dimiliki karyawan kepada inisiatif pergantian & dgn demikiann akan menetralisir salah satu penghalang bagi terlaksananya acara pergeseran.
Di Indonesia keadaan tersebut seperti halnya yg terjadi pada tahun 2018 sekitar 300 hektar lahan persawahan padi di Desa Toluonua & Peohuko, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan sudah diserobot perusahaan perkebunan PT Merbabu Jaya. Perusahaan kelapa sawit ini sudah melakukan perambahan lahan di pinggiran sejumlah lokasi persawahan milik ratusan petani lokal.
Padahal, wilayah tersebut telah menjadi penyedia kebutuhan beras kedua terbesar setelah Kabupaten Konawe. Keduanya pula saling mengeklaim mempunyai sertifikat atas lahan tersebut.
Sejauh yg terjadi perusahaan telah menggerakan sembilan unit alat berat di kawasan persawahan milik warga. Selain itu perusahaan pula memperkerjakan warga setempat dlm proses penggarapan lahan tersebut. Akibatnya warga yg memiliki lahan tersebut cuma bisa mengeluarkan protes kecil & tak memungkin untuk memperbesar konflik alasannya yg menggarap adalah warga lokal sendiri.
Nah, itulah tadi serangkaian penjelasan serta pembahasan dengan-cara lengkap pada segenap pembaca terkait dgn pemahaman kooptasi berdasarkan para andal, tujuan, pengaruh , & misalnya dlm aneka macam bidang. Semoga melalui postingan ini mampu menawarkan pengetahuan serta menambah pengetahuan.