Artikel ilmiah popular di media massa
Tulisan ilmiah popular yg lazimnya diangkut di surat kabar & majalah (media masa) yaitu ulasan atau kajian terhadap suatu dilema yg hangat dibicarakan di penduduk . Ulasan atau kajian tersebut dapat berisi persepsi, respon , keinginan, & evaluasi diikuti dgn anjuran -usulan pemecahannya. Cara menghidangkan tulisan ini berlainan dgn tulisan dlm bentuk makalah & hasil observasi. Dalam artikel ini tak dibutuhkan adanya kata pengantar, daftar isi, bahkan kepustakaan.
Aktifitas menulis postingan di media massa dimulai dr hadirnya wangsit untuk menulis suatu topik. Ide tersebut bisanya tiba tak terduga & mampu muncul di sembarang kawasan seperti dikala di rumah, di kamar mandi, di kendaraan, di depan televisi, ketika sedang membaca atau sedang melaksanakan acara yang lain. Agar ide tersebut tak hilang maka sebaiknya begitu muncul inspirasi tersebut langsung ambil secarik kertas, & tulislah. Setelah mempunyai waktu luang kembangkan ilham tersebut menjadi goresan pena.
Proses awal menulis, dimulai dgn membuat outline atau kerangka tulisan. Namun demikian sebelumnya perlu diuji dahulu apakah wangsit atau topik goresan pena yg akan dikembangkan benar-benar patut untuk ditulis. Beberapa pertanyaan dapat diajukan contohnya: apakah topik tersebut betul-betul menawan, sedang dibicarakan banyak orang (kasatmata), & bila ditulis berfaedah bagi orang lain minimal sebagai berita. Contoh, postingan wacana: Cara Praktis Menembus Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Topik tersebut mungkin baik, tetapi demikian sudah bau lantaran selaksi masuk Perguruan Tinggi Negeri sudah selsai.
Pertanyaan selanjutnya yaitu: apakah ilham atau topik tersebut benar-benar kita kuasai atau tidak. Misalnya ingin menyoroti pembiayaan pendidikan, tetapi sama sekali tak mempunyai latar belakang pembiayaan pendidikan, apa boleh buat mungkin inspirasi tersebut untuk sementara disingkirkan. Kalau sebuah inspirasi tersebut tak patut dikembangkan menjadi tulisan, lebih baik tak usah dilanjutkan ke proses selanjutnya. Jika dipaksakan, hanya sia-sia & mubazir.
Bila pandangan baru tersebut patut diteruskan menjadi goresan pena, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bahan-materi selaku penunjang tulisan. Bahan tersebut mampu ditemukan dr buku, jurnal, postingan di surat kabar, hasil-hasil observasi maupun isu dr internet. Makin banyak data yg dimiliki, makin leluasa penulis untuk menyebarkan tulisannya. Namun demikian, makin banyak gosip yg dikumpulkan kadang kala membuat galau penulis untuk memasukkannya dlm tulisan. Oleh risikonya dibutuhkan kemamapuan untuk menyeleksi info yg penting, kurang penting & tak penting.
Setelah membuat kerangka tulisan & merencanakan data pendukung, proses berikutnya ialah mulai menulis. Setiap orang punya kebiasaan menulis sendiri-sendiri. Adayang sudah biasa menulis langsung di komputer, ada yg terlebih dahulu menuliskannya di kertas gres lalu menuliskan di komputer, atau bahkan sudah biasa dgn ketik manual (ogleg).
Pedoman Penulisan pada (Artikel) Ilmiah Populer di Media Massa
Langkah pertama menulis Artikel Ilmiah Popular di Media Massa yang perlu dilakukan adalah menentukan judul tulisan. Judul merupakan salahsatu kekuatan goresan pena. Judul yg singkat, mangkus, & menawan, merupakan nilai tambah bagi goresan pena tersebut untuk terus dibaca & dipertimbangkan pemuatannya oleh redaktur.
Selain judul, paragraf pertama goresan pena pula mesti dibuat sebagus mungkin. Ini merupakan ”pintu gerbang” bagi pembaca untuk ”masuk” ke goresan pena tersebut sampai paragraf terakhir. Paragraf pertama merupakan penentu untuk paragraf-paragraf selanjutnya. Dapat dinyatakan bahwa paragraf pertama merupakan salahsatu kunci baik tidaknya goresan pena tersebut, selain sebagai penentu dimuat tidaknya tulisan tersebut. Tidak ada artinya judul menarik tetapi paragraf pertama tak menggugah selera pembaca untuk meneruskan ”menikmati” tulisan tersebut.
Struktur goresan pena di media massa umumnya sama, yakni dibagi menjadi tiga belahan. Pertama, Pendahuluan yg merupakan pengantar goresan pena tersebut. Biasanya cuilan ini terdiri dr tiga atau empat paragraf yg menjelaskan pada pembaca tentang latarbelakang problematik dr goresan pena tersebut. Dalam beberapa alinea, pembaca sudah harus tahu dengan-cara ringkas inti duduk perkara dr artikel tersebut. Kemudian dilanjutkan dgn isi yg berisi dua hal yakni kasus & pembahasannya. Tulisan diakhiri dgn epilog yg berisi kesimpulan & nasehat-nasehat.
Setiap menulis artikel, penulis harus betul-betul memperhatikan kesinambungan isi dr paragraf yg satu ke paragraf yg lain. Intinya antara paragraf yg satu dgn yg lain harus nyambung (terkait), runtut & saling mendukung. Oleh karenanya sehabis selesai, postingan perlu dibaca berulang-ulang untuk menegaskan kesinambungan tersebut selain untuk mengevaluasi tata bahasanya, atau kemungkinan kesalahan pengetikan. Makin sedikit kekeliruan huruf, kata maupun kalimat memperlihatkan bahwa penulisnya teliti & cermat serta serius dlm menyelsaikan tulisannya sekaligus menyangkut dapat dipercaya penulis di mata redaktur & pembaca.
Hal-hal tersebut di atas yakni faktor teknis penulisan artikel di media massa. Selain aspek tersebut, yg tak kalah penting diperhatikan yakni faktor non teknis agar postingan diterima & diangkut di surat kabar tersebut. Aspek tersebut misalnya: perlunya mengenal karakter redatur, menjalin komunikasi dgn redaktur, mengerti kebijakan redaksional, mengetahui karakteristik media, mekanisme pengiriman artikel & sebagainya.
Beberapa rekomendasi yg perlu diamati bagi guru yg ingin menulis di media massa antara lain:
- Sering-seringlah membaca & mempelajari goresan pena ilmiah yg dimuat di media massa. Perhatikan isi, sistematika, alur pikir, gaya bahasa, tema, hingga karakteristik artikel yg diterima di media yg dituju.
- Jika mungkin tanyalah pada redaktur atau orang yg sudah biasa menulis tentang syarat-syarat penulisan yg ditetapkan media yg dituju
- Perluas pengetahuan di bidang pendidikan dgn membaca, berdikusi, mengikuti forum ilmiah atau memperhatikan fenomena-fenomena yg terjadi di tengah penduduk .
- Jangan segan, bosan terlebih frustrasi apabila artikel atau goresan pena yg diantarke media ditolak atau tak diangkut. Koreksi & telitilah sebab-sebabnya selaku bahan penulisan selanjutnya
- Mulailah dgn manulis di media-media yg cakupannya terbatas sebelum menulis di media tingkat setempat atau nasional
- Kumpulkan isu wacana cara penulisan, syarat pemuatan tulisan, kriteria tulisan yg dimuat, tema-tema tulisan yg diperlukan atau diprioritaskan media yg kita tuju.
Nah demikianlah langkah-langkah dlm penulisan artikel ilmiah terkenal di media massa, gampang-mudahan bermanfaat,.