Pengertian Observasi, Ciri, Jenis, dan Manfaatnya

 Pengertian Observasi<br />” width=”1080″ height=”709″ srcset=”https://sosiologiku.com/wp-content/uploads/2022/12/Pengertian-Observasi.jpg 1080w, https://sosiologiku.com/wp-content/uploads/2022/12/Pengertian-Observasi-768×504.jpg 768w” sizes=”(max-width: 1080px) 100vw, 1080px” /></a></p>
<p></p>
<p>Seorang siswa yg diberi tugas oleh gurunya untuk mengamati bermacam-macam arti masyarakat, tumbuh-tumbuhan, atau benda padat yg bereaksi jikalau terkena cairan kimia tertentu. Seorang mahasiswa yg sedang melakukan pengamatan untuk menuntaskan laporan tugas karenanya yg dilakukan dgn mengamati suatu objek untuk menerima data-data yg berkaitan dgn objek penelitiannya. Kegiatan-kegiatan tersebut tergolong kedalam kegiatan observasi.</p>
<p></p>
<div id=

Observasi

Istilah Observasi atau kegiatan memperhatikan (pengamatan) sering kali dilekatkan pada hal-hal yg sudah sedikit disebutkan sebelumnya. Secara lebih lanjut kami sedikit membahas Observasi sesuai dgn apa yg menjadi pendapat para andal yg dituangkan dlm buku-buku mereka.

Sehingga dgn keinginan inilah semoga kitabisa memahami lebih rincian apa sebetulnya yg dimaksud dgn observasi, ciri-ciri observasi, jenis-jenis pengamatan serta manfaat dr pengamatan.

Pengertian Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan memperhatikan dengan-cara pribadi di lapangan dlm suatu penelitian yg dilakukan. Dalam langkah-langkah mengamati tersebut tentusaja tak cuma melihat, melainkan pula merekam, mengkalkulasikan, mengukur, & mencatat insiden-insiden yg ada dikala itu juga.

Pengertian Observasi Menurut Para Ahli

Adapun definisi observasi berdasarkan para andal, antara lain sebagai berikut;

Patton (1990: 201 dlm Poerwandari, 1998: 63)

Observasi adalah sekumpulan cara pengumpulan data utama dlm observasi, khususnya penelitian dengan karakteristik pendekatan kualitatif. Hal ini dilaksanakan semoga menerima data yg akurat & tepat, sebagai metode ilmiah dlm observasi, pengamatan harus dilaksanakan oleh peneliti yg sudah pernah mendapatkan latihan-latihan yg mencukupi, serta sudah memeiliki rancangan persiapan yg teliti & lengkap.

Arikunto (2010)

Makan observasi merupakan perjuangan sadar yg dilakukan mamusia untuk mengumpulkan data dgn dijalankan dengan-cara sistematis lewat mekanisme maupun standar yg sudah ditetapkan.

Mitchell. M.H

Observasi merupakan metode penelitian sosial yang dapat digunakan untuk menyusun banyak sekali judul pengamatan dlm menentukan keputusan & kesimpulan kepada orang lain yg diperhatikan, meskipun pengamatan ini tak bisa independent (bangun sendiri), melainkan harus dikomparasikan dgn penggunaan metode-metode lain dr penilaian.

Sugiyono (2010)

Arti pengamatan ialah kegiatan memperhatikan dengan-cara sederhana merupakan proses observasi dlm tinjauan suasana penelitian. Model Pengamatan mirip ini sangat berhubungan untuk digunakan dlm penelitian atau kelas PTK. Yang terdiri dr tindakani dr pengamatan proses pembelajaran, perilaku siswa & sikap siswa pula interaksi antar siswa dgn siswa lain & siswa dgn gurunya.

Kartono

Pengertian observasi yakni pembelajaran yg dikerjakan dgn unsur sengaja (memiliki maksud tertentu) & sistematis tentang fenomena-fenomena sosial serta berbagai fenomena psikis dgn cara mengamati & mencatat.

