Pengertian Permintaan dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan Barang dan Jasa

Berikut ini yaitu pembahasan tentang usul barang & jasa yg meliputi pemahaman usul, faktor faktor yg menghipnotis undangan, aspek yg mempengaruhi ajakan.

Pengertian Permintaan

Pernahkah ananda mengamati fenomena menarik berkaitan dgn harga sembako menjelang hari raya? Ya, tatkala menjelang hari raya harga-harga sembako melambung drastis.
Tahukah ananda kenapa bisa terjadi demikian? Salah satu faktor penyebabnya ialah tingginya tingkat ajakan masyarakat terhadap sembako.
Berdasarkan hal tersebut dapat kita ketahui bahwa ajakan memengaruhi harga. Untuk lebih jelasnya ketahui materi berikut dgn betul-betul .
Permintaan yaitu jumlah barang/jasa yg akan dibeli pada aneka macam tingkat, harga, waktu, & tempat tertentu. 
Permintaan akan barang & jasa antara masing-masing orang tidaklah sama, alasannya masing-masing memiliki kesanggupan yg berbeda-beda.

Faktor-aspek yg Mempengaruhi Permintaan Barang da Jasa

Faktor-faktor yg memengaruhi undangan mencakup:

a. Harga barang

Jika harga makin tinggi, maka usul akan makin rendah. Sebaliknya kalau harga barang rendah, maka seruan akan barang tersebut makin tingi.

b. Pendapatan penduduk

Tingkat pemasukan atau penghasilan masyarakat sungguh menentukan tinggi rendahnya seruan akan barang & jasa. Makin tinggi pemasukan seseorang, maka makin besar daya beli yg ia miliki, kesudahannya usul akan barang & jasa pun meningkat.  Sebaliknya, orang yg berpenghasilan rendah daya belinya pun rendah, akibatnya ajakan terhadap barang & jasa menurun.

c. Selera masyarakat

Tinggi rendahnya selera masyarakat kepada sebuah barang akan kuat terhadap undangan barang tersebut. Jika selera masyarakat meningkat, maka permintaan pun meningkat pula, demikian sebaliknya. Selera penduduk sering disebut sebagai mode.

d. Kualitas barang

Pada biasanya orang menghendaki barang yg bermutu baik, maka makin tingi kualias sebuah barang, maka keinginan (permintaan) orang untuk dapat mempunyai barang tersebut makin besar. Bahkan sering terjadi bahwa persoalan bisa tidaknya seseorang menjangkau/membeli barang yg berkualitas tidaklah diamati.

e. Harga barang lain yg berkaitan

Adakalanya barang tertentu membutuhkan barang lain sebagai suplemen & sebagai pengganti (substitusi). Misalnya selaku materi bakar, arang lebih hemat biaya dibandingkan dengan minyak tanah, maka orang akan beralih dr minyak tanah ke arang, sehingga undangan akan minyak tanah menurun, & sebaliknya usul akan arang meningkat.

f. Waktu

Pada waktu-waktu tertentu, undangan terhadap sebuah barang mengalami peningkatan dibandingkan dgn hari-hari biasa. Misalnya setiap menjelang hari raya permintaan kepada sembako meningkat. Demikian pula setiap menjelang tahun aliran gres ajakan terhadap alat tulis serta pakaian seragam meningkat.

g. Jumlah penduduk

Makin besar angka pertambahan jumlah penduduk, maka seruan terhadap sebuah barang & jasa akan meningkat pula. Misalnya keluarga yg semula hanya terdiri dr suami istri kemudian memiliki anak, maka kebutuhan akan bahan pangan pun mengalami peningkatan.

h. Kejadian yg akan tiba

Adanya wawasan terhadap sesuatu hal yg akan terjadi pada waktu akan datang akan berpengaruh kepada usul sebuah barang. Misalnya pada ketika pemerintah mengumumkan akan terjadi peningkatan harga BBM, maka sebelum hari penetapan kenaikan tersebut penduduk berbondong-bondong membeli BBM sampai terjadi antrian yg sangat panjang.
Baca juga: Dasar Hukum Pajak