Peradaban Mesir Kuno

Peradaban Mesir Kuno yg muncul di Sungai Nil di Afrika Utara merupakan salah satu komunitas manusia tertua yg ditemukan. Peradaban Mesir Kuno meningkat sejak sekitar 3100 SM & menciptakan banyak peninggalan penting. Kekuasaan bangsa ini bertahan hampir tiga ribu tahun dengan-cara independen, sampai pada hasilnya ditaklukkan oleh Alexander Agung pada tahun 332 SM. Peradaban Mesir bersama Mesopotamia selaku bangsa yg mendapatkan sistem karakter serta mempunyai kualitas peradaban yg maju pada masanya.

Lihat pula materi Sosiologiku.com lainnya:

Abad Pertengahan

Paham Liberalisme

Wilayah Peradaban Mesir Kuno

Secara geografis, peradaban Mesir Kuno menduduki wilayah Mesir terbaru. Sungai Nil yg mengalir dr selatan menuju ke Laut Mediterania adalah pusat pemukiman bangsa ini. Wilayah Mesir berdekatan pula dgn Laut Merah & Mesopotamia, memunculkan kesempatanjual beli yg intensif pada masa yg lebih maju.

Wilayah Mesir sebagian besar merupakan kawasan yg tandus atau padang pasir, tetapi lembah Nil amat subur. Sehingga dipergunakan untuk membangun pemukiman & mata pencaharian utama penduduk. Penduduk Mesir terbagi menjadi Mesir Hulu & Mesir Hilir, sehingga pengaruh bangsa Mesir membentang dr Ethiopia hingga wilayah Syria modern.

peta wilayah peradaban mesir kuno

Peta gambaran wilayah Bangsa Mesir Kuno di tepi Sungai Nil hingga dgn Masa Kerajaan Tengah
Sumber gambar: worldhistory.org

Kehidupan Masyarakat Mesir Kuno

A. Perekonomian

Memanfaatkan Sungai Nil, masyarakat Mesir membuatkan pertanian & perkebunan yg dipergunakan untuk aneka macam keperluan selain materi kuliner. Misalnya papyrus selaku bahan kertas, flax untuk pakaian, & beberapa buah-buahan selaku materi membuat minuman beralkohol.

  Sejarah Sebagai Ilmu

Pertanian Mesir mengenal animo banjir, tanam, & panen sehingga membentuk metode aktivitas tahunan yg produktif untuk pertumbuhan teknologi & ilmu pengetahuan. Ternak pula dikembangkan baik sebagai materi makanan, pekerja, peliharaan, & persembahan.

Selain pertanian & peternakan, bangsa Mesir pula berbagi pembuatan sumber daya alam mirip logam & watu mulia. Kegiatan ini membuat lebih mudah mereka untuk memproduksi monumen, alat-alat, tambahan, & mumifikasi. Perdagangan pula dijalankan dgn bangsa Nubia, Palestina, Yunani, & wilayah lain di sekitarnya.

B. Sosial

Mesir Kuno terstratifikasi dgn jelas pada masa itu, meski begitu bukan bermakna perpindahan kelas tak mungkin dilaksanakan. Mesir dianggap selaku bangsa yg paling menghargai perempuan dibandingkan Yunani & Romawi pada masanya. Selain budak, siapa saja bisa mempunyai profesi yg menggambarkan status sosialnya. Petani masuk ke kelas rendah, di atasnya ada pengrajin & seniman, lalu juru tulis & pejabat. Hukum pula diterapkan setara pada siapa saja, bahkan Cleopatra & Hatshepshut berhasil menjadi firaun.

Hukum yg berlaku didasarkan atas norma & nilai apa yg dianut oleh masyarakat lokal. Terdapat dewan setempat yg berhak menetapkan kasus aturan seperti sengketa & kejahatan, sementara perkara yg lebih besar dikelola oleh Kenbet Besar yg dipimpin wazir atau firaun.

C. Budaya

Peradaban Mesir Kuno dikenal mempunyai peninggalan kebudayaan yg amat penting. Bahasa Mesir yg dekat dgn Bahasa Berber & Semit telah dipergunakan sejak 3200 SM, disusul dgn penggunaan tulisan Hieroglif & Kursif. Mesir menciptakan banyak karya kesusasteraan mulai dr puisi, syair, dokumen administratif, teks makam, & literatur yang lain.

Bangsa Mesir pula mempunyai kebiasaan yg khas dlm bidang musik, tarian, & masakan. Sementara itu salah satu budaya penting dr Mesir adalah kebiasaan membangun arsitektur megah & patung selaku simbol perayaan. Kuil, piramida, & monumen merupakan hasil dr kebudayaan & teknologi yg maju pada masanya.

  Politik Apartheid di Afrika Selatan

Masyarakat Mesir memiliki kepercayaan khusus kepada banyak tuhan-dewa, & menempatkan kuil sebagai institusi penting dlm keagamaan. Dewa tertinggi ialah Amon-Ra, & yang kuasa penting lain misalnya Osiris & Anubis. Mereka memiliki patung pemujaan & mengeluarkan sesajen demi kedamaian hidup. Bangsa ini sepenuhnya meyakini adanya kehidupan sebelum maut, sehingga berbagi adat pemakaman yg unik yaitu mumifikasi.

