Puncak Krakatau Steel

Mungkin tepatnya, perusahaan memang banyak teorinya, daripada prakteknya. Drama, mungkin masuk dlm jajaran masih minim untuk tingkat Korea. Tetapi, mau tidak ingin perusahaan baja itu, harus di buka selebar-lebarnya untuk problem itu.

Hal ini, memungkinkan berbagai hal terkait dgn perusahaan baja itu melarat, mungkin tak ada jembatan lagi dimana-mana, habis telah. Sementara, tesis diberbagai dilema baja masih dipertanyakan, apalagi bagi Negara-Negara lainya.

Untuk memimpin perusahaan baja itu, mental & segala hal yg berkaitan dgn fisik & ortak mesti sekarakteri huruf dr dasar industri baja. Yang membuat pemegang kebijakan politik tak mudah mengambil putusan.

Mustahil kadang, tetapi itulah perusahaan yg mempersonanya menjadi puncak Krakatau steel itu. Persoalan dr perusahaan itu mampu dikutp “Kaprikornus, Krakatau Steel perlu dijual atau tidak? Lihatlah angka berikut ini. Kebutuhan baja dlm negeri –di tahun 2019– yakni 14 juta ton. Angka ini cenderung naik terus. Apalagi kalau ekonomi Indonesia terus melambung tinggi. Ruang untuk berkembang masih sangat besar.

Produksi baja Indonesia ketika ini 7 juta ton. Sudah tergolong pabrik stainless steel terbaru di Morowali, Sulawesi Tenggara “. (DI”s Way)
  Ekonomi Budaya, Pada Konsep Desa