Secerdas Apa Anak Anda?

kecerdasan-anakJika diberikan opsi, ingin anak pintar atau cerdas, apa opsi Anda? Praktisi pendidikan yg pula Ketua harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Prof DR H Arief Rachman, MPd menerangkan arti cerdas sebagai kemampuan menerangkan sesuatu yg rumit dengan-cara sederhana pada orang lain.

Anak mempunyai potensi kecerdasan yg mampu dipupuk orangtuanya & pula guru di sekolah. Seperti diterangkan Prof Arief dlm talkshow bertema “Cerdas Saja Tidak Cukup! Bekali Anak dgn Life Skill” disampaikan dlm konferensi parenting di Jakarta beberapa waktu kemudian.  

Prof Arief lebih lanjut memaparkan, kecerdasan ialah ungkapan yg digunakan untuk menjelaskan sifat anggapan yg mencakup sejumlah kesanggupan seperti:

* Menalar

* Merencanakan

* Memecahkan duduk perkara

* Berpikir abstrak

* Memahami gagasan

* Menggunakan bahasa

* Belajar

Kecerdasan erat kaitannya dgn kesanggupan kognitif yg dimiliki individu,” tambahnya.

Setiap anak memiliki potensi kecerdasan dlm dirinya. Potensi tersebut terbagi menjadi lima, yakni potensi spiritual, jasmani, perasaan, akal, & sosial.

Semua potensi ini bisa dipupuk & dikembangkan dlm diri anak dgn sumbangan orangtua & guru. Caranya dgn merangsang seluruh indera anak, menawarkan keleluasaan untuk bergerak, menunjukkan kesempatan mengatakan, mengajukan pertanyaan, bercerita serta yg teramat penting yakni orang remaja memperlihatkan acuan yg baik.

Agar tumbuh dgn lima aspek kecerdasan tadi, anak pula perlu diberikan kesempatan bermain & mengetahui obyek aktual. Melalui permainan & kegiatan menyenangkan, anak bisa berguru membuatkan dirinya. Ajak anak mengenali benda dr mainan yg dimilikinya, beserta fungsinya. Selain itu anak pula memerlukan teman & ruangan untuk bermain. