Pikiran sangat kompleks, & keadaan yg bekerjasama dengannya bisa susah diobati. Proses pemikiran, emosi, ingatan, mimpi, persepsi, & sebagainya tak dapat dilihat dengan-cara fisik, seperti ruam kulit atau cacat jantung. Sementara gejala fisik dr beberapa duduk perkara kesehatan mental dapat diperhatikan, mirip plak yg meningkat dgn penyakit Alzheimer, banyak teori psikologi didasarkan pada pengamatan sikap insan.
Seorang psikolog akan melakukan evaluasi untuk mengenali apa yg menjadi pasien mereka & apa yg menjadikan kesulitannya, & mengusulkan atau memberikan perawatan, misalnya, lewat konseling & psikoterapi. Sehingga dengan-cara sederhana, psikologi bisa diartikan selaku studi ilmiah tentang pikiran & sikap, yakni sikap insan selaku objek kajiannya.
Isi Blog Ini
Psikologi
Kata psikologi berasal dr bahasa Yunani psyche, yg bermakna jiwa (dari nama dewi Yunani Psykhe, Dewi Jiwa) & logos yg beraryi ilmu, jadi dengan-cara harfiah bisa dibilang bahwa psikologi yaitu ilmu ihwal jiwa (ilmu jiwa). Psikologi mencakup semua aspek pengalaman insan, & studi psikologi mencakup semua elemen yg terlibat dlm mengetahui sikap, & lebih tepatnya, faktor-faktor yg memotivasi perilaku.
Dari pembagian terstruktur mengenai diatas, apa itu psikologi? Psikologi yaitu ilmu alam yg berhubungan dgn faktor-faktor bawaan & dorongan primal yg selaras dgn hukum-aturan alam, & ilmu sosial yg berkaitan dgn studi ihwal perilaku, perasaan, & asumsi, & faktor-faktor lingkungan yg berkontribusi terhadapnya.
Tidak seperti disiplin ilmu lain yg biasanya cuma bermasalah dgn dunia nyata dengan-cara fisik, psikologi memusatkan perhatian pada asumsi, emosi, ingatan, & persepsi, membawa tingkat nuansa & kompleksitas yg unik ke studi psikologis, observasi, & praktik.
Psikologi yaitu bidang yg paling kerap dikaitkan dgn konseling & intervensi kesehatan mental, tetapi, APA dgn cepat memperlihatkan bahwa disiplin ini pula merupakan ilmu berbasis observasi yg beraneka ragam – ilmu sikap, ilmu kognisi, & ilmu emosi.
Pengertian Psikologi
Psikologi ialah studi ihwal proses mental, sikap, & korelasi antara keduanya. Proses mental dlm psikologi merujuk antara lain pada pembelajaran, motivasi, penalaran, & serangkaian makna emosi yg dilaksanakan oleh manusia.
Dengan kata lain, studi psikologi mempelajari bagaimana manusia berpikir, mencicipi, belajar, berinteraksi, mengetahui, & memahami, apakah sendirian atau tatkala berinteraksi dgn orang lain atau lingkungan.
Sebagai suatu ilmu, psikologi mempunyai tiga fungsi, yakni:
- Menjelaskan, artinya psikologi mampu menerangkan apa, bagaimana, & kenapa tingkah laris itu terjadi. Hasil penjelasannya berupa deskripsi atau bahasan yg bersifat deskriptif
- Memprediksikan, artinya psikologi bisa meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, & kenapa tingkah laris itu terjadi. Hasil prediksinya berupa prognosa, prediksi atau perhitungan
- Pengendalian, artinya psikologi mampu mengontrol tingkah laku sesuai dgn yg diperlukan. Wujud dr hal ini brupa langkah-langkah yg sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.
Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli
Adapun definisi psikologi menurut para hebat, antara lain:
- Dakir (1993), Psikologi yakni studi yg membicarakan tingkah laris insan dlm relevansinya dgn lingkungannya.
- Muhibbin Syah (2001), Psikologi yaitu ilmu pengetahuan yg mempelajari tingkah laku terbuka & tertutup pada insan baik selaku individu maupun kelompok, dlm keterkaitannya dgn lingkungan.
- Boyack, Klavans, & Borner (2005), Psikologi merupakan studi ilmiah tentang asumsi & sikap. Psikolog terlibat aktif dlm mempelajari & mengerti proses mental, fungsi otak, & perilaku. Bidang psikologi dianggap selaku “Hub Science” dgn koneksi kokoh ke ilmu kedokteran, ilmu sosial, & pendidikan.
- Plato & Aritoteles, Psikologi ialah ilmu yg mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai selesai.
