Kata paradigma merupakan kata yang jarang digunakan dalam percakapan kita sehari-hari. Namun, kita masih perlu memahami arti sebenarnya dari kata ini. Jadi ketika kata itu digunakan kita bisa tahu apa artinya atau apa artinya. Umumnya istilah ini mengacu pada dunia berpikir atau teknis pemecahan masalah oleh manusia. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan bernama Thomas Kuhn dalam bukunya The Structure of Scientific Revolution.
Ketika pertama kali diperkenalkan, istilah ini tidak didefinisikan secara jelas oleh Thomas Kuhn. Saat itu, paradigma merupakan satu-satunya kata kunci yang digunakan dalam model pengembangan keilmuan. Istilah paradigma diciptakan beberapa menit kemudian oleh Robert Friedrichs, yang merupakan orang pertama yang secara jelas menyatakan apa itu paradigma.
Pada hakikatnya istilah ini erat kaitannya dengan prinsip-prinsip dasar yang kemudian mendefinisikan berbagai perspektif manusia yang menjadi bagian dari sistem brikolase dunia. Paradigma secara umum mencakup tiga unsur utama yaitu unsur metodologis, unsur epistemologis dan juga unsur ontologis. Dengan menggunakan ketiga elemen ini, orang menggunakan metafora untuk mendapatkan pengetahuan tentang dunia dan berbagai fenomena di dalamnya.
Apa itu Paradigma?
Dengan melatih keterampilan berpikir, seseorang seharusnya memiliki keteladanan dalam dirinya. Karena ini adalah bagian dari desain disiplin intelektual. Jika paradigma adalah model dalam teori ilmiah, Anda juga dapat memahaminya sebagai kerangka berpikir. Fungsi keteladanan adalah menjadi dasar bagi seseorang untuk berkomunikasi dengan lingkungan. Hal ini sesuai dengan tujuan paradigma itu sendiri, yaitu membentuk kerangka berpikir yang akrab dan interaktif dengan berbagai hal atau orang lain.
Di sisi lain, kita bisa memaknai ini sebagai cara memandang sesuatu yang nantinya akan mempengaruhi pemikirannya. Dalam penelitian, teori paradigma dapat membantu para ilmuwan bekerja dalam kerangka teori yang lebih luas.
Kata ini sendiri muncul di benua Eropa sejak Abad Pertengahan, tepatnya di Inggris. Kata paradigma berasal dari kata latin paradigma, yang berarti model atau pola. Dalam bahasa Yunani paradigma atau para dan diknunai berarti membandingkan, di samping (para) dan menunjukkan (deik).
Meminjam dari bahasa Yunani, paradigma dapat didefinisikan sebagai bagaimana seseorang memandang diri sendiri dan lingkungannya dan mempengaruhi pemikirannya (kognitif), perilaku (afektif), dan perilakunya. Selain itu, paradigma adalah seperangkat ide, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan untuk melihat realitas dalam masyarakat tertentu, terutama disiplin intelektual.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paradigma adalah model dalam suatu teori ilmiah. Tidak hanya itu, dalam percakapan sehari-hari, kata paradigma adalah berpikir. Hal ini karena paradigma adalah model, pola, atau metode utama untuk mencapai berbagai jenis tujuan. Paradigma sering disebut sebagai ciri yang paling khas atau paling mendasar dari suatu teori atau cabang ilmu pengetahuan.
Pengertian paradigma menurut para ahli
Untuk lebih memahami apa itu contohnya, kita bisa simak pendapat para ahli berikut ini.
1. Thomas Kuhn
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn dalam bukunya The Structure of Scientific Revolution. Menurutnya, pengertian paradigma itu sendiri adalah landasan berpikir, konsep-konsep dasar dan juga landasan berpikir yang digunakan atau diadopsi sebagai model atau konsep dasar oleh para ilmuwan ketika melakukan penelitiannya. Kuhn menyebutkan dalam bukunya bahwa paradigma adalah terminologi kunci yang digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Robert Friedrichs
Salah satu yang mendefinisikan istilah ini dengan jelas adalah Robert Friedrich. Menurutnya, konsep paradigma adalah seperangkat nilai yang membentuk pemikiran seseorang sebagai dasar cara pandang seseorang dan membentuk gambaran subjektif seseorang tentang realitas. Jadi untuk memutuskan bagaimana menghadapi fakta ini.
3. CJ Ritzer
Menurut CJ Ritzer, makna metafora adalah acuan atau asal filosofis dari realisasi suatu motif atau tujuan.
4. Egon G. Guba
Menurutnya, paradigma adalah seperangkat keyakinan dasar yang memandu tindakan manusia dalam kehidupan.
5. Kesepakatan
Menurut Harmon, paradigma adalah cara paling mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai, dan melakukannya dalam kaitannya dengan sesuatu yang berbeda dari kenyataan.
6. Becker
Menurut Becker, paradigma adalah seperangkat aturan yang mendefinisikan atau mendefinisikan batas-batas. Jika istilah ini menggambarkan bagaimana sesuatu harus dilakukan dalam batasan-batasan ini untuk menjadi sukses.
Dalam paradigma domestik
Salah satu paradigma yang umum digunakan dalam bernegara adalah paradigma Pancasila, khususnya di Indonesia. Pancasila sebagai paradigma berarti menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup dalam segala aspek kehidupan. Ia juga hadir dengan berbagai permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Paradigma Pancasila didasarkan pada kemampuan bangsa untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembangunan nasional untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia secara berkelanjutan dan memperhatikan tantangan global.
Hal ini mengacu pada kepribadian bangsa serta nilai-nilai universal bangsa, yaitu untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang mandiri, berdaulat, adil, sejahtera dan dibangun secara moral dan etis. Salah satu contoh yang mencontohkan Pancasila adalah proses pembangunan hukum.
Dalam proses pembangunan hukum, harus ada aspek-aspek seperti perlindungan hak asasi manusia, keberadaan organisasi konstitusional dan juga pembagian fungsi dalam pemerintahan daerah. Dengan demikian, Pancasila sebagai paradigma pembangunan menjadi pedoman bagi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan hasil pembangunan nasional. Pancasila sendiri merupakan dasar, pedoman dan tujuan pembangunan nasional.
Contoh ilustrasi
Mengacu pada definisi di atas, berikut ini adalah contoh keteladanan yang perlu dipahami antara lain:
1. Paradigma rekonstruksi teoritis
Dalam contoh ini, teori atau metode yang ada digunakan kembali dalam studi baru, tetapi metode lama harus diperlukan untuk menjaga kontinuitas yang jelas.
2. Paradigma piramida
Dalam paradigma ini, suatu konsep atau metode dilakukan melalui berbagai tingkatan piramida seperti piramida terbalik, berlapis atau ganda.
3. Paradigma kualitas
Paradigma ini sering digunakan dalam studi mahasiswa baik metode kualitatif maupun kualitatif. Selain itu, teori induktif simbolik digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang teori sosial.
4. Paradigma siklus empiris
Paradigma ini merupakan metode atau teori yang menjelaskan fenomena ilmiah dalam bentuk siklus.
5. Paradigma pengurangan-promosi
Dalam paradigma ini, fokusnya adalah pada metode kualitatif, sedangkan metode kuantitatif adalah langkah-langkah yang terlibat dalam mengumpulkan data dan mencapai kesimpulan.
Berbagai contoh
Berbagai contoh patut dipahami, termasuk:
1. Paradigma politik
Paradigma politik adalah pandangan dasar dan menyeluruh yang memandu pemikiran dan tindakan seseorang dalam arena politik.
2. Paradigma ekonomi
Paradigma ekonomi merupakan dasar pandangan ekonomi masyarakat dan juga berbagai hal yang terkait dengannya dapat mengarahkan orang untuk bertindak dan berpikir.
3. Paradigma sosial dan budaya
Paradigma ini merupakan pandangan filosofis dasar yang membimbing manusia untuk bertindak dan berpikir dalam kehidupan sehari-hari.
4. Paradigma Hukum
Paradigma hukum adalah pandangan dasar masyarakat terhadap hukum yang berlaku padanya. Sehingga mengarahkan manusia untuk berpikir dan bertindak menurut hukum.
5. Teladan dalam bidang kehidupan antar umat beragama
Cita-cita ini merupakan pandangan dasar dan menyeluruh yang membimbing manusia untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan saling menghormati.
Itulah beberapa penjelasan tentang simbol, jenis-jenis dan juga contoh contoh yang perlu dipahami. Ini bisa berguna.