Pembahasan
Prinsip pendidikan yg ditetapkan oleh Jepang terdiri dr penataan kembali pendidikan, peningkatan tugas guru, & penghapusan efek Belanda di sekolah.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Beberapa kebijakan yg dilaksanakan oleh pemerintah Jepang dlm bidang pendidikan didasarkan pada tiga prinsip yg meliputi beberapa hal sebagai berikut.
- Penataan kembali pendidikan. Penataan pendidikan pada masa pendudukan. Jepang bermaksud untuk memudahkan pengawasan serta koordinasi dlm tiap jenjang. Jepang mengelompokkan sekolah menjadi dua potongan utama, yaitu sekolah umum & sekolah guru. Sekolah umum atau dapat dikatakan sebagai sekolah formal dikelompokkan menjadi Sekolah Rakyat (Kokumin Gakko), Sekolah Menengah Pertama (Shoto Chu Gakko), Sekolah Menengah Tinggi (Koto Chu Gakko), Sekolah Kejuruan, & perguruan tinggi tinggi yg meliputi Sekolah Kedokteran Tinggi (Ika Dai Gakko) di Jakarta, Sekolah Ahli Obat (Yaku Gakko) di Jakarta, Sekolah Kedokteran Gigi (Shika Gakko) di Surabaya, & Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan di Bogor. Sedangkan sekolah guru dikelompokkan menjadi Sekolah Guru 2 tahun (Shoto Shihan Gakko), Sekolah Guru 4 tahun (Cu to Shihan Gakko), & Sekolah Guru 6 tahun (Koto Shihan Gakko).
- Peningkatan peran guru. Guru memegang peranan yg menentukan dlm mencapai target pendidikan. Oleh alasannya adalah itu, guru harus dididik terlebih dulu. Pada Juni 1942, diadakan kursus yg disertai oleh 122 guru dr aneka macam kawasan di Jawa.
- Penghapusan efek Belanda di sekolah. Pemerintah pendudukan Jepang berusaha untuk menetralisir imbas Belanda di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui banyak sekali cara di antaranya, kegiatan pemeriksaan di berbagai tempat guna mencari buku-buku Belanda yg masih dipakai, & penutupan sekolah Belanda serta larangan menggunakan bahan wacana Belanda & bahasa-bahasa Eropa yang lain.