Ciri-Ciri Observasi

Observasi bisa di golongkan sebagai teknik mengumpulkan data, apabila ia mempunyai persyaratan sebagai berikut:

  1. Digunakan sebagai alat untuk meneliti & telah direncanakan rancangan observasi sebelum melaksanakan pengamatan dengan-cara sistematik.
  2. Harus mempunyai keterkaitan dgn tujuan penelitian yg telah direncanakan.
  3. Memiliki catatan selaku pencatat dengan-cara sistematis & dikorelasikan dgn proposisi biasa & bukan dipaparkan sebagai suatu set (seperangkat) yg menarik perhatian saja.
  4. Dapat diperiksa kembali & dikendalikan validitasnya & reliabilitasnya.

Di atas merupakan ciri khusus observasi dlm kegiatan pengumpulan data. Di bawah ini telah di paparkan bagian-pecahan yg menjadi ciri biasa dlm observasi:

  1. Memiliki kejelasan akan objek yg ingin dikenali atau yg ingin diamati.
  2. Dalam rangka pengamatan untuk menentukan langkah semoga sistematis, maka dirasa perlu untuk membuat kategori-kategori pengamatan.
  3. Mempunyai unit pengukuran (standart pengukuran) untuk mengukur perilaku tatkala melaksanakan observasi.
  4. Derajat inferensi yg dipakai harus terang dimengerti.
  5. Jenis sampel, & besaran sampel yg hendak digunakan mesti diketahui.
  6. Dalam mengaamti objek yg diamati mesti realibel & valid.

Jenis Observasi

macam-macam dlm pengamatan dibedakan menurut beberapa hal, Menurut Moleong (2001: 126-127) pengamatan mampu diklasifikasikan menjadi;

Berdasarkan Keterlibatan

Adapun dilihat dr berdasarkan keterlibatan atau pengamatan si penelitian ikut berperan & ketidak terlibatan, pengamatan terbagi atas;

  • Observasi biasa, disini pengamat merupakan orang yg sepenuhnya melakukan pengamatan. Ia tak memiliki keterlibatan apapun dgn objek penelitiannya.
  • Observasi terkendali. Pada serpihan pengamatan jenis ini sama mirip obsrevasi biasa. Namun, yg menjadi sasaran utama dlm penelitiannya merupakan, ditempatkannya target penelitian dlm suatu ruangan yg terbatas untuk diperhatikan & diadakan baerbagai percobaan oleh peneliti & pengamat.
  • Observasi terlibat (partisipasi). Pada observasi tipe ini, peneliti ikut terlibat & ikut serta pada kegiatan penduduk yg dijadikan objek observasi. Maksudnya peneliti hadir di tempat observasi & tinggal ditengah penduduk selama rentang waktu tertentu.Maksudnya peneliti dating & tinggal ditengah penduduk selama rentang waktu tertentu.

Berdasarkan Teknik

Sedangkan jikalau ditinjau dr teknik melakukan observasi terbagai atas beberapa macam. Antara lain;

  • Observasi tak terstruktur. Peneliti belum atau tak mengenali hal-hal mengenai kegiatan yg diperhatikan, yg berhubungan dgn tujuan penelitiannya. Sebelum memulai kegiatan dlm pengumpulan data, peneliti pula tak mempunyai rancangan cara-cara mencatat hasil pengamatannya tersebut. Pengamatan tak terorganisir ini sering dipakai dlm penelitian yg sifatnya eksploratif.
  • Observasi Tersruktur. Dalam obervasi ini peneliti mengenali faktor-faktor aktivitas yg sesuai dgn masalah serta tujuan penelitian, dgn pengungkapan yg sistematis untuk menguji hipotesisnya. Observasi bisa dilakukan di lapangan atau di laboratorium, & bisa pula terhadap manusia, hewan,ataupun tumbu-flora. Jika menggunakan desain bukan percobaan (non eksperimen), maka si peneliti tak mempunyai control terhadap variable. Tetapi, dlm observasi teratur,si peneliti mampu semenjak permulaan menentukan dengan-cara biasa , sikap apa yg ingin diamati biar masalah yg dipilih mampu dipecahkan. Observasi yg terencana merupakan pengamatan yg sudah dijadwalkan dengan-cara sistematis sehingga isinya lebih sempit, mendalam, & terarah dibandingkan dgn isi observasi yg tak terorganisir.

Manfaat Observasi

Sejatinya fungsi kita melakukan Observasi yakni sebagai berikut:

  1. Hasil dr kegiatan observasi yg telah dijalankan dapat dibuktikan dgn hasil penelitian
  2. Deskripsi dr pengamatan menunjukkan citra pada kita untuk memahami dunia nyata
  3. Memberi potensi bagi pembaca untuk mempunyai penafsiran sendiri atas temuan & bagaimana penemuan tersebut akan diinterpretasikan
  4. Bisa menerangkan suatu proses insiden yg berlangsung & mampu digunakam untuk kuwalitas, mengecek kenapa sesuatu terjadi dlm kehidupan nyatanya
  5. Dapat mengenali gejala-gejala yg masih abstrak berlangsungnya, bahkan sistuasi situasi yg tak dapat digambarkan sebelumnya dlm kegiatan eksperimen.
  6. History insiden mampu bukukan dgn cara dicatat dengan-cara berurutan.
  7. Dengan pemberian Peralatan & teknologi baik bunyi maupun gambar dapat merekam kegiatan observasi yg di kerjakan dengan-cara permanen.

Manfaat pengamatan Menurut Guba & Lincoln (1981: 191-193 dlm Moleong 2001: 125-126) serta argument-argumen pengamatan (pengamatan) kenapa banyak dimanfaatkan sebanyak-banyaknya dlm penelitian kualitatif, intinya karena:

  1. Observasi merupakan pengalaman dengan-cara langsung, & pengalaman dinilai merupakan alat yg bernilai & paling ampuh sebagai sarana memperoleh kebenaran. Jika isu yg didapat kurang meyakinkan, maka dgn pengalaman yan dimiliki, pengamat mampu dapat melaksanakan pengamatan sendiri dengan-cara langsung sebagai konfirmasi kebenaran informasi tersebut.
  2. Dengan pengamatan kita mempunyai kesempatan untuk menyaksikan serta memperhatikan sendiri, kemudian kita mendapat gosip yg asli dr sikap bahkan insiden sebagaman mestinya.
  3. Dengan Pengamatan menunjukkan potensi bagi pengamat untuk mencatat insiden yg berhubungan dgn pengetahuan yg sesuai maupun pengetahuan yg didapatkan dr data.
  4. Biasanya dlm pengamatan Sering terjadi keragu-raguan pengamat terhadap isu yg diperoleh yg dikarenakan kekhawatiran akan adanya bias atau penyimpangan isu. Jalan yg terbaik untuk menghapuskan keragu-raguan tersebut, umumnya memanfaatkan pengamatan terdahulu atau memperhatikan ulang.
  5. Melalui Pengamatan memungkinkan pengamat mampu mengerti suasana-situasi yg susah diatsi (rumit). Kerumitan suasana ini biasanya membawa pengamat untuk memperoleh penyelesaian atas insiden yg rumit tersebut.

Nah, itulah tadi klarifikasi & pengulasan yg bisa diberikan pada segenap pembaca terkait dengan pengertian observasi menurut para mahir, ciri, jenis, & manfaatnya dlm sebuah observasi yg dilaksanakan setiap orang. Semoga memperlihatkan rujukan. Trimakasih,

  Surat Sanggup : Pengertian-Ciri dan Dasar Hukum