Konsep diri mempunyai peranan penting dlm menentukan perilaku individu. Individu menatap atau menilai dirinya sendiri akan terlihat terperinci dr seluruh perilakunya, dgn kata lain perilaku seseorang akan sesuai dgn cara individu menatap & menganggap dirinya sendiri.
Apabila individu menatap dirinya sebagai seorang yg memiliki cukup kemampuan untuk melakukan peran, maka individu itu akan menampakan sikap berhasil dlm melakukan tugasnya.
Sebaliknya apabila individu memandang dirinya selaku seorang yg kurang mempunyai kesanggupan melaksanakan peran, maka individu itu akan memperlihatkan ketidakmampuan dlm perilakunya.
Rogers (dalam Burns, 1993:353) menyatakan bahwa desain diri memainkan peranan yg sentral dlm tingkah laris manusia, & bahwa semakin besar kesesuaian di antara rancangan diri & realitas semakin berkurang ketidakmampuan diri orang yg bersangkutan & pula semakin menyusut perasaan tak puasnya. Hal ini karena cara individu menatap dirinya akan tampak dr seluruh perilakunya.
Konsep diri berperan dlm menjaga keserasian batin, penafsiran pengalaman & memilih harapan individu. Konsep diri mempunyai peranan dlm mempertahankan keharmonisan batin karena apabila muncul perasaan atau persepsi yg tak sepadan atau saling berlawanan, maka akan terjadi suasana psikologis yg tak mengasyikkan.
Untuk menghilangkan ketidakselarasan tersebut, ia akan mengubah perilakunya sampai dirinya merasakan adanya keseimbangan kembali & situasinya menjadi mengasyikkan lagi.
Hurlock (1990:238) mengemukakan, desain diri ialah inti dr pola perkembangan kepribadian seseorang yg akan mempengaruhi banyak sekali bentuk sifat. Jika konsep diri positif, anak akan mengembangkan sifat-sifat seperti iktikad diri, harga diri & kesanggupan untuk menyaksikan dirinya dengan-cara realitas, sehingga akan menumbuhkan adaptasi sosial yg baik. Sebaliknya apabila desain diri negatif, anak akan menyebarkan perasaan tak bisa & rendah diri.
Mereka merasa ragu & kurang percaya diri, sehingga menumbuhkan pembiasaan pribadi & sosial yg jelek pula. Konsep diri pula dikatakan berperan dlm sikap individu lantaran seluruh sikap & persepsi individu kepada dirinya akan mensugesti individu tersebut dlm menafsirkan setiap aspek pengalamanpengalamannya. Suatu peristiwa akan ditafsirkan secara-berlainan-beda antara individu yg satu dgn individu yg lain, lantaran masing-masing individu mempunyai persepsi & sikap berlainan kepada diri mereka.
Tafsirantafsiran individu terhadap sesuatu peristiwa banyak dipengaruhi oleh sikap & persepsi individu terhadap dirinya sendiri. Tafsiran negatif kepada pengalaman disebabkan oleh persepsi & sikap negatif terhadap dirinya sendiri, begitu juga sebaliknya.
Selanjutnya desain diri dikatakan berperan dlm menentukan sikap karena konsep diri menentukan pengharapan individu. Menurut beberapa andal, pengharapan ini ialah inti dr rancangan diri. Pengharapan merupakan tujuan, cita-cita individu yg senantiasa ingin dicapainya demi tercapainya keseimbangan batin yg mengasyikkan.
Menurut Rakhmat (2005:104) konsep diri merupakan faktor yg sangat memilih dlm komunikasi interpersonal, lantaran setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dgn rancangan dirinya. Misalnya jikalau seorang individu berpikir bahwa ia terbelakang, individu tersebut akan benarbenar menjadi udik.
Sebaliknya apabila individu tersebut merasa bahwa ia mempunyai kemampuan untuk menangani masalah, maka problem apapun yg dihadapinya pada akibatnya mampu tertuntaskan. Ini lantaran individu tersebut berupaya hidup sesuai dgn label yg ditaruh pada dirinya.
Dengan kata lain sukses komunikasi interpersonal banyak bergantung pada kualitas rancangan diri seseorang, positif atau negatif.