Seperti komitmen saya yg kemaren, saya akan menjelaskan satu persatu mengenai penyesuaian diri, pada kali ini akan saya bahas mengenai adaptasi diri yg di lihat dr Penyesuaian Diri sebagai Adaptasi (Adaptation). Dilihat dr latar belakang perkembangannya, pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dgn pembiasaan (adaptation). Padahal pembiasaan ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dlm arti fisik, fisiologis, atau biologis.
Misalnya, seseorang yg pindah tempat dr tempat panas ke kawasan masbodoh mesti beradaptasi dgn iklim yg berlaku di tempat acuh taacuh tersebut. Dengan demikian. dilihat dr sudut pandang ini, adaptasi diri condong diartikan sebagai usaha mempertahankan diri dengan-cara fisik (self-maintenance atau surnival).
Oleh sebab itu, kalau adaptasi diri cuma diartikan sama dgn usaha menjaga diri maka hanya selaras dgn keadaan fisik saja, bukan penyesuaian dlm arti psikologis. Akibatnya, adanya kompleksitas kepribadian individu serta adanya kekerabatan kepribadian individu dgn lingkungan menjadi terabaikan.
Padahal, dlm penyesuian diri bantu-membantu tak sekadar adaptasi fisik, melainkan yg lebih kompleks & lebih penting lagi ialah adanya keunikan & keberbedaan kepribadian individu dlm relevansinya dgn lingkungan.
Penyesuaian diri yg dimaksud dlm pembahasan ini meliputi penyesuaian diri baik dlm pemahaman adaptation maupun adjusment. Individu yg mampu menyesuaikan diri dgn baik, idealnya bisa menggunakan kedua prosedur adaptasi diri tersebut dengan-cara luwes, tergantung pada situasinya. Sebaliknya, individu dianggap kaku bila kurang bisa memakai kedua mekanisme tersebut dgn baik atau cuma salah satu cara saja yg lebih banyak didominasi dipakai.