Permasalahan Kuantitas Penduduk, Dampak, Cara Mengatasi, dan Contohnya

Masalah kependudukan ialah fenomena sosial yg terus meningkat lantaran jumlah penduduk di sebuah wilayah pula selalu mengalami pergeseran. Permasalahan penduduk yg berhubungan dgn jumlah penduduk itulah yg bisa disebut permasalahan kuantitas penduduk. Salah satu pola permasalahan kuantitas penduduk adalah overpopulasi atau keunggulan jumlah penduduk. Overpopulasi bisa memunculkan dampak yg beragam dlm banyak sekali bidang kehidupan lantaran seperti yg kita tahu bahwa, masing-masing penduduk membutuhkan sandang, pangan, & papan untuk bisa bertahan hidup.

Jika penduduk terus bertambah, sedangkan jumlah faktor untuk memenuhi keperluan tetap atau bahkan semakin berkurang maka akan muncul banyak bermasalahan, seperti kemiskinan, kelaparan, dll. Oleh alasannya adalah itu, diharapkan upaya atau cara-cara untuk menanggulangi permasalahan kuantitas penduduk, misal melalui acara KB.

Kuantitas Penduduk

Pengertian kuantitas penduduk dapat diartikan sebagai segala sesuatu yg berkaitan dgn jumlah penduduk. Jumlah penduduk tersebut senantiasa berganti-ubah atau bersifat dinamis karena dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni:

  1. Kelahiran atau natalitas

Kelahiran atau natalitas dapat diartikan sebagai penambahan jumlah penduduk dlm sebuah lingkungan dgn bentuk kelahiran bayi. Perhitungan kepadatan penduduk dlm natalitas yaitu kelahiran setiap 1.000 penduduk per satu tahun. Jumlah kelahiran yg makin tinggi, akan menimbulkan jumlah penduduk semakin bertambah.

  1. Kematian atau mortalitas

Kematian atau mortalitas mampu diartikan selaku jumlah individu dlm populasi yg mati selama periode waktu tertentu. Atau dgn kata lain, mortalitas merupakan indikator demografi yg berkaitan dgn perhitungan akhir hayat dlm sekelompok penduduk untuk mengukur angka maut penduduk.

Angka maut khusus mengekspresikan jumlah satuan ajal per 1000 individu per tahun. Jumlah maut yg semakin rendah angka akhir hayat dibandingkan dgn angka kelahiran, akan menjadikan jumlah penduduk makin bertambah

  1. Migrasi atau perpindahan penduduk

Migrasi mampu diartikan selaku perpindahan penduduk yg bertujuan untuk menetap dr sebuah tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional).

Permasalahan Kuantitas Penduduk

Kondisi kependudukan di suatu kawasan atau yg lebih luas dlm satu negara tak terlepas dr banyaknya permasalahan yg berkaitan dgn kuantitas penduduk. Permasalahan-permasalahan tersebut, antara lain:

  1. Pertumbuhan penduduk yg pesat apabila tak diimbangi dgn kemampuan buatan, akan menimbulkan tingginya beban pembangunan yg berkaitan dgn penyediaan pangan, sandang, & papan.
  2. Kepadatan penduduk yg tak merata menimbulkan pembangunan hanya terpusat di daerah-daerah tertentu yg penduduknya padat saja. Akibatnya hasil pembangunan tak dapat dicicipi dengan-cara merata, sehingga memunculkan kesenjangan dlm proses sosial antara kawasan yg padat & kawasan yg jarang penduduknya.
  3. Tingginya angka urbanisasi menjadikan hadirnya daerah kumal atau slum area di kota-kota besar, sehingga memunculkan kesenjangan sosial antara golongan kaya & kalangan miskin kota.
  4. Pesatnya pertumbuhan penduduk yg tak diimbangi dgn ketersediaan lapangan pekerjaan menjadikan terjadinya pengangguran yg berpengaruh pada kerawanan sosial.
  5 Contoh Kearifan Lokal Kalimantan Tengah

Pengertian Kuantitas Penduduk Menurut Para Ahli

Adapun definisi kuantitas penduduk berdasarkan para jago, antara lain:

Insee (Institut National de la Statistique)

Konsep kuantitas penduduk diputuskan oleh dekrit No. 2003-485, yg diterbitkan dlm Journal Officiel 8 Juni 2003, mengenai sensus penduduk. Kuantitas penduduk adalah ukuran penduduk yg sah, yg dirujuk dlm banyak teks legislatif & peraturan.

