Secara kategoris yg harus dipahami relasi industrial dapat dibedakan menjadi dua kelompok, dimana ada golongan pendekatan yg menekankan upaya pemahaman, klarifikasi serta pengembangan pemikiran yg berhubungan dgn pekerjaan & organisasi. Tetapi, dlm hal ini relasi industrial merupakan displin ilmu tersebdiri yg mengfokuskan pada kelembagaan diantara para ekonomi, manajemen, pekerja & pemrintah dlm konteks pekerjaan.
Mengapa ada yg dinamakan kekerabatan industrial, maka dlm hal ini hubungan industrial menjadi sebuah displin ilmu yg mencakup administrasi, ekonomi, sosiologi, politik & aturan. Relevansi & konstribusi dlm anutan-pedoman sosiologis ke dlm kajian kekerabatan industrial sangat singnifikan. Dimana, aliran dasar yg berkembang di dlm analisis tentang hubungan industrial yg memiliki akar & keterkaitan yg sungguh jelas kepada pendekatan sosiologis.
Jika keterkaitan dapat dilihat dr berbagai sosiologi maka mampu ditafsirkan bahwa dlm konteks analisis sosioogis memang menyaksikan relasi industrial sebagai sebuah konteks proses kelembagaan konflik di dlm pekerjaan. Hubungan tersebut memang tak mampu terpisahkan dlm system kekerabatan industrial, namun keterkaitan kedua nya mampu dilakukan dgn pendekatan yg dikembangkan dlm relasi industrial.
Kemudian, pendekatan dlm produktivitas pekerjaan yg menyinggung sevara eksplisit dlm prespektif sosiologis dimana saling menghipnotis dlm hal ini kasatmata, & memiliki semangat yg mampu mirip pendekatan-pendekatan kalangan seperi ajaran Durkheim. Dimana, pentingnya pemilikan nilai & kepentingan yg mempersatu (integrasi social).
Karena, dlm hal ini pendekatan lain dlm hubungan industrial yaitu pendekatan pluralis yg merupakan pendekatan yg paling popular. Dimana, pendekatan ini memiliki perbedaan yg fundamental dgn unitaris, & beberapa pertimbangan mengenai hal ini menjelaskan pengertian mengenai relasi industrial untuk melakukan pendekatan pluralis dlm keanekaragaman golongan social.