Pengertian Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh didefinisikan selaku ilmu dlm mengumpulkan keterangan suatu objek tanpa menyentuh atau berkontak fisik langsung dgn objek tersebut. Secara umum, penginderaan jauh berkaitan dgn pembuatan gambaran dlm mengetahui atau mengamatai suatu fenomena di wajah bumi.
Prinsip dasar dr penginderaan jauh yakni adanya rekaman interaksi antara gelombang elektronik & objek di wajah bumi yg tertangkap oleh sensor penangkap gelombang. Penangkap gelombang ini mampu berbentuksatelit, pesawat, atau pesawat tanpa awak.
Sejarah Penginderaan Jauh:
- Tahun 1960-an dimana telah beredarnya satelit – satelit mirip Gemini, Apollo, Sputnik, & Solyus
- Tahun 1972 satelit ERTS-1 (Landsat) pertama kali diorbitkan -> fungsi untuk memetakan sumber alam & kondisi lingkungan
- Mulai berkembang satelit-satelit yang lain seperti SPOT, IRS, MOSS, Adeos, ERS-1, & Radarsat.
- Tahun 2000 -> satelit untuk agen rahasia menjadi untuk sipil dgn kecermatan tinggi, umpamanya Quickbird, Ikonos, & Orbimage-1,
Kelebihan Penginderaan Jauh:
- Dapat memetakan cakupan wilayah yg luas dlm waktu singkat
- Tidak memerlukan banyak tenaga kerja
- Cakupan daerah yg susah dijangkau tetap mampu diidentifikasi
- Peta yg dihasilkan bersifat 3 dimensi
- Dapat menciptakan visual fenomena di muka bumi dgn periode waktu
- Biaya lebih murah
Kelemahan Penginderaan Jauh:
- Terkadang untuk pemetaan yg rincian, akurasinya tak senantiasa baik alasannya adalah bergantung pada resolusi citra yg dipakai
- Memerlukan tenaga hebat yg mumpuni
Manfaat Penginderaan Jauh:
- Pemetaan geologi & geomorfologi, misalnya eksplorasi mineral & energi
- Pemetaan terjadinya sebuah fenomena di tampang bumi, contohnya kebakaran, kebanjiran, degradasi lahan, pergantian lahan, & lain – lain.
- Pemetaan petaka
Komponen Penginderaan Jauh
Sumber Tenaga
- Sebagai penghubung yg menjinjing data objek ke sensor
- Dapat dikerjakan dgn cara distribusi daya, gelombang suara, ataupun gelombang elektromagnetik
- Sistem pasif -> menggunakan sumber tenaga matahari; radiasi matahari dapat terurai menjadi berbagai panjang gelombang; contohnya infrared thermal
- Sistem aktif -> memakai tenaga buatan (tenaga pulsar) sehingga mampu merekan objek dgn pinjaman di luat matahari; umumnya untuk perkara di malam hari; misalnya laser fluorosensor & synthetic aperture radar (SAR)
Atmosfer
- Sifatnya selektif terhadap panjang gelombang -> hanya sedikit yg dapat dimanfaatkan untuk penginderaan jauh
- Jendela atmosfer: spektrum gelombang yg dapat melalui atmosfer & menyentuh permukaan bumi -> yg tak meraih mengalami bentuk serapan, pantulan, & hamburan
Alat Pengindra (Sensor)
- Digunakan untuk melacak, mendeteksi, & merekan sebuah objek
- Tingkat kepekaannya berlawanan untuk setiap sensor terhadap spektrum elektromagnetik
- Macam – macam sensor:
-
- Ground-based platforms: sensor di atas permukaan bumi & lokasinya permanen
- Aerial platforms: sensor yg umumnya di pesawat terbang
- Satellite platforms: sensor di satelit yg ditempatkan pada orbit bumi
- Macam – macam resolusi sensor:
-
- Resolusi spasial: tingkat kerincian suatu objek yg ditangkap oleh sensor -> kian rinci maka semakin tinggi resolusinya
- Resolusi spektral: lebar kisaran masing – masing grup band spectral yg diukur sensor
- Resolusi temporal: interval waktu antar dua pengukuran yg berurutan
Perolehan Data
Dapat dilakukan dgn interpretasi, yaitu mengindentifikasi objek & menilai arti pentingnya objek yg tergambarkan pada citra tersebut (Sutanto, 1986) -> gambaran terbagi menjadi citra foto & citra non foto
Meliputi:
- Manual -> interpretasi dengan-cara visual & lazimnya untuk gambaran udara
- Digital ->interpretasi dengan-cara komputerisasi; lazimnya data hasil penginderaan jauh yg bersifat elektrik
Pengguna Data (User)
- Menjadi komponen penting -> menentukan apakah hasil penginderaan jauh sudah baik
- Kepentingan hasil penginderaan jauh berlawanan antara satu pengguna dgn pengguna lain
- Tidak semua pengguna mampu mengakses & menggunakannya
Tahapan Sistem Penginderaan Jauh:
- Target memerlukan adanya sumber energi yg memancarkan gelombang elektromagnetik
- Hasil interaksi antara sasaran & sumber energi yakni informasi yg kemudian diteruskan ke sensor
- Hasil data di sensor akan diantarkan ke stasiun akseptor untuk dijadikan format citra
- Interpretasi citra -> adonan antara visual & automatik dgn bantuan software pengolah gambaran, misalnya ENVI
Interpretasi Citra
Pengertian interpretasi citra: mengindentifikasi objek & menilai arti pentingnya objek yg tergambarkan pada citra tersebut (Sutanto, 1986) -> citra terbagi menjadi gambaran foto & gambaran non foto
Unsur-unsur interpretasi peta:
Rona & warna
- Rona: tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada suatu citra yg dinyatakan dlm derajat keabuan & bergantung cuaca
- Warna: wujud yg tampak oleh mata menurut jenis spektrum
Bentuk
- Mengacu ke bentuk dengan-cara lazim, konfigurasi, atau garis besar pada wujud suatu objek
- Atribut yg terang
- Menyangkut pada kerangka sebuah objek
Ukuran
- Atribut objek yg berupa jarak, luas, tinggi, gradien, & volume
- Berkaitan dgn penggunaan skala -> penyebutan ukuran tak selalu sama
Pola
- Berkaitan dgn susunan keruangan objek
- Pengulangan bentuk lazim sekelompok objek
- Ciri yg menandai sekelompok objek
Bayangan
- Akibat pantulan sinar matahari pada sebuah objek
- Memperkirakan profil & ketinggian relief pada suatu objek
- Efek: dapat mempertegas & memperlemah kenampakan objek
Tekstur
- Ukuran frekuensi pergeseran rona pada gambaran
- Hasil dr agregasi / pengelompokkan satuan kenampakan yg terlalu kecil tetapi dapat dibedakan
- Bergantung ada skala & resolusi gambaran
- Meliputi tingkatan aksar, sedang, & halus
Situs
- Bukan ciri objek selain pribadi, melainkan kaitannya dgn lingkungan sekitarnya
- Penjelasan objek kepada objek lain yg lebih dapat dijadikan sebagai dasar untuk kenali objek yg dikaji
- Letak objek kepada bentang darat
Asosiasi
- Keterkaitan antara objek yg satu dgn yg lain
- Berguna selaku isyarat bagi adanya objek lain
Artikel: Penginderaan Jauh
Kontributor: Dema Amalia, S.Si.
Alumni Geografi FMIPA UI