Dampak Permasalahan Kuantitas Penduduk & Cara Mengatasinya

Berikut ini beberapa bentuk permasalahan beserta pengaruh yg ditimbulkan, antara lain:

Tingginya jumlah penduduk

Jumlah penduduk Indonesia yg senantiasa bertambah dr tahun ke tahun mampu memunculkan pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi. Dampak sosial pada kesibukan ekonomi yg ditimbulkan tersebut, diantaranya yakni:

  1. Meningkatnya kebutuhan akan banyak sekali kemudahan sosial;
  2. Meningkatnya persaingan dlm dunia kerja sehingga menyederhanakan lapangan & peluang kerja;
  3. Meningkatnya angka pengangguran (bagi mereka yg tak bisa berkompetisi);
  4. Meningkatnya angka kriminalitas.

Cara atau upaya yg dikerjakan untuk menangani permasalahan tersebut, yaitu:

  1. Mencanangkan acara Keluarga Berencana (KB) selaku gerakan nasional, yg bisa dijalankan dgn cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi pada pasangan usia subur, & menepis fikiran yg salah wacana anak.
  2. Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yg di dalamnya menertibkan serta memutuskan ihwal batas usia nikah.
  3. Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya hingga anak kedua.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk  

Sama halnya mirip negara-negara berkembang yang lain, pada lazimnya jumlah penduduk di  Indonesia senantiasa mengalami kenaikan dr tahun ke tahun. Akan namun, apabila kita amati laju pertumbuhan penduduk Indonesia dr periode ke periode cenderung mengalami penurunan.

Dampak atau permasalahan yg ditimbulkan dr tingginya laju kemajuan penduduk intinya sama dgn pengaruh atau permasalahan yg tingginya jumlah penduduk. Akan tetapi untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, bisa dilakukan melalui beberapa cara, yakni:

  1. Melakukan peningkatan layanan kesehatan & kemudahan dlm menjadi penerima KB.
  2. Memudahkan & mengembangkan pelayanan dlm bidang pendidikan, tujuannya biar cita-cita untuk secepatnya menikah bisa dihambat.
  3. Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar dalam arti masyarakat, dari 6 tahun menjadi 9 tahun.

Persebaran & Kepadatan Penduduk 

Seperti yg kita tahu bahwa di Indonesia persebaran orangnya tak merata, sehingga kepadatannya pun tak merata. Sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa yg luasnya hanya sekitar 6,9% dr luas wilayah daratan Indonesia.

Kepadatan penduduk bisa diartikan selaku perbandingan antara jumlah penduduk dgn luas daerah atau wilayah yg ditempati menurut satuan luas tertentu. Kepadatan penduduk bisa dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian

Berdasarkan arti lahan pertanian untuk kepadatan pendudukan ini bisa dibedakan lagi menjadi dua, yaitu:

  • Kepadatan penduduk agraris, yaitu perbandingan antara jumlah penduduk yg melakukan pekerjaan di sektor pertanian dgn luas lahan pertanian.
  • Kepadatan penduduk fisiologis, yaitu perbandingan antara jumlah penduduk total (baik yg bermata pencaharian sebagai petani ataupun tidak) dgn luas lahan pertanian.

Kepadatan penduduk umum (aritmatik)

Kepadatan aritmatik dapat didefinisikan selaku perbandingan antara jumlah penduduk total (tanpa menatap mata pencaharian) dgn luas wilayah (baik lahan pertanian maupun tidak). Untuk menghitung kepadatan penduduk di di Indonesia, kita bisa memakai rumus perkiraan kepadatan penduduk umum (aritmatik).

Kepadatan penduduk ekonomi

Kepadatan penduduk dlm motif ekonomi merupakan besarnya jumlah penduduk pada suatu wilayah yg didasarkan pada kesanggupan wilayah yg bersangkutan. Masing-masing wilayah di Indonesia mempunyai kepadatan penduduk yg tak sama. Hal inilah yg bisa  menimbulkan permasalahan kependudukan terkait dgn penyediaan sarana & prasarana sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan pembangunan.

Dampak atau permasalahan yg ditimbulkan lantaran persebaran penduduk yg tak merata atau pemusatan penduduk pada daerah-kawasan tertentu saja, terutama di kawasan perkotaan & pusat-pusat aktivitas, yakni:

  1. Munculnya tempat-kawasan kumal kota dgn rumah-rumah yg tak pantas huni.
  2. Persaingan di dunia kerja yg semakin susah menyebabkan merebaknya sektor-sektor informal, seperti pedagang kaki lima, pengamen, & sebagainya yg kerap kali keberadaannya bisa mengusik ketertiban;
  3. Tturunnya mutu lingkungan;
  4. Terganggunya stabilitas keselamatan.

Cara atau upaya yg bisa dilakukan untuk menanggulangi dampak ketidakmerataan persebaran penduduk, diantaranya yaitu:

  1. Melaksanakan program transmigrasi.
  2. Melakukan pemerataan pembangunan, yaitu dgn cara mendistribusikan perusahaan atau industri di pinggir kota (bersahabat kawasan pedesaan) di pulau-pulau selain Pulau Jawa.
  3. Melengkapi fasilitas & prasarana sosial hingga ke pelosok desa, sehingga pelayanan dlm arti keperluan sosial ekonomi penduduk desa bisa dipenuhi sendiri & bisa mencegah atau meminimalkan arus urbanisasi.

