close

Pola Interaksi Antara Manusia dan Lingkungan Hidup

Masyarakat desa hingga sekarang masih terdapat pandangan yg menggambarkan manusia selaku bagian yg tak dapat dipisahkan dgn lingkungan hidupnya. Pandangan seperti ini umumnya mewujudkan dlm acuan kebiasaan masyarakat dgn alam. Misalkan dlm hal ini, tak boleh menagkap ikan disuatu bab sungai atau danau.

Kemudian, contoh-teladan kebiasaan penduduk itu dengan-cara tak eksklusif berfaedah untuk mempertahankan konservasi lingkungan & sumber-sumber daya alam. Pandangan atau nilai-nilai yg dipertahankan oleh masyarakat lewat kaidah-kaidah hidup, tradisi atau kebiasaan yg bersifat mitos disebut dgn persepsi immanen atau holistis . Tetapi, dgn kemajuan dunia ilmu wawasan & teknologi yg dibarengi dgn perkembangan keperluan insan telah membawa perubahan cara pandang manusia tentang lingkungan hidup.

Dalam hal ini, insan tak lagi memegang teguh pandangan immanen namun cendrung memandang lingkungannya bukan sebagai bagian dr (subsistem) yg tak terpisahkan . Lingkungan dianggap sebagai objek yg dapat dieksploitasi semaksimal mungkin. Pandangan seperti itu, dapat dibilang sebagai pandangan transenden yg menciptakan sebuah masyarakat semakin menutup diri kepada korelasi keserasian, keselarasan & keseimbangan & pada balasannya berusaha memusatkan ekosistem pada diri insan.

Pandangan tersebut diketahui selaku Antroposentrisme, dimana suatu pandangan yg menempatkan manusia selaku pusatnya. Istilah kerusakan lingkungan merupakan konsep antroposentris, ialah menatap lingkungan hidup dr sudut persepsi kepentingan insan. Begitu sentralnya ungkapan tersebut, maka kepentingan insan apabila terjadi pencemaran lingkungan hidup akibat acara insan terkadang diabaikan. Dengan demikian, kerusakan lingkungan pun terjadi, & kelestarian & kerusakan lingkungan sebaiknya sungguh bergantung pada perilaku penduduk kepada lingkungan hidup itu sendiri.

Berdasarkan apa yg dikemukakan (Farde 1963:463), melihat bahwa antara lingkungan alam & kegiatan manusia selalu ada mediator yg menghubungkannya, yitu sekumpulan tujuan & nilai-nilai, seperangkat wawasan & keyakinan dgn kata lain dinamakan teladan-acuan kebudayaan. Dengan kebudayaan, insan dapat mengerti serta menginterpretasikan lingkungan alam & seluruh isinya, memilih hal-hal yg berguna & dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan & bagi kelancaran hidup & melaksanakan adaptasi terhadap lingkungan alamnya.