Perubahan Sosial dan Globalisasi

 sosiologi mempelajari statika & dinamika masyarakat social meskipun perubahan kita terp Perubahan Sosial & Globalisasi

A. PERUBAHAN SOSIAL
1) Definisi Perubahan
Menurut Auguste Comte, sosiologi mempelajari statika & dinamika masyarakat social meskipun perubahan kita terpusat pada faktor statika penduduk , tetapi dlm kehidupan sehari – hari kita telah menjamah perubahan.
Adapun definisi perubahan sosial menurut beberapa tokoh:
1. William F. Ogburn
Ruang lingkup perubahan sosial mencakup komponen kebudayaan material & non material, terutama menekankan imbas yg besar dr komponen kebudayaan material kepada komponen non material
2. Mac Iver
Perubahan sosial yaitu terjadinya perubahan dlm relasi sosial (social relationships) atau selaku perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
3. Kingsley Davis
Perubahan sosial ialah perubahan yg terjadi dlm struktur & fungsi penduduk
4. Gillin & Gillin
Perubahan sosial merupakan variasi cara hidup yg telah diterima yg disebabkan karena kondisi geografis, kebudayaan, material, komposisi penduduk, ideology maupun adanya difusi ataupun penemuan baru dlm penduduk
5. Samuel Koenig
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yg terjadi dlm pola kehidupan manusia lantaran karena intern & ekstern
6. Selo Soemarjan
Segala perubahan pada forum – forum kemasyrakatan dlm suatu penduduk yg mensugesti sistem sosialnya, tergolong didalamnya nilai – nilai, perilaku – perilaku & pola – teladan perikelakuan diantara kelompok-kelompok dlm penduduk
2) Teori – Teori Perubahan Sosial
Menurut Lauer ada dua teori utama perubahan sosial:
1. Teori Siklus
Teori siklus menyaksikan perubahan merupakan sesuatu yg berulang – ulang, tak dapat dijadwalkan atau diarahkan ke titik tertentu. Tidak ada proses perubahan masyarakat dengan-cara sedikit demi sedikit sehingga batas antara acuan hidup primitif, tradisional & terbaru tak terang.
Menurut beberapa hebat:
– Oswald Spengler, Jerman (1880 –1936) : setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan & keruntuhan
– Pitirim Sorokin: semua peradaban besar berada dlm siklus tiga tata cara kebudayaan (kebudayaan ideasional, idealistis & sensasi) yg berputar tanpa akhir.
– Arnold Toynbee: sejarah peradaban ialah rangkaian siklus kemunduran & pertumbuhan, tetapi setiap peradaban memiliki kesanggupan meminjam kebudayaan lain & berguru dr kesalahan untuk mencapai peradaban yg lebih tinggi
– Ibnu Kaldun: perubahan msayarakat diwarnai dgn pertumbuhan & penaklukan kebudayaan. Hal ini balasan pertentangan antara orang menetap & orang nomaden
2. Teori Linier atau Teori Perkembangan
Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang menuju titik tertentu, mampu dijadwalkan atau diarahkan
Beberapa tokoh sosiologi mengemukakan tentang teori linier yakni:
– Emile Durkheim: Masyarakat meningkat dr solidaritas mekanik ke solidaritas organic
– Max Weber : Masyarakat berganti dengan-cara linier dr penduduk yg diliputi oleh ajaran gaib & sarat tahayul menuju masyarakat yg rasional
– Herbert Spencer : berbagi teori Darwin, bahwa orang – orang yg cakap yg akan mengungguli usaha hidup
Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa setiap penduduk berkembang melalui tahapan yg niscaya
Teori Linier dibedakan menjadi:
a. Teori Evolusi
Perubahan sosial budaya berjalan sungguh lambat dlm jangka waktu lama. Perubahan sosial budaya dr penduduk primitif, tradisional & bersahaja menuju penduduk modern yg kompleks & maju dengan-cara sedikit demi sedikit.