Contoh Permasalahan Kuantitas Penduduk

Salah satu acuan permasalahan kuantitas penduduk yaitu overpopulasi atau keunggulan jumlah penduduk. Overpopulasi menyebabkan banyak masalah. Alasan kelebihan populasi yaitu kemiskinan, kenaikan angka kelahiran, imigrasi, perawatan kesuburan, & kemudahan medis yg lebih baik meminimalkan angka maut, kekurangan sumber daya, dll. Populasi meningkat dgn cepat di seluruh dunia & terutama di India.

Pada tingkat peningkatan 1,07% per tahun, populasi dunia global diperkirakan akan lebih dr 8 Miliar hingga 2030. Populasi rata-rata saat ini yaitu lebih dr 80 juta per tahun. Keluarga besar dgn lebih dr 5 anggota menimbulkan kemiskinan di negara-negara meningkat seperti India. Bukan cuma India, negara kita sendiri, Indonesia pula tergolong salah satu negara terpadat di dunia (peringkat keempat setelah Cina, India, & Amerika Serikat).

  Perubahan Sosial Berdasarkan Pandangan Beberapa Aspek

Terdapat beberapa aspek penyebab kondisi overpopulasi di Indonesia, antara lain:

  1. Pernikahan Dini

Menikah di usia muda masih menjadi tradisi di Indonesia. Orang Indonesia menikah rata-rata pada usia 20-25 tahun untuk perempuan. Sedangkan laki-laki umumnya menikah pada usia 20-30 tahun. Pasangan ijab kabul berusia di atas 30 tahun bahkan dianggap sebagai hal yg memalukan. Tidak menikah pada usia 20-30 tahun di Indonesia yaitu hal yg tak wajar.

  1. Budaya

Masalah budaya terkait erat dgn ijab kabul di usia muda. Di daerah-kawasan tertentu, terutama di kota-kota kecil & pedalaman, mereka bahkan menikahkan anak-anak mereka sehabis lulus Sekolah Menengan Atas. Memperoleh jodoh di usia muda dianggap sebagai hal yg baik & menguntungkan.

Ada beberapa daerah di Indonesia yg percaya bahwa semakin banyak anak, bertambah banyak rezeki yg datang. Karena itu, orang Indonesia akan bahagia jikalau mereka mempunyai banyak anak.

  1. Kurangnya Pendidikan

Mayoritas orang Indonesia hidup dgn mengandalkan kekayaan alam, warisan nenek moyang mereka. Misalnya menjadi petani, peternak, & produk alami yang lain. Orang Indonesia berpikir bahwa pendidikan tak terlalu penting untuk dijalani.

Bisa membangun keluarga & bisa makan sehari-hari sudah cukup. Kebanyakan orang Indonesia tak mengetahui bahwa pendidikan itu penting untuk masa depan. Sehingga seharusnya pemuda masuk sekolah tinggi tinggi, bahkan disuruh menikah.

  1. Jumlah Penganggur

Ketika seorang remaja lulus dr sekolah atau universitas & belum menerima pekerjaan, solusinya ialah menikah dahulu. Konsep ini dibagikan oleh pada umumnya orang Indonesia. Sehingga kelahiran anak tak bisa lagi dihindari.

Indonesia yaitu negara meningkat yg memiliki banyak penduduk pada usia muda. Sejumlah besar orang yg menganggur, mengarah pada pertumbuhan populasi yg tinggi lantaran kaum muda memilih untuk menikah terlebih dahulu.

  1. Tabu Pendidikan Seks

Pendidikan seks dini adalah suatu kewajiban ketika ini. Tetapi itu tak terjadi di Indonesia. Anak-anak tak mendapatkan pendidikan seks dgn benar karena orang Indonesia menganggap mengatakan wacana seks pada usia dini ialah hal yg memalukan.

Karena kurangnya pendidikan seks, maka tatkala mereka cukup umur, mereka kurang bisa menanggulangi perkembangan hormon mereka. Banyak akil balig cukup akal Indonesia yg melaksanakan relasi seks tanpa alat kontrasepsi sehingga memunculkan kehamilan, yg berujung pada peningkatan jumlah penduduk.

Demikianlah serangkain artikel yg bisa kami tuliskan dengan-cara lengkap pada segenap pembaca terkait dgn pemahaman permasalahan kuantitas penduduk berdasarkan para jago, dampak, cara menangani, & contohnya di aneka macam bidang kehidupan. Semoga lewat materi ini bisa memberikan wawasan serta memperbesar penget