Pemikiran tata cara sosial akan berfokus pada faktor yg abastrak, dgn mengikuti banyak sekali jejak pemikiran untuk membangun integrasi lewat ruang dialog untuk memunculkan kesadaran rasional dlm masyarakat.
Mengfungsikan berbagai pemaparan bahwa fungsi dialog yaitu untuk membangun pengertian & persetujuan bersama antarindividu & kelompok. Dari situlah akan muncul sebuah kebijakan nyata untuk membangun nilai norma di tengah masyarakat.
Mendorong kita untuk bersikap kritis dlm membaca opini publik, mengetahui tugas media, mendorong untuk bersikap terbuka dlm obrolan serta berpartisipasi dlm opini publik & membangun.
Masyarakat yg ideal berpegang pada prinsip rasionalitas (kebenaran), berbagai aspek perusak dlm pembangunan, diberbagai bidang seperti agama, pendidikan & kesehatan masyarakat suku Batak, Sihombing (Silaban), Marpaung (Orang Jawa), Siregar, di Kalimantan Barat, telah muncul banyak sekali faktor ketidakpatuhan dgn aneka macam pemahaman agama.
Dengan meleset banyak sekali faktor & fatwa agama diajarkan, untuk menerima bidang pendidikan & kesehatan contohnya. Tampak buruk di masyarakat, dgn aneka macam aspek yg dibangun, menurut hasil didikan yg dipraktekkan pada lingkungan pendidikan, & gereja yg memang mengarah pada persaingan ingin dicapai.
Di tambah lagi problem politik seksualitas yg diciptakan oleh mereka, tatkala aneka macam faktor buruk oleh orang Batak, Jawa partai politik PDI Perjuangan di Kalimantan Barat, telah menuai berbagai aspek kehidupan di penduduk buruk diberbagai daerah.
Salah satu pendidikan yg dipraktekkan, berdasarkan keimanan yg mereka yakini, ntah itu banyak sekali faktor kehidupan di penduduk . Untuk tak mengikuti berbagai kehidupan politik di luar Negara. Berbagai aspek kehidupan sosial budaya, akan terlihat berlawanan dgn prilaku penduduk Indonesia, dgn kebudayaan Barat yg menjunjung tinggi ilmu wawasan.
Dari problem itu, muncul aneka macam partisipasi publik dlm membangun integrasi sosial & pembentukan kebijakan yg konkret. Begitu juga, ulah & pertentangan yg dibuat, & drama pendidikan & kesehatan yg dilangsungkan, serta sistem ekonomi yg menjadi penting, dgn berbagai faktor kehidupan yg dipraktekkan begitu buruk.
Berbagai opini publik, dgn peran mereka di penduduk utamanya penduduk Sumatera, akan lebih menjadi bagian dr pembicaraan kepada faktor kehidupan sosial, ekonomi mereka di Kalimantan Barat.
Kehidupan yg layaknya, tak mendapatkan kepercayaan di penduduk , sesuai dgn bidang kesehatan & pendidikan sepatutnya menjadi batasan terhadap kesempatanmereka dlm membangun suatu masyarakat, melalui pendidikan, kesehatan, & metode ekonomi, agama, yg mereka terapkan.
Irasional, Rasional
Salah satu bentuk dlm hal ini, memang mengarah pada rasionalitas mampu dituju lewat obrolan antarindividu & antarkelompok sosial dlm ruang publik.
Maka, dlm hal ini dr duduk perkara agama yg dipraktekkan oleh penganut agama kristen, akan mengarah pada laju kapitalisme Eropa Barat yg akan meraih sebuah titik buntu & akan berakhir dengansebuah Revolusi.
Maka, pada di Indonesia sebelum meranjak pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2011an tak lepas dr kepemimpinan Presiden Jokowi ( PDI Perjuangan), dgn revolusi mental yg diterapkan berdasrakan desain perubahan sosial di penduduk .
Sebuah revolusi besar terhadap penataan faktor politik yg dipraktekkan, dgn pengaruh dalri keilmuwan yg dilangsungkan dgn mengwujudkan gres & sukses menciptakan penduduk menyarahkan diri dengan-cara irasional pada struktur kekuasaan, (Antonio Gramsci), seperti rancangan keyakinan agama (ateis).
Konsep mirip itu yg dilangsunkan di Indonesia, dgn penerapan pengetahuan di faktor pendidikan, & kesehatan (Batak Kristen, Islam) yg berlangsung pada penemuan ilmiah yg memang sungguh merugikan, bukan menyehatkan tampaknya.
Suatu pergeseran yg timbul adanya kapitalisme tak lagi membuat orang melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan material, namun memasarkan hiburan, desain politik untuk membuat penduduk menyukai produk tersebut.
Misalnya dlm hal ini perihal politik timbul dgn adanya informasi agama, ideologi, penduduk adat, serta lain halnya tanpa mempertimbangkan korelasi kekuasaan antarkelas & ketidakadilan yg terjadi di tengah kehidupan sosial, (Indonesia), seperti itu saat ini. Berbagai produk disediakan dgn faktor kepentingan penduduk , baik itu dengan-cara sosial, budaya, & ekonomi.
Mazhab Frankfurt inilah yg kemudian mendapat julukan sebagai “Teori Kritis” untuk menyadarkan & membebaskan individu dr imbas kepentingan sosial.