- Jhon Broadus Watson, Psikologi merupakan ilmu yg mempelajari tingkah laris lahiriah dgn menggunakan metode pengamatan yg objektif terhadap rangsangan.
- Wilhem Wundt, Psikologi mampu didefinisikan sebagai ilmu yg mempelajari pengalaman-pengalaman yg muncul pada diri insan, mirip perasaan panca indra, fikiran, feeling, & kehendak.
- Dr. Singgih Dirgagunasa, Psikologi merupakan ilmu yg mempelajari tingkah laris manusia.
Ruang Lingkup Psikologi
Ditinjau dr segi objeknya, lingkup kajian psikologi bisa dibedakan menjadi dua, yakni psikologi yg meneliti & mempelajari insan & psikologi hewan. Berikut penjelasannya:
-
Psikologi yg meneliti & mempelajari insan
Yaitu psikologi yg meneliti & mempelajari wacana sikap sesorang atau sikap insan. Cakupan dlm psikologi manusia sangat luas, sehingga dikerjakan pengelompokan yakni:
Pengelompokan menurut maksudnya, dibedakan atas:
- Psikologi teoritis, yaitu psikologi dipelajari dgn tujuan untuk menyebarkan ilmu.
- Psikologi praktis, yaitu psikologi dipelajari dgn tujuan untuk kebutuhan mudah, khususnya problem solving.
Berdasarkan obyek yg dipelajarinya dibedakan atas :
- Psikologi umum, yakni psikologi yg mengkaji wacana kegiatan-kegiatan psikis manusia yg tercermin dlm prilaku pada umumnya, yg cukup umur, normal & berkultur. Psikologi lazim memandang insan solah-olah terlepas dlm kekerabatan dgn insan lain.
- Psikologi khusus, yaitu psikologi yg menyelidiki & mempelajari segi segi kekhususan dr aktivitas acara psikis insan. Hal-hal khusus yg menyimpang dr hal-hal yg umum dikaji dlm psikologi khusus. Psikologi khusus pada umumnya yaitu psikologi praktis, yg diaplikasikan sesuai dgn bidangnya.
Secara lebih spesifik, psikologi khusus dibagi lagi menjadi beberapa kajian yg meliputi:
- Psikologi pertumbuhan, yakni psikologi yg mengkaji wacana perkembangan psikis insan dr masa bayi sampai masa bau tanah. Objek psikologi perkembangan yakni pertumbuhan manusia selaku person (orang); artinya, masyarakat hanya merupakan tempat berkembangnya person tersebut.
- Psikologi sosial, yakni psikologi yg mengkaji perihal tingkah laris atau aktivitas-aktivitas insan dlm hubungannya dgn suasana sosial.
- Psikologi pendidikan, yaitu psikologi yg mempelajari tingkah laku individu dlm suasana pendidikan,yang meliputi pula pemahaman ihwal proses belajar & mengajar.
- Psikologi kepribadian & tipologi, yaitu psikologi yg menguraikan wacana struktur kepribadian manusia selaku suatu keseluruhan, & jenis-jenis atau tipe-tipe kepribadian.
- Psikopatologi, yaitu psikologi yang khusus mempelajari kegiatan atau tingkah laku individu yg ajaib (tidak normal).
- Psikologi diferensial & psikodiognostik, yakni psikologi yg menguraikan perbedaan-perbedaan antarindividu dlm taraf inteligensi, kecakapan, cirri-ciri kepribadian yang lain, & tentang cara-cara guna menentukan perbedaan-perbedaan tersebut.
- Pesikologi criminal, yaitu psikologi yg khusus bekerjasama dgn tindak kejahatan atau kriminalitas.
- Parapsikologi, yaitu psikologi yg mempelajari fenomena supermormal dgn alat-alat eksperimen atau alat-alat sistematis lain.
- Psikologi komparatif, yakni psikologi yg mempelajari tingkah laku manusia yg dibandingkan dgn binatang, atau sebaliknya.
- Psikologi pembiasaan, yaitu psikologi yg menggambarkan sejumlah cabang ilmu lainya, psikologi perkembangan, klinis, kepribadian, sosial, & eksperimental.
Objek Studi Psikologi
Objek studi psikologi mampu dibedakan menjadi dua, yaitu objek material & objek formal.
-
Objek Material
Objek material ialah sesuatu yg dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsur yg ditentukan atau sesuatu yg dijadikan target pemikiran, objek material meliputi apa saja, baik hal-hal faktual (kerohanian, nilai-nilai, wangsit-wangsit). Objek material psikologi yakni insan(Alex Sobur, 2003:41).