Comte mengemukakan  perkembangan penduduk mengikuti perkembangan cara berfikir masyarakat tersebut yaitu tahap teologi (imajinasi), tahap metafisis (abstraksi) & tahap ilmiah (positif).
Sedangkan Lenski beropini bahwa  penduduk berganti dr pra industri, industri & pasca industri
Beberapa teori Evolusi:
a) Teori Evolusi Unilinear
Masyarakat mengalami perkembangan sesuai dgn tahapan tertentu, berawal dr bentuk sederhana, komplek hingga sempurna. Tokohnya antara lain, Comte, Spencer. Suatu Variasi dr teori ini yaitu Cylical theories dr Vilfredo Pareto
b) Teori Evolusi Universal
Perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahapan tertentu tetapi mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Misal dr kelompok homogen ke kelompok yg heterogen sifat & susunannya (Herbert Spencer)
c) Teori Evolusi Multilinear
Teori ini menekankan penelitian kepada tahap perkembangan yg tertentu dlm evolusi masyarakat, misal observasi imbas sistem perubahan sistem mata pencaharian dr berburu ke tata cara pertanian atau kepada tata cara kekeluargaan dlm penduduk yg bersangkutan
b. Teori Revolusi
Perubahan sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya berjalan dengan-cara drastic atau cepat  yang mengarah pada sendi utama kehidupan masyarakat (termasuk kembaga kemasyarakatan)
Karl Marx  berpendapat bahwa masyarakat berkembang dengan-cara linier & bersifat revolusioner, dr yg bercorak feodal kemudian berubah revolusioner menjadi penduduk kapitalis kemudian berkembang menjadi penduduk sosialis – komunis yg merupakan puncak perkembangan penduduk
Suatu revolusi mampu berjalan dgn didahului sebuah pemberontakan (revolt rebellion). Adapun syarat revolusi yakni :
1. Ada impian umum mengadakan suatu perubahan
2. Adanya kelompok yg dianggap bisa memimpin masyarakat
3. Pemimpin harus mampu memuat cita-cita masyarakat
4. Pemimpin memperlihatkan suatu tujuan yg positif & dapat dilihat penduduk
5. Adanya momentum untuk revolusi
3) BENTUK-BENTUK PERUBAHAN
1. Perubahan dengan-cara cepat & lambat
– Secara cepat dinamakan revolusi, misal, Proklamasi kemerdekaan RI, Revolusi Industri di Inggris, Revolusi Sosial di Prancis, Revolusi Amerika
– Secara lambat disebut evolusi, misal perubahan semangat kegotongroyongan yg mulai luntur, perubahan teladan hidup dr penduduk nomaden kemudian menetap
2. Perubahan yg direncanakan & tak dijadwalkan
– Perubahan yg dijadwalkan merupakan bentuk perubahan yg diproses melalui acara atau planning tertentu agar menciptakan sebuah perubahan tertentu pula, misal Program NKKBS, Wajar ( wajib berguru 9 tahun). Perubahan yg direncanakan ke arah pertumbuhan (progress) mampu disebut pembangunan.
– Adapaun perubahan yg tak direncanakan lazimnya terjadi karena diluar kehendak penduduk , misal perang, bencana alam. Biasanya mengarah ke kemunduran (regress)
3. Perubahan yg besar lengan berkuasa luas & tak berpengaruh luas
– Perubahan berpengaruh luas yakni perubahan yg fundamental sehingga dampaknya menghipnotis segala sendi kehidupan, kadang mengubah struktur penduduk . Misal proses industrialisasi pada penduduk agraris, masuknya listrik ke tempat terisolir
– Perubahan tak kuat luas cuma terbatas pada lingkungan tertentu saja, tak mengganti struktur penduduk . Misal, perubahan mode pakaian golongan remaja
Adapun contoh – acuan yg sering terlihat pada perubahan sosial budaya yakni :
1. Perubahan komulatif, yaitu gangguan keseimbangan yg berulang-ulang sehingga menghasilkan perubahan-perubahan gres, baik yg bersifat progress maupun regress, misal adanya penemuan gres, atau petaka yg terus menerus
2. Berubahan bergelombang, yaitu gangguan keseimbangan dlm masyarakat yg senantiasa timbul kembali, tetapi selau terjadi keseimbangan, misal perubahan versi busana, pergeseran tata cara politik & pendidikan, gerak konjungtur dlm proses ekonomi
3. Gangguan keseimbangan yg cuma sekali terjadi, contohnya, terjadinya gerakan reformasi yg telah menggantikan pemerintahan orde gres menjadi orde reformasi
4) PROSES PERUBAHAN SOSIAL
1. Faktor Penyebab Internal & Eksternal Perubahan Sosial
Perubahan sosial yg bersumber dr dlm masyarakat dapat terjadi melalui proses akumulasi. Menurut Soerjono Soekanto factor internal tersebut yaitu:
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
b. Penemuan – penemuan gres (inovasi)  baik discovery maupun invention. Hal ini karena:
– kesadaran individu- individu  akan kekurangan dlm kebudayaannya
– mutu andal- jago dlm suatu kebudayaan
– perangsang bagi aktivitas – acara penciptaan dlm masyarakat
Pengaruh dr penemuan gres tersebut dapat bersifat menyembur,  menjalar maupun beberapa penemuan baru menyebabkan satu jenis perubahan.
c. Konflik dlm masyarakat
d. Terjadi pemberontakan atau revolusi
Discovery ialah penemuan kebudayaan atau sesuatu yg baru dlm penduduk , baik berbentukalat atau pandangan baru/gagasan. Jika discovery diakui & sudah diterima bahkan sudah diterapkan maka akan menjadi invention. Invention adalah proses dimana suatu unsur gres dihasilkan dgn mengkombinasi atau menyusun kembali unsur-bagian usang yg sudah ada dlm masyarakat. Kemudian penemuan gres tersebut dapat menyebar (berakibat ke banyak sisi kehidupan), menjalar (mengakibatkan perubahan pada bidang yg lain) atau beberapa penemuan baru mampu menjadikan timbulnya satu jenis perubahan.
Faktor dr dlm selain hal tersebut diatas pula terdapat faktor internal lain:
a. Perpecahan dr masyarakat tersebut
b. Individu yg inovatif yg memiliki inisiatif gres
c. Munculnya kelompok sosial yg inovatif & kreatif
d. Pemimpin yg progresif
Adapun menurut Soerjono Soekanto faktor eksternal (diluar masyarakat tersebut) penyebab perubahan sosial yakni :
a. Sebab yg berasal dr lingkungan alam fisik, misal gempa bumi, bencana alam
b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan lain, yakni melalui difusi, akulturasi & asimilasi.