D. Politik

Firaun (Pharaoh) ialah penguasa politik tertinggi di Mesir Kuno, yg memimpin militer & pemerintahan. Sementara wazir merupakan orang kedua yg menangani problem administrasi & birokrasi pejabat. Wilayah kekuasaan dibagi menjadi 42 Nome atau distrik yg bertanggungjawab pada wazir. Kuil pula memegang peranan politik penting selaku pengurus kekayaan negara di aneka macam level. Kekuasaan firaun biasa diwariskan dengan-cara bebuyutan seperti raja-raja kebanyakan.

E. Teknologi & Ilmu Pengetahuan

Bangsa Mesir tercatat memiliki peninggalan penting dlm bidang IPTEK. Kehidupan di tepi sungai rentan dgn penyakit mirip malaria & beberapa parasit menimbulkan angka harapan hidup hanya sekitar 30-40 tahun. Meski begitu, tabib Mesir sudah mampu menjahit luka, mengobati jerawat, menanggulangi patah tulang, & permasalahan kesehatan yang lain. Bangsa Mesir pula diperkirakan menggunakan opium sebagai antinyeri.

Sementara di bidang ilmu, bangsa Mesir menemukan sistem alfabet & desimal sendiri. Operasi matematika sederhana, pecahan, hitungan volume & luas, serta aljabar & geometri sudah dipahami pada Mesir Kuno. Sistem matematika ini menjadi dasar bagi teori Phytagoras di masa mendatang.

Perkembangan Kekuasaan Mesir Kuno

Periodisasi kekuasaan Mesir Kuno pada dasarnya berlangsung dr dinasti ke dinasti. Sejak pendirian dinasti pertama sekitar 2920 SM, sampai ke dinasti ke-31 yg ditaklukkan oleh Alexander Agung pada 332 SM. Wilayah yg mendapat efek Mesir dengan-cara biasa ada di sepanjang Sungai Nil dr Nubia hingga ke Laut Tengah.

Namun pada masa Kerajaan Baru, dampak di selatan menyusut sementara pengaruh ke wilayah Syria menguat akibat perdagangan antar wilayah. Secara biasa , pembabakan peradaban Mesir Kuno mampu dibagi dengan-cara lebih umum selaku berikut:

  Sejarah Sebagai Peristiwa

  1. Masa Pra-Dinasti (sebelum 3100 SM)
  2. Masa Awal (3100-2686 SM)
  3. Masa Kerajaan Lama (2686-2181 SM)
  4. Masa Antara Pertama (2181-2055 SM)
  5. Masa Kerajaan Tengah (2055-1650 SM)
  6. Masa Antara Kedua (1650-1550 SM)
  7. Masa Kerajaan Baru (1550-1069 SM)
  8. Masa Antara Ketiga (1069-664 SM)
  9. Masa Akhir (664-332 SM)

Peninggalan Peradaban Mesir Kuno

A. Hieroglif

Hieroglif adalah huruf simbol yg menggambarkan kata atau bunyi tertentu. Aksara ini dipergunakan dengan-cara resmi, contohnya pada monumen atau makam. Tulisan hieroglif terdiri dr sekitar 500 simbol yg sayangnya penggunaannya tergerus akhir penggunaan tata cara huruf gres yg lebih sederhana & terasimilasi budaya lain. Yaitu goresan pena Kursif, Demotik, & terakhir Koptik.

B. Arsitektur Penting

Bangsa Mesir Kuno mempunyai kemampuan arsitektur yg maju pada masanya. Mereka mampu menghasilkan struktur yg rapi dgn peralatan sederhana. Piramida di Giza, Kuil Thebes, Obelisk, & Sphinx ialah struktur bangunan raksasa yg dibangun dgn tujuan spiritual. Sebuah bentuk peninggalan fenomenal yg masih saja mengagetkan hingga dgn hari ini. Sistem arsitektur yg maju inilah yg membentuk kota-kota besar seperti Thebes, Giza, Abu Simbel, Memphis, & Heliopolis.

peninggalan mesir kuno piramida & patung sphinx di Giza

Salah satu peninggalan Mesir Kuno, Piramida & Patung Sphinx di Giza
Sumber gambar: britannica.com

C. Mumifikasi

Mumifikasi merupakan proses pemakaman unik yg hanya dimiliki oleh bangsa Mesir Kuno. Manusia yg telah wafat diawetkan dgn balsem tertentu, kemudian dimasukkan dlm sebuah peti yg berbentuk figur seseorang. Orang-orang kaya dimakamkan bareng dgn harta bendanya. Praktek ini dipercaya mampu menenteng keabadian & kebaikan di alam selanjutnya.

D. Ilmu Matematika

Masyarakat Mesir Kuno menyebarkan ilmu hitung yg pesat, termasuk diantaranya pengukuran (geometri) & aljabar. Keilmuan yg maju ini pula menjadi dasar gemilangnya arsitektur Mesir. Ilmu matematika Mesir Kuno menjadi ide bagi pengembangan keilmuan di Yunani & Romawi, salah satunya Phytagoras.

E. Penanggalan

Penanggalan Mesir dibentuk oleh Imhotep, didasarkan atas posisi bintang-bintang & mempunyai 365 hari. Sistem ini diadopsi menjadi kalender romawi oleh Julius Caesar, & kini dipakai di seluruh dunia.

Kontributor: Noval Aditya, S.Hum.

Alumni Sejarah FIB UI

Materi Sosiologiku.com yang lain: