close

Pengertian Pertentangan (Konflik) dan Faktor Penyebab Terjadinya Pertentangan (Konflik)

Berikut ini adalah pembahasan tentang salah satu bentuk interaksi sosial disosiatif yaitu pertentangn atau pertentangan yg meliputi pemahaman kontradiksi, pemahaman konflik, bentuk kontradiksi, bentuk konflik, penyebab terjadinya kontradiksi, penyebab konflik, faktor penyebab konflik, contoh pertentangan sosial, aspek penyebab konflik sosial, penyebab timbulnya sengketa internasional.

Pengertian Pertentangan (Konflik)

Persaingan yg makin ketat dlm kehidupan penduduk menimbulkan hadirnya pertentangan atau pertentangan, baik yg berlangsung antarindividu maupun antarkelompok sosial.
Konflik yaitu adanya pertentangan yg timbul di dlm seseorang (duduk perkara intern) maupun dgn orang lain (masalah ekstern) yg ada di sekitarnya. Konflik mampu berupad perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesusahan lain di antara dua pihak atau lebih.

Faktor-aspek Penyebab Terjadinya Konflik

Pertentangan terjadi sebab adanya perbedaan-perbedaan pada sikap pribadi, di antaranya ialah selaku berikut.

1) Perbedaan antarindividu

Setiap individu memiliki sifat khas yg berbeda dgn individu lainnya. Bahkan dlm satu keluarga sekandung pun tak menutup kemungkinan terdapat perbedaan sifat atau karakter.
Adanya perbedaan sifat inilah yg sering menyebabkan terjadinya pertentangan atau kontradiksi. Apalagi bila masing- masing merasa paling benar & tak ada yg mau mengalah.
Perbedaan individu ini mampu menyangkut duduk perkara perbedaan persepsi, prinsip, tujuan hidup, & cara yg ditempuh untuk meraih tujuan.

2) Perbedaan antarkebudayaan

Masing-masing suku bangsa atau kelompok penduduk mempunyai kebudayaan yg khas. Kebudayaan masyarakat pedesaan berbeda dgn penduduk perkotaan. Demikian pula kebudayaan kawasan kota yg satu dgn kawasan kota yg lain.
Perbedaan kebudayaan ini memungkinkan terjadinya kontradiksi. Apalagi jikalau masing-masing golongan sosial atau suku bangsa mempunyai perilaku chauvinisme yg besar lengan berkuasa.
Sikap chauvinisme yakni perilaku mengagung-agungkan kebudayaan sendiri & memandang rendah kebudayaan lainnya. Paham chauvinisme inilah yg mendorong hadirnya solidaritas in group yg mengarah pada fanatisme kelompok.

3) Perbedaan antarkepentingan

Setiap individu atau golongan sosial kadangkala mempunyai kepentingan yg berlawanan- beda. Perbedaan kepentingan inilah yg menyebabkan terjadinya pertentangan atau konflik. Misalnya perbedaan kepentingan antara buruh & majikan dlm hal upah.
Jika buruh menginginkan upah yg tinggi, sedangkan pengusaha kebanyakan menginginkan upah yg relatif rendah untuk menigkatkan laba. Benturan kepentingan dua kalangan sosial merupakan salah satu penyebab terjadinya pertentangan.

4) Terjadinya perubahan sosial

Perubahan yg cepat dlm kehidupan penduduk akan menyebabkan pergantian nilai-nilai yg menyebabkan guncangan-guncangan dlm masyarakat. Dengan adanya halhal gres, penduduk akan terbelah menjadi dua kalangan, yakni kalangan yg pro & kelompok yg kontra.
Pada lazimnya golongan tua cenderung akan mempertahankan nilainilai & norma sosial yg telah ada, sedangkan golongan muda cenderung meninggalkan nilai-nilai & norma usang diganti dgn nilai & norma baru yg dianggap lebih mewakili aspirasi mereka.
Baca juga: Macam-macam Bentuk Contoh Kompetisi