Prespektif Sosiologis Gelbert Mury Mengenai Sastra

Bagaimana persepsi seorang penjualyg mempunyai tempat sendiri dilingkungan Dewi kesenian dimana sebaiknya sastra lebih terbuka pada persepsi sosiologis alasannya mempunyai aspek ekonomi yg tak dianggap penting oleh agama.
Dengan melihat jenis permasalahan bukan cuma merupakan keharusan, melainkan pula suatu laba. Dalam hal ini bukan bearti bahwa kita mesti menghalangi diri pada pandangan komersial saja. Mungkin itu kesalahan yg konyol katanya, tetapi dgn membiarkan diri dipengaruhi prinsip yg berlaku umum yakni menerapkan prinsip pabrik bahan pakaian pada penerbitan sebuah buku.
Sosiologi sastra harus mengamati kekhasan fakta sastra, dgn memperlihatkan laba pada para professional (home de métier), & dimana mesti pula menguntungkan pembaca dgn membantu ilmu sastra tradisional-sejarah atau kritik dlm tugas khusus yg mesti menjadi cakupannya. Secara tak pribadi mesti mengerti bahwa hal ini menjadi tugas peranannya dgn mengamati tingkatan penduduk .
Ada yg beberapa menawan, tatkala beberapa kongres yg diselanggarakan oleh Association Internationale de Litterature Comparee, dimana asosiasi Internasional sastra bandingan di Bordeaux dgn tema Litterature et Societe. Dalam hal ini, ada namannya Sastra & Masyarakat, dimana mereka senang memakai sastra dgn menggunakan prespektif sosiologis.
Padangan sastran dgn prespektif sosiologis pastinya merupakan hal yg begitu berbeda kepada masa dikala ini, begitu banyak hebat menggunakan sastra terhadap pandangannya di masyarakat. Hal ini, merupakan suatu perkembangan sastra terhadap apa yg didapatkan dlm suatu masyarakat yg begitu berlawanan terhadap sastra.
  Contoh Tindakan Berorientasi Nilai