Berbagai pekerjaan rumah di Kalimantan, yg menjadi aktivitas lembaga WWF dikala ini perihal aktivitas hemat listrik selama 60 menit. Hal ini, untuk menghalangi duduk perkara terkait krisis energy, & dilakukan selama 1 tahun sekali.
Sedangkan tentang hutan Kalimantan, akan dipahami banyak sekali pendanaan yg didapat dr donor selama sebesar 100ribu Dollar untuk mendukung kegiatan prakarsa regional & menitikberatkan tentang persoalan perdagangan satwa liar, & pembalakan liar.Hal ini terkait dgn penyusunan rencana konservasi bagi “Jantung Borneo”.
Berbagai kepentingan kegiatan sudah tercatat tentang aneka macam sisa dr dana tersebut untuk diserahkan Melalui Organisasi Kayu Tropis Internasional, guna mendukung proyek koordinasi antar perbatasan.
Temuan yg dimengerti tentang lembaga-forum pemerintah, selama banyak sekali tahun ini yg selama ini terkait kegiatan yg diprakarsai forum Non Pemerintah, seperti WWF, Apekaje Kalimantan, & Walhi info yg diterima melalui pengiat lingkungan.
Berbagai duduk perkara hal ini, dapat dijelaskan bahwa Jantung Kalimantan, merupakan hasil dr faktor kebudayaan yg harus dijaga menurut hasil dr Negara-Negara maju untuk melihat berbagai hal terkait dgn konservasi yg terealisasi.
Keterlibatan yg memenuhi banyak sekali kegiatan yg diperoleh akan terlaksana menurut faktor politik yg menjadi bab dr kesibukan bareng pemerintah daerah. Sehingga, hasil dr program yg disampaikan tersebut memang terealisasi pada tanggal 12 Februari 2007. Yang mampu disampaikan yaitu di saat, problem terkait dgn Hutan Negara, Hutah Adat, & Hutan Lindung akan lebih pada faktor konservasi tatkala itu.
Politik yg dibangun pada pemerintahan tatkala itu, telah terang bahwa keterlibatan sejumlah penggagas lingkungan mesti diamati kembali untuk setiap pekerjaannya, terutama dlm menangani hutan di Kalimantan. Terutama terkait dgn dana-dana yg diperoleh dr bantuan Negara maju. Keterlibatan orang Indonesia tatkala bekerja mampu dipahami apa yg menjadi prioritas dlm bekerja, & bagaimana cara & strategi untuk membaginya.