Pengertian Partisipasi, Teori, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Partisipasi

Partisipasi merupakan keterlibatan seseorang, baik dengan-cara mental maupun emosional dlm menunjukkan respon kepada suatu aktivitas, serta mendukung pencapaian tujuan & bertanggung jawab atas keterlibatannya tersebut, contohnya ikut serta dlm kesibukan pemilihan umum (pemilu) selaku cuilan dibandingkan dengan arti demokrasi, ikut serta dlm menyumbang harta benda, & lain-lain.

Pada dasarnya, tak ada definisi partisipasi yg disepakati bareng , ketidakjelasan, & kurangnya konseptualisasi konsep partisipasi & pemberdayaan mengakibatkan kebingungan atas cita-cita & evaluasi hasil proses pembangunan partisipatif.

Partisipasi

Pada tingkat paling dasar, partisipasi berarti orang-orang terlibat dlm keputusan yg menghipnotis kehidupan mereka. Melalui partisipasi, orang mampu mengidentifikasi potensi & taktik langkah-langkah, & membangun solidaritas untuk menghasilkan perubahan.

Partisipasi penting sebagai nilai inti dlm masyarakat yg  terbuka & menjadi ciri demokrasi, & kian diakui sebagai ‘hak’ lewat dokumen sumber daya insan global. Partisipasi menantang penindasan & diskriminasi, terutama kepada orang-orang termiskin & paling terpinggirkan.

Partisipasi yg berarti tergantung pada kemauan & kesanggupan orang untuk berpartisipasi & mengekspresikan bunyi mereka. Namun, ini mungkin menantang tatkala orang merasa terintimidasi, kurang pengetahuan tertentu atau bahasa yg berkaitan untuk diketahui & disumbangkan, atau bahkan merasa mereka mungkin tak mempunyai hak untuk berpartisipasi.

Selain itu, kepraktisan terkadang berarti bahwa perwakilan dr kelompok tertentu akan ikut serta dibandingkan dengan setiap individu yg terlibat dengan-cara eksklusif, yg mengakibatkan risiko bahwa beberapa kepentingan tak akan terwakili atau proses akan dikooptasi oleh elit atau oleh teladan kelompok sosial tertentu.

Pengertian Partisipasi

Partisipasi yakni pengambilan cuilan atau pengikutsertaan. Pada dasarnya, partisipasi merupakan suatu gejala demokrasi dimana orang ikut serta dlm perencanaan & pelaksanaan, serta ikut serta pula dlm memikul tanggung jawab sesuai dgn tingkat kematangan & tingkat kewajibannya.

Partisipasi publik dlm pengambilan keputusan telah dipelajari selaku cara untuk menyelaraskan keputusan/pertimbangan nilai dan trade-off risiko dengan nilai sosial dan sikap publik wacana risiko yg dapat diterima. Penelitian ini menawan untuk bidang ilmu yg timbul, tergolong teknologi kontroversial & aplikasi gres.

Di Amerika Serikat, penelitian telah memperlihatkan sokongan publik untuk peningkatan partisipasi dlm sains. Meskipun keyakinan publik pada ilmuwan kebanyakan tetap tinggi di Amerika Serikat, publik mungkin menganggap kemampuan ilmuwan untuk membuat keputusan atas nama masyarakat kurang tinggi.

Misalnya, survei opini publik tahun 2016-2017 perihal teknologi pengeditan gen CRISPR memperlihatkan “konsensus yg relatif luas di antara semua kelompok untuk mendukung ide bahwa komunitas ilmiah ‘harus berkonsultasi dgn publik sebelum menerapkan gene editing pada insan’, namun harus menyediakan mandat luas untuk keterlibatan publik.

Komunitas ilmiah sudah berjuang untuk melibatkan publik dlm pengambilan keputusan ilmiah. Penyalahgunaan peserta penelitian ilmiah, tergolong acuan populer mirip percobaan sifilis Tuskegee, dapat terus mengikis kepercayaan pada ilmuwan di antara populasi yg rentan.

Selain itu, upaya masa kemudian untuk mencapai konsensus ilmiah wacana isu-berita kontroversial telah mengecualikan publik, & alhasil menyederhanakan ruang lingkup risiko teknologi yg diperhitungkan.

Misalnya, pada pertemuan Asilomar tahun 1975 wacana DNA rekombinan, para ilmuwan membahas risiko kontaminasi biologis selama eksperimen laboratorium, namun gagal menimbang-nimbang perhatian publik yg lebih bervariasi yg akan timbul dgn adopsi komersial tumbuhan hasil rekayasa genetika.

Pengertian Partisipasi Menurut Para Ahli

Adapun definisi partisipasi menurut para jago, antara lain:

  1. Price & Mylius (1991), Partisipasi bermakna keterlibatan peserta faedah dlm penyusunan rencana, rancangan, implementasi & pemeliharaan intervensi pembangunan selanjutnya. Ini bermakna bahwa orang-orang dimobilisasi, mengelola sumber daya & menciptakan keputusan yg menghipnotis kehidupan mereka.
  2. Agarwal (2001), Dalam arti sempit, partisipasi yakni dlm perumpamaan keanggotaan nominal & paling luas dlm hal proses interaktif dinamis di mana semua pemangku kepentingan, bahkan yg paling kurang beruntung, memiliki bunyi & dampak dlm pengambilan keputusan.
  3. H.A.R. Tilaar (2009), Pengertian partisipasi yakni selaku sebagai wujud dr harapan untuk berbagi demokrasi melalui proses desentralisasi yg memerlukan perencanaan dr bawah (button-up) dgn mengikutsertakan masyarakat dlm proses penyusunan rencana & pembangunan masyarakatnya.
  4. Keith Davis, Makna partisipasi yakni sebagai suatu keterlibatan mental & emosi seseorang pada pencapaian tujuan & ikut bertanggung jawab di dalamnya. Berdasarkan defenisi tersebut kunci pemikirannya merupakan keterlibatan mental & emosi.

Teori Partisipasi

Teori partisipasi mewakili perpindahan dr taktik global, aspasial & top-down yg mendominasi inisiatif pembangunan awal ke metodologi yg lebih sensitif dengan-cara setempat. Meskipun terdapat perbedaan pertimbangan dlm literatur mengenai asal mula teori partisipasi, terdapat konsensus bahwa teori tersebut berasal dr ilmu politik & teori pembangunan.

Pentingnya partisipasi berkembang dr akreditasi bahwa dunia miskin sungguh-sungguh menderita sebagai akhir dr pembangunan, & bahwa setiap orang perlu dilibatkan dlm keputusan, pelaksanaan & faedah pembangunan.

Slamet (2003:8) menyatakan bahwa ada tiga tradisi konsep partisipasi utamanya apabila dikaitkan dgn pembangunan penduduk yg demokratis yaitu:

  1. Partisipasi politik (political participation)

Konsep partisipasi yg satu ini lebih berorientasi pada “mempengaruhi” & “mendudukan wakil-wakil rakyat” dlm lembaga pemerintah dibandingkan partisipasi aktif dlm proses-proses kepemerintahan itu sendiri.

  1. Partisipasi social (social participation)

Konsep yg satu ini menempatkan partisipasi sebagai beneficiary atau pihak di luar proses pembangunan dlm hal konsultasi atau pengambilan keputusan pada seluruh tahapan siklus proyek pembangunan dr evaluasi kebutuhan sampai penilaian, pemantauan, evaluasi & implementasi.

Pada dasarnya, partisipasi sosial dikerjakan untuk menguatkan proses pembelajaran & mobilisasi sosial. Atau dgn kata lain, tujuan utama dr proses sosial bukanlah pada kebijakan publik itu sendiri melainkan keterlibatan komunitas dlm kebijakan publik yg diarahkan sebagai wahana pembelajaran & mobilisasi sosial.

  1. Partisipasi warga (citizen participation/citizenship)

Konsep yg satu ini menekankan partisipasi langsung warga dlm pengambilan keputusan pada forum & proses pemerintahan. Partisipasi warga bukan hanya sekedar kepedulian pada penerima sumbangan atau kaum yg tersisih menuju kepedulian dgn bermacam-macam bentuk keikutsertaan warga dlm penyusunan kebijakan & pengambilan keputusan pada berbagai gelanggang kunci yg besar lengan berkuasa kepada kehidupan mereka.

Partisipasi warga berbeda dgn partisipasi sosial, partisipasi warga memang berorientasi pada jadwal penentuan kebijakan publik.

Jenis Partisipasi

Sundariningrum (Sugiyah, 2010:38) mengklasifikasikan partisipasi menjadi dua yg didasarkan pada cara keterlibatannya, yaitu:

  1. Partisipasi pribadi, yakni partisipasi yg terjadi jika individu memperlihatkan aktivitas tertentu dlm proses partisipasi. Partisipasi pribadi terjadi kalau setiap orang bisa mengajukan persepsi, membicarakan pokok permasalahan, mengajukan keberatan kepada harapan orang lain atau terhadap ucapannya.
  2. Partisipasi tak pribadi, yaitu partisipasi yg terjadi jika individu mewakilkan hak partisipasinya pada orang lain

Cohen & Uphoff (Siti Irene A.D., 2011:61) membagi pasrtisipasi menjadi empat jenis, yaitu:

  1. Partisipasi dlm pengambilan keputusan, yakni partisipasi yg berkaitan dgn penentuan alternatif dgn penduduk yg bekerjasama dgn gagasan atau ide yg menyangkut kepentingan bersama. Dalam partisipasi jenis ini, penduduk menuntut untuk turut memilih arah & orientasi pembangunan.Partisipasi dlm pengambilan keputusan dapat dijalankan contohnya menghadiri rapat, diskusi, sumbangan pemikiran, tanggapan atau penolakan terhadap program yg ditawarkan.
  2. Partisipasi dlm pelaksanaan suatu program, yakni partisipasi yg dapat dikerjakan dgn cara misalnya menggerakkan sumber daya, dana, kegiatan administrasi, kerjasama & penjabaran program.
  3. Partisipasi dlm pengambilan faedah, yakni partisipasi yg tak lepas dr hasil pelaksanaan acara yg sudah dicapai baik yg berhubungan dgn kuantitas maupun mutu. Dari sisi kualitas, bisa dilihat dr kenaikan output, sedangkan dr sisi kuantitas bisa dilihat seberapa besar prosentase kesuksesan acara.
  4. Partisipasi dlm evaluasi, yakni partisipasi masyarakat dlm hal penilaian yg berkaitan dgn pelaksanaan program dengan-cara menyeluruh. Partisipasi tersebut bermaksud untuk mengetahui ketercapaian program yg sudah direncanakan sebelumnya.

Contoh Partisipasi

Salah satu contoh partisipasi yg mudah kita dapatkan dlm kehidupan sehari-hari. Antara lain;

  1. Pemilu

Sebagai warga sipil misalnya ikut serta dlm pemungutan suara, sukarela, ikut serta dlm kegiatan kelompok, & lain-lain. Beberapa aktivitas individu yg menguntungkan penduduk (misalnya, pemungutan suara) atau aktivitas kelompok yg menguntungkan baik anggota kelompok (misalnya, tim sepak bola wisata) atau masyarakat (misalnya, organisasi sukarelawan).

Selain faedah pribadi yg diberikan partisipasi sipil pada komunitas, ini pula menghasilkan manfaat kesehatan sekunder bagi peserta.  Salah satu cara partisipasi sipil meningkatkan kesehatan yakni dgn membangun modal sosial, yg didefinisikan selaku “ciri-ciri organisasi sosial seperti jaringan, norma, & kepercayaan sosial yg memfasilitasi koordinasi & kerjasama untuk keuntungan bareng .

Misalnya, suatu observasi memperoleh bahwa anggota kelompok sipil lebih cenderung aktif dengan-cara fisik. Menjadi cuilan dr kelompok sipil memperluas jaringan sosial peserta, yg menciptakan mereka lebih sadar akan potensi untuk aktif dengan-cara fisik dlm komunitas mereka. Terlibat dlm aktivitas kemasyarakatan yg bermakna pula mampu menolong individu membuatkan tujuan, yg mampu mendorong partisipasi sipil yg berkelanjutan.

Kesimpulan

Dari penjelasan yg dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa partisipasi yakni tentang pengambilan keputusan. Meskipun partisipasi memiliki banyak manfaat penting, tetapi ini pula mempunyai sejumlah kekurangan , yg paling penting yakni metodologi yg spesifik konteks.

Para skeptis pula beropini bahwa partisipasi menempatkan tuntutan yg tak kongkret pada orang-orang, dgn tuntutan waktu yg lebih mendesak.

Itulah tadi artikel yg bisa kami kemukakan pada kalian tentang adanya pengertian partisipasi menurut para ahli, teori, jenis, & umpamanya yg ada di masyarakat dlm kehidupan sehari-hari. Semoga memberi wawasan bagi semua golongan.

  √ Bagaimana Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial??