Pengertian Stratifikasi Sosial, Fungsi, Sifat, Bentuk dan Contohnya

– Apa itu Stratifikasi Sosial? Apa fungsi stratifikasi sosial? bagaimana jenis, bentuk, & acuan-contohnya ya! 

Ada pula pengertian stratifikasi sosial berdasarkan beberapa para ahli, yuk simak penjelasannya dibawah ini ya. 

Memahami Stratifikasi Sosial

Masyarakat Indonesia yg beragam nyatanya tak cuma kaya akan khazanah budaya. Tetapi pula memiliki beragama kelas, golongan, hingga perbedaan kasta. 

Ada orang yg terlahir dr golongan kaya & ada pula yg kurang bisa. Keanekaragaman unsur itu berdasarkan disiplin sosiologi disebut stratifikasi (pelapisan). 

Pengertian Stratifikasi Sosial 

Stratifikasi atau lapisan sosial ialah pelapisan atau pengelompokan masyarakat ke dlm kelas-kelas dengan-cara bertingkat (Pitirim A. Sorokin dlm Soekanto, 2017). 

Menurut andal, tokoh Paul B. Horton beropini, stratifikasi ialah sistem perbedaan status yg berlaku dlm suatu masyarakat (Dakhi, 2021). 

Asal katanya stratum yg artinya lapisan (Soekanto, 2017). 

Pengelompokan ini bisa menimbulkan kelas-kelas sosial, seperti sosial atas (upper class), sosial menengah (middle class), & kelas bawah (lower class). 

Selanjutnya, berdasarkan mahir & tokoh, Alex Inkeles, dlm bukunya What is Sociology, an Introduction ti the Dicipline and Profession (Soekanto, 2017).

Menyebutkan kian rumit & makin maju teknologi sesuatu penduduk , semakin kompleks pula metode lapisan sosialnya atau stratifikasi sosialnya.   

Sistem stratifikasi sosial dipengaruhi oleh kedudukan (status) & tugas (fungsi). Kedudukan & peran akan mensugesti hak & kewajiban yg diembannya. 

  Reformasi Pendidikan Menuju Fondasi Proses

Pelapisan penduduk ini mampu terjadi sendiri (alamiah), maupun sengaja disusun (buatan). 

Stratifikasi sosial ternyata memiliki fungsi walaupun banyak yg menerka mirip Marx jikalau perbedaan tersebut menyebabkan ketidakadilan, diskriminasi & eksploitasi kelas bawah (buruh, pekerja, dll). 

Ada 4 Fungsi Stratifikasi Sosial

Berikut fungsi stratifikasi sosial yakni :

1. Distribusi hak istimewa yg objektif

Berupa penghasilan, wewenang, & tingkat kekayaan. 

Pelapisan sosial mampu menawarkan kepingan-penggalan yg terukur yg bisa didapat oleh orang dgn perjuangan.

2. Simbol status & kedudukan

Pelapisan sosial memunculkan simbol & kedudukan. Sebagaimana yg kita tau, bahwa keduanya berfungsi sebagai identitas. 

Kita mudah mengenali orang lain dgn busana yg digunakan, mobil, atau mungkin golongan.

3. Alat solidaritas individu & golongan

Pelapisan sosial nyatanya berfungsi untuk mengeratkan relasi antar individu dlm sebuah golongan sehingga mengembangkan solidaritas menghadapi kesusahan yg dihadapi.

4. Bertukar kedudukan

Tak kalah penting bahwa pelapisan sosial memberikan semangat. Adanya distribusi yg objektif tentu menunjukkan cara perolehan yg objektif. 

Setiap kita berkemampuan untuk mencapai status & kedudukan yg kita inginkan. 

Ada 3 Sifat Stratifikasi sosial 

Sifat tata cara lapisan masyarakat atau stratifikasi berdasarkan Soerjono Soekarno, ada 3 jenis. Berikut penjelasan sifat stratifikasi sosial yaitu :

1. Stratifikasi sosial tertutup bisa membatasi kemungkinan seseorang berpindah dr satu lapisan ke lapisan lain. Biasanya penggolongan strata ini melalui kelahiran.

Contohnya : Kasta pada Agama Hindu baik di India maupun di Bali, derajat ningrat & rakyat biasa. 

2. Stratifikasi sosial terbuka, memberi potensi individu naik ke lapisan sosial lebih tinggi/rendah tergantung pada kesanggupan & kecakapan. 

Contohnya : Kenaikan pangkat di kepolisian, tentara, PNS. Pencalonan legislatif atau presiden. 

  Pak Hendro berasal dari suku Jawa beragama Islam dan seorang pengusaha

3. Stratifikasi sosial adonan yaitu perpaduan antara stratifikasi tertutup & terbuka. 

Contohnya : Seseorang yg berkasta Waisya namun menjadi milyarder di India. Meskipun kastanya tak lebih tinggi dr Ksatria & Brahman, orang-orang bisa menghargainya.

Dasar pelapisan atau pengelompokan penduduk ke dlm kelas-kelas terbagi 4, yakni kekayaan (harta materi), kekuasaan (jabatan), kehormatan (sumbangsih), & ilmu wawasan (pendidikan). 

Seperti yg telah dijelaskan di awal, unsur lapisan sosial terbagi 2, status (kedudukan) & peran (fungsi). 

Status atau kedudukan diartikan selaku kawasan atau posisi seseorang dlm suatu pola tertentu. Status mempunyai 3 bentuk utama yakni selaku berikut, yakni :

1. Ascribed status = status yg didapat seseorang sejak ia dilahirkan. Contoh : Kasta, gelar kebangsawanan.

2. Achieved status = status yg didapat karena jerih payah & perjuangan yg dikerjakan. 

Contoh : gelar sarjana/profesor, jabatan di Polri.

3. Assigned status = status yg diperoleh dr usaha mendapat kepercayaan penduduk . 

Contoh : Presiden Joko Widodo pernah mendapatkan Gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara dr Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). 

Begitu pula dgn Gubernur Riau, Syamsuar. Hal tersebut karena kinerja mereka mengayomi & membangun negara & provinsi yg dipimpinnya.

Agar makin paham, penulis kasih suplemen lagi biar kita dapat membedakan stratifikasi & diferensiasi. 

Diferensiasi mampu ditinjau dr unsur yg setara atau tak mampu dikuantifikasi sehingga sulit untuk diletak dengan-cara bertingkat serta mempunyai ciri-ciri fisik (postur) & sosial (suku, agama). 

Sedangkan Stratifikasi memakai hitungan kuantifikasi sehingga dapat disusun dengan-cara bertingkat (atas-bawah) mirip pangkat, golongan.

Nah itulah tadi pembahasan kita mengenai stratifikasi sosial. Sobat sosiologiku.com pasti punya aksesori contoh-pola stratifikasi sosial. Tulis di kolom komentar ya! Semoga bermanfaat!

  10 Dampak Positif dan Negatif IPTEK di Bidang Hukum

Demikian pembahasan & ulasan singkat perihal Pengertian Stratifikasi Sosial, Fungsi, Sifat, Bentuk & Contohnya.

Penulis Artikel : Sandewa Jopanda

Sumber Referensi :

Dakhi, Agustin Sukses. 2021. Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Deepublish.

Soekanto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers