Secara sederhana paradigma bisa dibilang sebagai persyaratan, perspektif, atau serangkaian dasar yg menjadi ide. Atau bisa pula dibilang bahwa paradigma adalah cara menatap sesuatu. Adapun istilah kata paradigma muncul banyak dlm dunia akademik, ilmiah, & bisnis. Paradigma yakni persepsi dunia, cara menyederhanakan kompleksitas dunia yg mengagumkan persepsi dgn membuat perkiraan fundamental tertentu perihal sifat alam semesta, individu, & masyarakat.
style=”display:inline-block;width:300px;height:250px”
data-ad-client=”ca-pub-1368172311808905″
data-ad-slot=”5871019803″>
Paradigma bersifat normatif, itu berarti mereka menentukan apa yg dilihat oleh praktisi sebagai hal yg penting & tak penting, masuk budi & tak masuk kebijaksanaan, sah & tak sah, mungkin & tak mungkin, & apa yg harus diamati & apa yg harus diabaikan. Terdapat bermacam-macam paradigm, termasuk paradigma rekonstruksi teori, paradigma deduksi-induksi, & lain-lain. Contoh paradigma misalnya makna Pancasila selaku paradigma.
Isi Blog Ini
Paradigma
Filsuf Thomas Kuhn mengemukakan bahwa suatu paradigma mencakup “praktik-praktik yg mendefinisikan suatu disiplin ilmu pada suatu titik waktu tertentu”. Paradigma mengandung semua pola, teori, & metode lazim yg berlainan yg memungkinkan kita mengenali hasil eksperimen sebagai milik ke suatu bidang atau tidak.
Dalam disiplin intelektual, paradigma merupakan cara pandang orang kepada diri & lingkungannya yg akan kuat kepada cara berpikir (kognitif), bersikap (afektif), & bertingkah laris (konatif). Paradigma pula bisa mempunyai arti seperangkat asumsi, konsep, nilai, & praktik yg di terapkan dlm memandang realitas dlm suatu komunitas yg sama, khususnya, dlm disiplin intelektual.
Paradigma terikat dengan-cara historis & budaya. Sebagai contoh, seorang peneliti medis Tiongkok terbaru dgn latar belakang kedokteran timur, akan beroperasi dlm paradigma yg berbeda dr seorang dokter barat dr tahun 1800-an.
Dalam mempelajari paradigma, teori, metode, & tolok ukur diperoleh gotong royong, biasanya dlm adonan yg tak dapat dipisahkan. Teori yg mereka wujudkan, paradigma terbukti merupakan konstitutif dr semua acara ilmiah normal.
Termasuk asumsi mendasar yg dibentuk, definisi problem, bidang pemeriksaan, pertanyaan yg diajukan dan, khususnya, interpretasi data, kesimpulan yg diambil, & rekomendasi kebijakan yg dibuat pada akhir proses penelitian (Kuhn, 1970). Dengan demikian, semua teori & metode yg dihasilkannya, pada akibatnya, didasarkan pada paradigma.
Terjadinya Pergeseran Paradigma
Dalam The Structure of Scientific Revolution, Kuhn menulis bahwa “transisi yg berurutan dr satu paradigma ke paradigma lewat revolusi yakni pola perkembangan sains cukup umur yg biasa”.
Pergeseran paradigma cenderung muncul sebagai respons terhadap akumulasi anomali kritis serta pertimbangan teori gres dgn kekuatan untuk meliputi data relevan yg lebih lama & menerangkan anomali yg berkaitan. Paradigma gres cenderung paling dramatis dlm sains yg sepertinya stabil & matang, mirip dlm fisika pada akhir periode ke-19.
Beberapa contoh pergantian paradigma kontemporer meliputi:
- Dalam kedokteran, transisi dr “penilaian klinis” ke kedokteran berbasis bukti
- Dalam makna psikologi sosial, transisi dr p-hacking ke replikasi
- Dalam rekayasa perangkat lunak, transisi dr Paradigma Rasional ke Paradigma Empiris
- Dalam Artificial Intelligence, transisi dr AI klasik ke AI berbasis data
Gagasan Kuhn sendiri revolusioner pada masanya. Itu menimbulkan perubahan besar dlm cara para akademisi berbicara ihwal sains; dan, jadi, mungkin itu mengakibatkan (atau merupakan penggalan dari) “perubahan paradigma” dlm arti sejarah & definisi sosiologi sains. Namun, Kuhn tak akan mengakui perubahan paradigma seperti itu. Berada dlm ilmu sosial, orang masih mampu memakai wangsit-ide sebelumnya untuk membicarakan sejarah sains.
Pengertian Paradigma
Paradigma adalah serangkaian persepsi atau pun cara pandang yg digunakan untuk menganggap dunia & alam sekitarnya, yg merupakan gambaran atau pun perspektif umum berupa cara-cara untuk menjabarkan aneka macam macam permasalahan dunia nyata yg sangat kompleks.
Hal ini lebih didasarkan pada ungkapan paradigma yg dengan-cara etimologis berasal dr Bahasa Yunani yakni dr kata “para” yg bermakna “di sebelah atau pun di samping”, & kata “diegma” yg bermakna “teladan, ideal, versi, atau pun arketif”.
Pengertian Paradigma Menurut Para Ahli
Adapun definisi paradigma berdasarkan para mahir, antara lain yakni sebagai berikut;
style=”display:inline-block;width:300px;height:250px”
data-ad-client=”ca-pub-1368172311808905″
data-ad-slot=”5871019803″>
- Robert Friedrichs(1970), Paradigma mampu didefinisikan selaku dasar pandangan disiplin pada apa materi pelajaran yg mesti dipelajari.
- Patton(1975), Paradigma yakni sebuah pandangan dunia, suatu sudut pandang biasa , atau cara untuk menguraikan kompleksitas dunia faktual.
- George Ritzer(1980), Paradigma yaitu pandangan mendasar ilmuwan ihwal apa materi pelajaran harus dipelajari oleh cabang atau disiplin, & apa aturan yg harus dibarengi dlm menafsirkan keterangan yg akan dikumpulkan informasi yg dikumpulkan dlm menyikapi isu-info ini.
- Harmon (dalam Moleong, 2004: 49), Paradigma yaitu cara mendasar untuk memahami, berpikir, menganggap & melaksanakan yg berhubungan dgn sesuatu yg khusus tentang realitas.
- Baker (dalam Moleong, 2004: 49), Paradigma sebagai seperangkat aturan yg (1) memutuskan atau mendefinisikan batas-batas; & (2) menerangkan bagaimana sesuatu mesti dikerjakan dlm batas-batas itu untuk berhasil.
- Bogdan (dalam Mackenzie & Knipe, 2006), Paradigma mampu didefinisikan selaku kumpulan longgar sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi logis terkait, yg mengarahkan pada cara berpikir & penelitian.
- Biklen, Paradigma adalah kumpulan longgar sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi logis terkait, yg mengarahkan cara berpikir & penelitian.
- Steven Covey, Paradigma yakni cari kita memandang sesuatu: pandangan kita, kerangka contoh kita atau kepercayaan kita. Paradigma yaitu mirip kacamata.
Macam Paradigma
Steven Covey mengemukakan bahwa kebanyakan terdapat 3 macam paradigma, yakni:
- Paradigma tentang diri sendiri
- Paradigma perihal orang lain
- Paradigma wacana kehidupan
Selain ketiga macam paradigma tersebut, terdapat bermacam-macam paradigma lainnya, antara lain:
-
Paradigma Politik
Paradigma politik merupakan cara pandang, perkiraan insan dlm kebiasaannya yg berkaiatan dgn pengertian terhadap politik, serta kekuasaan politik, legitimasi politik, & sistem politik dlm sebuah negara dimana orang tersebut berada.
-
Paradigma Ekonomi
Paradigma ekonomi ialah aturan informal dibentuk karena adanya transaksi antara pedagang & pembeli. Aturan transaksi yakni hal biasa & diasumsikan oleh pembeli & penjual, itulah sebabnya mereka disebut sebagai paradigma.
-
Paradigma Sosial
Paradigma sosial ialah teori mapan yg memandu pemikiran & observasi dlm sosiologi. Ada tiga paradigma teoretis utama: fungsionalisme struktural (Auguste Comte, Emile Durkheim, Herbert Spencer, Talcott Parsons, & Robert Merton), pertentangan sosial (Marx), interaksionisme simbolik. (Weber & Mead).
-
Paradigma Budaya
Paradigma budaya ialah salah satu penentu perilaku & motivasi yg terpenting. Pengetahuan ini, yg berulang kali dikonfirmasi pada kami di seluruh proyek, merupakan inti dr pendekatan kami. Sayangnya, di bidang komunikasi, paradigma budaya sering diabaikan. Baik dalam budaya politik kawula atau budaya politik partisipan.
-
Paradigma Hukum
Paradigma aturan merupakan seperangkat perkiraan atau kepercayaan dasar, konsep, atau nilai yg melandasi ontologikan & espitemologikan seseorang kepada aturan.
Ada pula macam-macam paradigma yg yang berkaitan dgn observasi, antara lain:
-
Paradigma rekonstruksi teori
Yaitu paradigma yang didasarkan pada rancangan kembali suatu teori atau pun metode yg sudah tersedia & kembali digunakan dlm observasi baru tetapi tetap teori atau metode usang tersebut harus bersifat berhubungan agar ada kesinambungan yg terperinci.
-
Paradigma piramida
Yaitu paradigma yang mempunyai metode atau konsep yg sedikit demi sedikit sebagaimana piramida dgn banyak macam mulai dr piramida terbalik, berlapis hingga ganda.
-
Paradigma kualitatif
Yaitu paradigma digunakan sebagai pandangan awan para pembuat makalah atau skripsi selaku acuan untuk menentukkan teori apa yg akan digunakan. Pada pada dasarnya yaitu paradigma ini digunakan untuk mencari gambaran teori sosial lewat metode induktif.
-
Paradigma siklus empiris
Yaitu paradigma ini yg berwujud suatu siklus dlm menjelaskan suatu fenomena ilmiah dr serangkaian perobaan observasi yg dijalankan.
-
Paradigma deduksi-induksi
Yaitu paradigma yg difokuskan pada metode kualitatif untuk deduksi sementara kuantitatif untuk induksi dgn tahapan dr pengumpulan data sampai kesimpulan.
Contoh Paradigma
Contoh paradigma contohnya Pancasila selaku paradigma:
Pancasila selaku paradigma mempunyai arti bahwa Pancasila menjadi pedoman untuk menghadapi semua aspek serta bermacam-macam permasalahannya dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara, guna mencapai tujuan nasional.
Pancasila pula menjadi paradigma dlm pembangunan nasional, lantaran untuk merealisasikan tujuan nasional tersebut dapat dilaksanakan melalui pembangunan nasioanal, yakni perjuangan kenaikan kualitas insan & masyarakat Indonesia yg dilaksanakan dengan-cara berkesinambungan berdasarkan kesanggupan nasional dgn mempergunakan pertumbuhan IPTEK, mengamati tantangan global.
Selain itu, pula mengacu pada kepribadian bangsa & nilai-nilai luhur universal utk mewujudkan kehidupan bangsa yg berdaulat, mampu berdiri diatas kaki sendiri, berkeadilan, sejahtera, maju, & dgn kekukuhan moral & budbahasa.
Pada hakikatnya, pembangunan nasional yaitu tindakan pengamalan nilai-nilai dr Pancasila, karena Pancasila sebagai Pancasila yaitu dasar, pedoman, & tujuan pembangunan nasional.
Nah, itulah tadi serangkaian klarifikasi serta pengulasan dengan-cara lengkap pada segenap pembaca terkait dgn pengertian paradigma menurut para mahir, macam, & misalnya dlm berbagai bidang. Semoga lewat materi ini bisa memberikan wawasan serta memperbesar pengetahuan mendalam.