Pengertian Penyimpangan Sosial, Teori, Ciri, Bentuk, Faktor, dan Contohnya

Penyimpangan Sosial Adalah

Penyimpangan dlm arti sosiologi menggambarkan langkah-langkah atau perilaku yg melanggar norma sosial informal atau aturan yg diberlakukan dengan-cara formal. Di antara mereka yg mempelajari norma-norma sosial & hubungannya dgn penyimpangan adalah sosiolog, psikologi, psikiater, & kriminolog, yg seluruhnya memeriksa bagaimana norma berubah & ditegakkan dr waktu ke waktu. Terdapat beberapa teori yg meningkat terkait penyimpangan sosial misalnya teori labeling.

Perilaku seseorang dikatakan sebagai penyimpangan jikalau menunjukkan ciri yg menurut penilaian orang lain (masyarakat) sikap itu menyimpang. Tentunya sikap menyimpang tersbeut bias dipengaruhi oleh faktor dr dlm individu maupun aspek lingkungannya. Penyimpangan yg trejadi di penduduk terdapat beragam bentuknya dgn pengelompokan menurut standar masing-masing. Contohnya yakni penyimpangan yg bersifat positif contohnya banyaknya perempuan karier.

Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial mampu dikatakan selaku serangkaian bentuk fenomena sosial yg telah ada di semua penduduk di mana ada norma. Ada dua kemungkinan bagaimana seseorang akan bertindak dlm menghadapi norma-norma sosial yg dianggap sesuai atau melanggar.

Ada norma sosial implisit & norma sosial eksplisit. Norma sosial yg eksplisit belum tentu aturan (mirip tanda di laboratorium komputer yg menyampaikan dilarang menjinjing kuliner & minuman).

Norma sosial berbeda di seluruh masyarakat & di antara budaya. Tindakan atau perilaku tertentu dapat dipandang sebagai menyimpang & menerima hukuman atau eksekusi dlm satu masyarakat & dilihat selaku sikap normal di masyarakat lain.

Selain itu, tatkala pemahaman masyarakat tentang norma-norma sosial berubah dr waktu ke waktu, demikian pula persepsi kolektif tentang penyimpangan. Penyimpangan relatif kepada daerah di mana ia dilaksanakan atau pada ketika langkah-langkah itu terjadi. Membunuh insan lain kebanyakan dianggap salah contohnya, kecuali tatkala pemerintah mengizinkannya selama perang atau untuk membela diri.

Pengertian Penyimpangan Sosial

Pengertian penyimpangan sosial adalah insiden yg menggambarkan langkah-langkah melanggar norma sosial, tergolong aturan yg diberlakukan dengan-cara formal (contohnya tindak kejahatan), serta pelanggaran informal terhadap norma sosial (contohnya melanggar adat istiadat).

Penyimpangan yakni disposisi sikap yg tak sesuai dgn pengaturan atau arahan sikap yg dilembagakan. Meskipun penyimpangan mungkin memiliki konotasi negatif, pelanggaran norma-norma sosial tak senantiasa merupakan langkah-langkah negatif; penyimpangan positif ada dlm beberapa situasi, sehingga walaupun norma dilanggar, suatu perilaku masih mampu diklasifikasikan selaku positif atau mampu diterima.

Pengertian Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli

Adapun definisi penyimpangan sosial berdasarkan para andal, antara lain yaitu sebagai berikut;

  1. Vander Zanden, Perilaku menyimpang yaitu sikap yg dianggap sebagai hal tercela di luar batasan toleransi oleh sejumlah besar orang.
  2. Bruce J. Cohen, Perilaku menyimpang mampu didefinisikan sebagai setiap sikap yg tak sukses menyesuaikan diri dgn kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dlm masyarakat.
  3. M.Z. Lawang, Perilaku menyimpang mampu didefinisikan selaku semua langkah-langkah yg menyimpang dr norma-norma yg berlaku dlm sebuah metode sosial & menimbulkan adanya usaha dr mereka yg berwenang dlm sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
  4. Paul B. Horton, Perilaku penyimpangan dapat didefinisikan sebagai setiap perilaku yg dinyatakan sebagai pelanggaran kepada norma-norma kelompok atau masyarakat.

Teori Penyimpangan Sosial

Dalam mengkaji penyimpangan sosial, terdapat beberapa teori yg mampu dijadikan pijakan, antara lain:

  1. Teori Differential Association

Berdasarkan pandangan teori ini, penyimpangan sosial bersumber pada pergaulan yg berlainan yg terjadi lewat proses sosial akan adanya alih budaya yg ada di dlm kehidupan masyarakat. Artinya kajian terhadap prilaku menyimpang ini akan senantiasa terjadi serta dialami oleh semua mahluk sosial yg hidup dengan-cara serempak.

  1. Teori Labeling

Berdasarkan teori ini seseorang menjadi menyimpang lantaran adanya proses Labeling, ataubisa dikatakan selaku proses penberian julukan, cap, etiket & merek yg diberikan masyarakat dengan-cara menyimpang sehingga menyebabkan seseorang melakukan penyimpangan sosial.

  1. Teori Merton

Berdasarkan teori ini penyimpangan bersumber dr struktur sosial. Merton berpendapat bahwa terjadinya perilaku menyimpang itu sebagai bentuk adabtasi terhadap suasana tertentu.

  1. Teori Fungsi Durkheim

Berdasarkan teori ini penyimpangan terjadi karena kesadaran moral semua anggota masyarakat tak mungkin terjadi karena setiap orang berbeda satu sama yang lain tergantung aspek keturunan, lingkungan fisik & lingkungan yg mencipatakan arti sosialisasi di dalamnya. Durkheim beropini bahwa kejahatan itu perlu, agar moralitas & hukum itu berkembang dengan-cara formal.

  1. Teori konflik

Berdasarkan teori ini, sebagaimana yg dikemukakan oleh Karl Mark, bahwa kejahatan berkaitan akrab dgn kemajuan kapitalisme. Menurut teori ini, perilaku yg menyimpang hanya dlm pandangan kelas yg berkuasa untuk melindungi kepentingan mereka.

Oleh alasannya adalah itu, peradilan pidana pun lebih memihak pada kepentingan mereka. Akibatnya, orang yg dianggap melaksanakan kejahatan & terkena hukuman pidana lazimnya berasal dr golongan rakyat miskin.

Ciri Penyimpangan Sosial

Paul B. Horton mengklasifikasikan beberapa ciri penyimpangan sosial, yaitu sebagai berikut.

  1. Penyimpangan mesti dapat didefinisikan

Perilaku menyimpang bukan semata-mata langkah-langkah yg dilakukan orang, melainkan akhir dr adanya peraturan & penerapan hukuman yg dilaksanakan oleh orang lain kepada sikap tersebut. Atau bias dibilang bahwa evaluasi menyimpang atau tidaknya sebuah perilaku mesti berdasarkan pada standar tertentu & dimengerti penyebabnya.

  1. Penyimpangan mampu diterima & mampu pula ditolak

Penyimpangan yg mampu diterima merupakan penyimpangan yg bersifat positif. Penyimpangan ini justru dipuji & dihormati oleh masyarakat, walaupun adakala berlawanan dgn budaya penduduk , misalnya penemuan-penemuan gres yg diusahakan oleh para ahli atau ilmuwan.

Sedangkan, penyimpangan yg ditolak merupakan penyimpangan yg bersifat negative sebab bisa merugikan & meresahkan kehidupan penduduk , misalnya pembunuhan, pencurian, perampokan, & lain-lain.

  1. Penyimpangan relatif & mutlak

Setiap orang yg ada di dunia ini tentunya pernah melaksanakan penyimpangan dlm hidupnya di masyarakat. Hanya saja frekuensi & kadarnya berlainan-beda antara orang yg satu dgn orang yg lain, lantaran intinya penyimpangan yg dilaksanakan oleh seseorang itu condong relatif.

  1. Penyimpangan terhadap budaya positif ataukan budaya ideal

Budaya ideal mampu didefinisikan selaku peraturan-peraturan hukum yg berlaku dlm sebuah kelompok masyarakat.

Seringkali budaya ideal yg ada dlm masvarakat berlawanan dgn budaya konkret. Dalam kenyataan di penduduk , budaya ideal itu banyak dilanggar oleh masyarakat. Misalnya yaitu kita bisa melihat banyak pengendara sepeda motor yg tak mengenakan helm.

  1. Terdapat norma-norma penghindaran dlm penyimpangan

Norma penghindaran bisa diartikan selaku pola perbuatan yg dilaksanakan orang untuk memenuhi harapan mereka, tanpa mesti menentang nilai-nilai tata kelakuan yg berlaku dengan-cara terbuka. Norma ini muncul jika pada sebuah masyarakat terdapat nilai & norma yg melarang sebuah perbuatan yg ingin sekali diperbuat oleh banyak orang.

  1. Penyimpangan sosial bersifat adaptif

Tidak selamanya penyimpangan sosial akan menjadi bahaya bagi kehidupan masyarakat, alasannya adalah seringkali justru bisa dianggap selaku alat pemelihara stabilitas sosial, karena perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dgn perubahan.

Hal tersebut pastinya dipengaruhi oleh kondisi masyarakat yg senantiasa dinamis. Misalnya adanya ledakan penduduk, perubahan teknologi, serta berubahnya kebudayaan tradisional & setempat mengharuskan anggotanya untuk menyesuaikan & menerapkan norma-norma baru.

Perubahan tersebut seringkali menimbulkan adanya penyimpangan pada beberapa orang yg ingin menyesuaikan dgn pergantian itu.

Bentuk Penyimpangan Sosial

Terdapat bermacam-macam bentuk penyimpangan sosial, antara lain:

Berdasarkan pelakunya

  1. Penyimpangan Individu, yakni penyimpangan yg dikerjakan oleh individu dgn melaksanakan langkah-langkah yg berlawanan dgn norma yg berlaku di penduduk . Penyimpangan individu contohnya sesorang mencuri dilaksanakan sendiri.
  2. Penyimpangan kelompok, yakni penyimpangan yg dijalankan oleh sekelompok orang yg tunduk pada norma yg berlaku dlm kelompoknya, tapi norma tersebut berlawanan dgn norma yg berlaku dlm masyarakat. Penyimpangan kelompok contohnya kelompok pengedar narkotika, sindikat penjahat atau cecunguk, pemberontak.

Berdasarkan sifatnya

  1. Penyimpangan bersifat positif, yakni penyimpangan pada nilai sosial yg berlaku & dianggap ideal dlm penduduk , namun mempunyai pengaruh yg bersifat positif. Dalam penyimpangan ini cara yg dilaksanakan seakan-akan menyimpang dr norma padahal sesungguhnya tidak. Penyimpangan positif misalnya bermunculannya perempuan karier yg sejalan dgn emansipasi wanita, agen jodoh.
  2. Penyimpangan bersifat negatif, yaitu penyimpangan yg berwujud langkah-langkah yg mengarah pada nilai-nolai sosial yg dipandang rendah & dianggap tercela dlm masayarakat. Penyimpangan negatif contohnya pelecehan seksual, pencurian, pembunuhan, perjudian & pemakaian narkotika.

Berdasarkan klasifikasi dr Lemert (1951)

  1. Penyimpangan primer, ialah penyimpangan sosial yg sifatnya sementara & biasanya tak diulangi lagi. Seseorang yg melakukan penyimpangan ini masih diterima di dlm masyarakat. Penyimpangan primer contohnya orang yg melanggar lalu lintas dgn tak membawa SIM & perbuatannya itu tak diulangi lagi, orang yg belum mengeluarkan uang pajak.
  2. Penyimpangan sekunder, yakni penyimpangan sosial yg konkret & dijalankan dengan-cara berulang-ulang bahkan menjadi kebiasaan & memperlihatkan ciri khas suatu kelompok. Seseorang yg pernah melakukan penyimpangan sekunder biasanya tak akan diterima lagi dlm masyarakatnya. Penyimpangan sekunder contohnya pemabuk yg seringa mabuk-mabukan dipasar, di diskotik dll.

Faktor Penyimpangan Sosial

Penyimpangan terjadi lantaran adanya beberapa faktor mensugesti. Yaitu;

  1. Faktor Internal 

Faktor internal yg mampu menjadi penyebab perilaku menyimpang misalnya intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin & kedudukan seseorang dlm keluarga. Contohnya yakni seseorang yg tak wajar & pertambahan usia.

  1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yg bias menjadi penyebab perilaku menyimpang misalnya kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan disekolah, pergaulan & media massa.

Contohnya yakni seorang anak yg biasa menyaksikan orang tuanya bertengkar mampu melarikan diri pada obat-obatan atau narkoba. Atau mampu pula dipengaruhi oleh pergaulan individu dgn sobat-temannya, media massa, media cetak, media elektronik.

Contoh Penyimpangan Sosial

Terdapat bermacam-macam acuan penyimpangan sosial yg terjadi di sekeliling kita, bahkan tak menutup kemungkinan kita sendiri pernah melakukannya. Penyimpangan sosial ada yg formal & informal.

  1. Penyimpangan sosial formal

Dalam makna sosiologi mengacu pada tindakan atau sikap yg melanggar norma sosial, tergolong aturan yg diberlakukan dengan-cara formal. Contohnya mencakup pelanggaran pidana terhadap aturan yg diberlakukan dengan-cara formal, contohnya penyimpangan formal tergolong perampokan, pencurian, pelecehan seksual, pembunuhan, & penyerangan.

  1. Penyimpangan sosial informal

Dalam konteks sosiologis menggambarkan langkah-langkah atau perilaku yg melanggar norma sosial informal, yg merupakan norma yg belum dikodifikasi menjadi undang-undang. Contoh penyimpangan informal termasuk bersendawa dgn keras tatkala makan bersama banyak orang, atau kentut tatkala sedang bersama banyak orang.

Itulah tadi klarifikasi serta pengulasan dengan-cara lengkap pada segenap pembaca terkait dgn pengertian penyimpangan sosial berdasarkan para andal, teori, ciri, bentuk, aspek penyebab, & umpamanya di penduduk . Semoga lewat materi ini mampu menunjukkan wawasan bagi pembaca sekalian.

  Berikut Ini Yang Bukan Perwujudan Dari Wawasan Nusantara Adalah . . .