Proses Komunikasi Efektif, Hambatan, dan Contohnya

Proses Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif hakekatnya yaitu komunikasi yg ditandai dgn adanya pemahaman bagi komunikan & komunikator yg bisa memunculkan afeksi, kesenangan, menunjukkan dampak sikap, memajukan relasi sosial yg baik, & pada kesannya memunculkan sebuah tidakan.

Dalam penerapannya dlm proses komunikasi efektif ini akan senantiasa terdapat kendala yg muncul, meski haruspula menjadi pemahaman bahwa semua itu dapat terselesaikan dgn adanya kesadaran yg tinggi.

Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif yakni pola interaksi sosial yg bisa menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain. Perubahan sikap tersebut umumnya akan terlihat pada proses sosial maupun masa pasca terjadinya komunikasi.

Komunikasi efektif bermaksud untuk memudahkan peserta pesan (komunikan) dlm memahami pesan yg disampaikan oleh seorang pemberi pesan (komunikator). Selain itu, komunikasi yg efektif pula bertujuan semoga informasi yg disampaikan bisa memunculkan umoan baik atau feedback dari komunikan.

Proses Komunikasi Efektif

Berkomunikasi dengan-cara efektif terjadi melalaui aneka macam proses. Antara lain;

  1. Mengamati: Tahap permulaan yaitu pengamatan pada seseorang yg mesti mempunyai kemampuan mengamati yg tajam untuk memperoleh lebih banyak wawasan & informasi.
  2. Kejelasan & Keringkasan: Pesan mesti disusun dlm kata-kata sederhana, & harus terperinci & sempurna untuk membuat efek yg dikehendaki pada peserta.
  3. Mendengarkan & Memahami: Keterampilan yg terpenting dlm diri seseorang adalah ia harus menjadi pendengar yg baik, berhati-hati, & sabar. Ia harus dapat mengetahui & menafsirkan pesan dgn baik.
  4. Kecerdasan Emosional: Seseorang harus sadar dengan-cara emosional & kesanggupan untuk memengaruhi orang lain dr dalam.
  5. Self-Efficacy: Juga, ia harus memiliki keyakinan pada dirinya sendiri & kemampuannya untuk mencapai tujuan komunikasi.
  6. Percaya Diri: Menjadi salah satu keahlian komunikasi yg penting, kepercayaan diri memajukan kelayakan pesan yg disampaikan.
  7. Rasa Hormat: Menyampaikan pesan dgn sopan & menghargai nilai-nilai, kepercayaan, pertimbangan & ilham-inspirasi peserta adalah inti dr komunikasi yg efektif.
  8. Komunikasi Non-Verbal: Untuk terhubung dgn receiver dgn cara yg lebih baik, pengirim pula mesti melibatkan komunikasi non-ekspresi. Ini termasuk gerakan, ekspresi wajah, kontak mata, postur, & lain-lain.
  9. Pemilihan Media yg Tepat: Pilihan media yg tepat untuk komunikasi pula merupakan keahlian. Penting untuk menentukan media yg sesuai sesuai dgn suasana, prioritas pesan, sudut pandang akseptor, & lain-lain.
  10. Memberikan Umpan Balik: Komunikasi yg efektif selalu merupakan proses dua arah. Seseorang harus menerima & pula memperlihatkan umpan balik untuk mengedepankan perspektif orang lain juga.

Hambatan Komunikasi Efektif

Adapun hambatan-hambatan umum yg mungkin terjadi untuk bisa mencapai komunikasi yg efektif meliputi:

  1. Stres & emosi yg tak terkendali

Saat kita stres atau kewalahan dengan-cara emosional, kita lebih condong salah membaca orang lain, mengirim sinyal nonverbal yg membingungkan atau tak masuk nalar, & terjerumus ke dlm pola perilaku impulsif yg tak sehat.

Untuk menyingkir dari pertentangan & kesalahpahaman, kita bisa mencar ilmu cara cepat damai sebelum melanjutkan percakapan.

  1. Kurang fokus

Kita tak mampu berkomunikasi dengan-cara efektif ketika melakukan banyak hal. Jika kita memeriksa ponsel, menyiapkan apa yg akan kita katakan selanjutnya, atau terdiam, kita niscaya akan kehilangan instruksi nonverbal dlm percakapan. Untuk berkomunikasi dengan-cara efektif, kita perlu menghindari gangguan & tetap konsentrasi. 

  1. Bahasa tubuh tak konsisten

Komunikasi nonverbal harus memperkuat apa yg dikatakan, bukan berlawanan. Jika kita menyampaikan satu hal, namun bahasa tubuh kita menyampaikan sesuatu yg lain, pendengar kita kemungkinan akan merasa bahwa kita tak jujur. Misalnya, kita tak bisa menyampaikan “ya” sambil menggelengkan kepala tidak.

  1. Bahasa tubuh negatif

Jika kita tak setuju atau tak suka dgn apa yg dibilang, kita mungkin menggunakan bahasa tubuh negatif untuk menolak pesan orang lain, seperti menyilangkan tangan, menyingkir dari kontak mata, atau mengetuk kaki.

Kita tak mesti oke dengan, atau bahkan menyukai apa yg dikatakan, tetapi untuk berkomunikasi dengan-cara efektif & tak menempatkan orang lain dlm posisi defensif, penting untuk menghindari pengiriman sinyal negatif.

Contoh Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif, misalnya dlm suatu organisasi, mampu dicontohkan dgn beberapa hal berikut ini, antara lain:

  1. Tidak Keluar Konteks

Komunikasi dlm sebuah organisasi harus mempunyai tujuan yg terperinci sehingga membuat proses tersebut tak keluar konteks. Distraksi yg mungkin saja terjadi merupakan dikala proses komunikasi tersebut dipengaruhi oleh hal-hal lain yg dapat menjadikan keterangan tak tersampaikan dgn sempurna.

Sebagai contoh ketika akan mengkoordinasikan mengenai jalannya rapat, jangan diselingi dgn candaan-candaan yg kurang penting, sehingga proses komunikasi selama koordinasi berjalan sesuai konteks.

  1. Penggunaan Kalimat yg Sederhana

Penggunaan kalimat yg sederhana artinya komunikasi hendaknya tak dilakukan dgn terlalu bertele-tele. Sebagai teladan, kita mampu memberikan poin inti dr keterangan yg ingin kita sampaikan tanpa harus bikin pengantar yg terlalu panjang.

  1. Melihat Latar Belakang Komunikan

Dalam berkomunikasi, latar belakang komunikan pula perlu untuk dimengerti supaya membuat lebih mudah proses komunikasi yg akan kita kerjakan. Kita mesti mengamati bahasa apa yg komunikan gunakan, termasuk adakah hal-hal tertentu yg perlu diperhatikan selama berkomunikasi dengannya.

  1. Memperhatikan Bahasa Tubuh

Dalam berkomunikasi, bahasa badan pula harus kita amati. Isyarat-aba-aba non ekspresi seperti seperti pandangan yg kurang antusias, tangan yg menutup, ini akan mempengaruhi pula proses komunikasi organisasi yg akan dilaksanakan.

  1. Pemanfaatan Media Komunikasi

Media komunikasi dapat dimanfaatkan untuk bikin penyampaian keterangan dengan-cara tepat. Sebagai contoh, kita bisa memanfaatkan penggunaan video conference call  tatkala ada keterangan penting yg sifatnya secepatnya untuk disampaikan akan namun terhalang oleh jarak.

Nah, itulah saja postingan yg bisa kami uraikan pada semua pembaca berkenaan dgn proses terjadinya komunikasi efektif, kendala, & umpamanya yg umumya terjadi. Semoga bisa memberi edukasi, serta literasi bagi kalian yg membutuhkannya.

  Pemikiran Durkheim : Identitas Melalui Sistem Kepercayaan