Adapun yg termasuk proses akulturasi adalah;
– Subtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dgn bagian kebudayaan baru yg lebih berdaya guna
– Sinkretisme, yaitu komponen budaya lama bercampur dgn budaya baru sehingga membentuk sistem baru
– Adisi, yaitu adanya unsur budaya baru yg disertakan pada bagian usang yg masih berlaku
– Dekulturisasi, yakni adanya bagian budaya usang yg hilang
– Originasi, yaitu masuknya bagian – unsur budaya yg sama sekali baru sehingga menjinjing perubahan yg sungguh besar
A. Faktor Pendorong Perubahan Sosial :
a. Kontak dgn kebudayaan lain
– Difusi intra penduduk
– Difusi antar penduduk
b. Sistem pendidikan formal yg maju
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang & keinginanuntuk maju
d. Toleransi kepada tindakan yg menyimpang & bukan merupakan delik
e. Sistem lapisan masyarakat terbuka
f. Penduduk yg heterogen
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang –bidang kehidupan tertentu
h. Orientasi ke masa depan
i. Nilai bahwa insan mesti senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya
B. Faktor Penghambat Perubahan Sosial :
a. Kurangnya relasi dgn masyarakat lain
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yg terlambat
c. Sikap penduduk yg sangat tradisional
d. Adanya kepentingan-kepentingan yg sudah tertanam dgn kuat atau vested interest
e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
f. Prasangka terhadap hal-hal yg gres atau aneh atau perilaku tertutup
g. Hambatan –kendala yg bersifat ideologis
h.  Adat atau kebiasaan
i. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya jelek & tak mungkin diperbaiki
2. Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan
Adanya bagian – unsur gres dlm penduduk mampu mengakibatkan gangguan terhadap keselarasan masyarakat. Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali maka kondisi tersebut dinamakan adaptasi (adjustment). Bila sebaliknya maka dinamakan ketidaksesuaian sosial (maladjustment). Saluran – saluran perubahan sosial & budaya (avenue or channel of change) merupakan saluran-saluran yg dilalui oleh proses perubahan. Umumnya saluran tersebut yaitu lembaga-forum kemasyarakatan dlm bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi & lain-lan
3. Dampak Perubahan Sosial
a. Dampak Positif
Dampak positif perubahan sosial ialah munculnya adaptasi atau fasilitas. Adanya adaptasi memungkinkan dicapainya tahap perkembangan sosial gres yg yang lebih maju & lebih baik dr kondisi sebelumnya.  Proses tersebut dapat diraih melalui reorganisasi atau reintegrasi yaitu proses pembentukan norma – norma & nilai-nilai baru semoga serasi dgn forum – lembaga kemasyarakatan yg sudah mengalami perubahan
b. Dampak Negatif
Dampak negatif dr perubahan sosial ialah disintegrasi atau disorganisasi.
Kondisi tersebut meliputi hal sebagai berikut:
1. Adanya disorientasi nilai & norma. Oleh R.K. Merton disebut anomie
2. Munculnya konflik sosial & horizontal
3. Tidak berfungsinya dengan-cara maksimal berbagai pranata sosial yg ada
4. Terjadinya berbagai bentuk kerusakan lingkungan & peristiwa pencemaran
5. Munculnya krisis multidimensi
Adapun bentuk-bentuk disintegrasi sebagai dampak perubahan sosial yaitu:
1. Kriminalitas
2. Pergolakan kawasan & separatisme
3. Aksi protes (demonstrasi)
4. Kenakalan remaja
5. Prostitusi
B. GLOBALISASI DAN MODERNISASI
1. Pengertian Modernisasi
Pengertian modernisasi  menurut beberapa hebat adalah:
a. Alex Inkeles : modernisasi adalah sikap – perilaku tertentu  yang menandai manusia dlm setiap masyarakat terbaru
b. Astrid S.Susanto: modernisasi yaitu proses pembangunan yg diberikan oleh perubahan demi pertumbuhan
c. Oghburn & Nimkoff : modernisasi tak sama dgn reformasi yg menekankan pada factor – factor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif & konstruktif
d. Soerjono Soekanto : modernisasi yaitu suatu bentuk perubahan sosial yg biasanya merupakan perubahan sosial yg terarah (directed change) yg didasarkan pada suatu penyusunan rencana yg disebut sosial planning
e. J.W. Schoorl : modernisasi merupakan penggantian teknik produksi dr cara – cara tradisional ke cara-cara yg tertampung dlm pengertian revolusi industri. Schoorl merumuskan penerapan ilmu pengetahuan ilmiah yg ada pada semua aktivitas merupakan factor penting dlm modernisasi
Dilihat dr definisi diatas modernisasi mampu dilihat selaku sebuah perubahan fisik yaitu cara – cara tradisional kearah terbaru atau penggunaan teknologi  atau mesin serta dr pola pikir yaitu contoh pikir tradisional menjadi acuan pikir rasional. Praktis & efisien
Syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto ialah :
1. Cara berfikir yg ilmiah (scientific thinking)
2. Sistem administrasi yg baik, yg benar-benar mewujudkan birokrasi
3. Adanya metode pengumpulan datayang baik & terstruktur & terpusat
4. Penciptaan iklim yg favourable dr penduduk terhadap modernisasi dgn cara penggunaan alat – alat komunikasi massa
5. Tingkat organisasi yg tinggi
6. Sentralisasi wewenang dlm pelaksanaan penyusunan rencana sosial
Setiap modernisasi hal yg paling mendukung adalah sumber daya insan modern. Adapun rancangan insan terbaru dikemukakan oleh Alex Inkeles yaitu selaku berikut:
1. Bersikap terbuka kepada pengalaman-pengalaman baru & penemuan-penemuan baru
2. Senantiasa siap mendapatkan perubahan
3. Mempunyai kepekaan terhadap problem – masalah yg dihadapi di sekitarnya
4. Senantiasa mempunyai gosip yg lengkap mengenai pendiriannya
5. Lebih banyak berorientasi ke masa kini & masa mendatang
6. Senantiasa menyadari potensi-kesempatanyg ada pada dirinya
7. Tidak parah pada nasib
8. Percaya pada keampuhan iptek
9. Menyadari hak-hak, kewajiban serta kehormatan orang lain
2. Pengertian Globalisasi
Pengertian Globalisasi berdasarkan beberapa jago yakni :
a. Selo Soemardjan : globalisasi yaitu sebuah proses terbentuknya sistem organisasi & komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti tata cara & kaidah-kaidah tertentu yg sama contohnya yerbentuknya PBB, OKI
b. Menurut Anthony Giddens (1989), proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dgn globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat      industri & penduduk dunia ketiga(yang pernah dijajah Barat & mayoritas hidup dr pertanian)
Globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan teknologi di bidang komunikasi dunia.
Biasanya unsur globalisasi yg mudah diterima penduduk ialah berbentukteknologi tepat guna & gampang aplikasinya, pendidikan formal serta komponen yg sesuai dgn kebutuhan & kondisi penduduk . Sedang komponen globalisasi yg sukar diteriba biasanya berupa teknologi yg rumit & mahal, menyangkut ideologi, politik & kepercayaan serta sukar diubahsuaikan dgn kondisi & kesanggupan masyarakat.
Masyarakat akseptor globalisasi ada yg mampu mendapatkan globalisasi tersebut atau ada yg menolak.
A. Adapun mereka yg menolak biasanya yaitu :
1. kelompok masyarakat yg belum mapan atau belum siap mendapatkan perubahan
2. kelompok penduduk tertinggal yg terasing
3. kelompok masyarakat dr kelompok generasi bau tanah yg condong mencurigai globalisasi
B. Adapun kelompok penduduk atau individu yg menerima globalisasi ialah
1. kelompok penduduk yg kedudukan atau status sosialnya sudah mapan
2. kelompok masyarakat kota yg telah menikmati berbagai media komunikasi & informasi globalisasi
3. kelompok masyarakat dr kelompok generasi muda yg mempunyai kecenderungan terbuka mendapatkan bagian-komponen perubahan & modernisasi
3. Dampak Perubahan Sosial Budaya sebagai Akibat Modernisasi & Globalisasi
A) Dampak positif modernisasi yakni:
1. Tercapainya perkembangan kebudayaan bangsa
2. Meningkatnya industri yg memungkinkan masyarakat lebih makmur (lapangan kerja, barang konsumsi, volume ekspor & lain-lain)
3. Meningkatnya efesiensi & efektifitas kerja, transportasi & komunikasi
4. Meningkatnya sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan & mutu sumber daya insan
B) Dampak negatif modernisasi antara lain:
1. Pudarnya wawasan tradisional
2. Pudarnya sistem kepercayaan atau religi tradisional
3. Bergesernya nilai budaya akibat pertumbuhan di bidang teknologi & wawasan
4. Melemahnya etos kerja tradisional
5. Meningkatnya angka kriminalitas & kenakalan akil balig cukup akal
6. Meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan
7. Menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi
A) Dampak positif globalisasi:
1. Masuknya  nilai – nilai positif (disiplin, etos kerja, pentingnya pendidikan)
2. Mempercepat proses pembangunan lantaran perkembangan iptek
3. Menumbuhkan dinamika terbuka & tanggap terhadap unsur –unsur pembaruan
B) Dampak negatif globalisasi
1. Terjadinya cultural shock, yaitu penduduk mengalami disorientasi & putus asa karena tak siap menerima kenyataan perubahan akhir globalisasi
2. Terjadinya cultural lag yaitu komponen – bagian globalisasi tak berlangsung dengan-cara bersamaan
3. Anomi, yakni keadaan tanpa nilai lantaran nilai & norma lama sudah ditinggalkan sedang nilai & norma gres belum terbentuk.
C. Tantangan global terhadap eksistensi Jati Diri Bangsa
1. Jati Diri Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia yakni masyarakat multikultur yg bantu-membantu susah untuk dirumuskan jati dirinya. Tetapi bangsa Inodesia mempunyai puncak-puncak kebudayaan daerah yg luhur & kesannya diterima oleh seluruh bangsa sehingga  memunculkan budaya nasional. Jati diri bangsa Indonesia ialah budaya-budaya yg khas atau abjad yg dimiliki oleh bangsa Indonesia yg mampu membedakan dgn bangsa-bangsa lain di dunia. Jati diri bangsa Indonesia antara lain:
1. mementingkan nilai-nilai religius & ketakwaan kepada Tuhan YME
2. senantiasa menempuh jalan musyawarah
3. mementingkan gotong royong
4. menghormati harkat & martabat orang lain (santun & malu kepada hal yg berhubungan dgn kesusilaan)
5. mampu mendapatkan perbedaan serta menghargai perbedaan
Adanya modernisasi maupun globalisasi mampu memudarkan budaya & jati dir bangsa. Adapun tantangan global terhadap keberadaan  jati diri yg dimiliki bangsa yaitu adanya sikap, unsur  atau nilai:
1. Konsumerisme
2. Westernisasi
3. Sekulerisme
4. Kekurangmandirian
5. Adanya demoralisasi, kenakalan cukup umur
6. Munculnya kondisi disharmonis
7. Meningkatnya perilaku egois & materialistis
8. Munculnya teladan kehidupan yg kompetitif & disorganisasi sosial
9. Kerusakan lingkungan

2. Upaya Mencegah Memudarnya Budaya & Jati Diri Bangsa
Adanya arus globalisasi & modernisasi memunculkan persoalan pada generasi muda. Generasi muda merupakan pewaris kebudayaan maupun berkewajiban menjaga jati diri bangsa, tetapi pada faktanya sekarang ini banyak generasi muda merasa abnormal di negeri sendiri. Oleh lantaran itu upaya menangkal memudarnya budaya & jati diri bangsa perlu dilakukan baik oleh pemerintah, pihak swasta maupun dengan-cara sarat kesadaran oleh masyarakat itu sendiri. Beberapa upaya yg mampu dilaksanakan antara lain:
a. Melakukan reorientasi budaya (culture reorientation), yaitu acara menengok kembali keberadaan budaya  selaku langkah pertama untuk memperkenalkan budaya sendiri pada generasi baru yg belum memahami nama, fungsi & asalusul suatu subkebudayaan
b. Melakukan revitalisasi budaya, yaitu upaya perombakan & adaptasi sedemikian rupa sehingga unsur-komponen budaya tersebut menjadi penting kembali
c. Melakukan refungsionalisasi budaya, yakni menciptakan suatu budaya mengakar & berfungsi bagi keperluan sehari-hari penduduk
d. Mengupayakan pelembagaan budaya
e. Melakukan implementasi budaya