-
Objek formal
Objek formal ialah cara memandang, cara meninjau yg dilakukan oleh seorang peneliti kepada objek materialnya serta prinsip-prinsip yg digunakannya. Objek formal inilah yg digunakan selaku pembeda antara ilmu yg satu dgn ilmu yg lain.
Objek formal psikologi ialah ditinjau dr sisi tingkah laku insan, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yg bisa diamati atau diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yg dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melaksanakan sesuatu & menyaksikan dr matanya (Alex Sobur, 2003:42).
Contoh Kajian Psikologi
Contoh kajian dlm psikologi dlm kehidupan sehari-hari, antara lain:
-
Dinamika Mental Memilih yg Terbaik
Banyak observasi wacana pengambilan keputusan berfokus pada “kelumpuhan pilihan” yg dengan-cara umum dianggap selaku hasil dr mempunyai terlalu banyak pilihan. Tetapi observasi 2011 dr salah satu otoritas tertinggi dlm pengambilan keputusan memperlihatkan bahwa alih-alih menjadi faktor yg melemahkan, mempunyai banyak pilihan justru mempertajam konsentrasi kita pada mutu.
Sheena Iyengar, dr London Business School & penulis buku “The Art of Choosing,” memimpin sebuah tim yg melakukan beberapa percobaan untuk menilik apa yg terjadi tatkala pelanggan dihadapkan dgn beragam varietas cokelat & anggur.
Peserta dihadapkan dgn lebih dr 20 jenis cokelat atau anggur (wine), tak hanya dengan-cara konsisten menentukan varietas “premium”, tetapi pula rela mengeluarkan uang lebih banyak.
Para peneliti pula menganalisis 63 lelang anggur yg dilakukan oleh juru lelang yg berbasis di London antara tahun 2006 & 2009 & memperoleh efek yg sama: Pada acara lelang dgn bermacam-macam anggur yg lebih padat, orang-orang rela membayar lebih banyak untuk anggur dgn evaluasi tinggi & memperlihatkan jauh lebih minim untuk anggur dgn penilaian lebih rendah.
-
Jangan Meremehkan Kekuatan Metafora
Meskipun kita jarang menyadarinya, metafora memengaruhi pemikiran kita saban hari dlm apa yg kita baca & dengar dr banyak sumber. Dalam sebuah studi 2011, Peneliti dr Stanford University mendemonstrasikan bagaimana metafora yg berpengaruh mampu lewat serangkaian lima percobaan yg dirancang untuk memisahkan “mengapa” & “kapan” dr kekuatan metafora.
Pertama, para peneliti meminta 482 siswa untuk membaca salah satu dr dua laporan tentang kejahatan di Kota Addison. Kemudian, mereka mesti menyarankan solusi untuk dilema tersebut. Dalam laporan pertama, kejahatan digambarkan sebagai “binatang buas yg memangsa kota” & “bersembunyi di lingkungan”.
Setelah membaca kata-kata ini, 75% siswa mengajukan solusi yg melibatkan penegakan aturan atau hukuman, seperti membangun lebih banyak penjara atau bahkan mengundang militer untuk meminta pinjaman. Hanya 25% yg menyarankan reformasi sosial mirip memperbaiki ekonomi, meningkatkan pendidikan atau menyampaikan perawatan kesehatan yg lebih baik.
Laporan kedua persis sama, kecuali menggambarkan kejahatan sebagai “virus yg menginfeksi kota” & “mengusik” komunitas. Setelah membaca versi ini, cuma 56% menentukan penegakan aturan yg luar biasa, sementara 44% menyarankan reformasi sosial.
Menariknya, sangat sedikit dr peserta yg menyadari betapa mereka dipengaruhi oleh metafora kejahatan yg berlainan. Tatkala peneliti meminta para penerima untuk mengidentifikasi cuilan mana dr teks yg paling mensugesti keputusan mereka, sebagian besar menunjuk pada statistik kejahatan, bukan bahasa.
Hanya 3% yg mengidentifikasi metafora selaku penjahat. Para peneliti mengkonfirmasi hasil mereka dgn lebih banyak eksperimen yg menggunakan laporan yg sama tanpa kata-kata yg terperinci. Meskipun mereka menggambarkan kejahatan sebagai binatang buas atau virus hanya sekali, mereka memperoleh tren yg sama seperti sebelumnya.
Nah, itulah tadi serangkain postingan yg sudah kami tuliskan dengan-cara lengkap pada segenap pembaca terkait dgn pemahaman psikologi berdasarkan para mahir, ruang lingkup, objek studi, & acuan kajian-kajiannya. Semoga lewat materi ini bisa memberikan pengetahuan serta menambah pengetahuan.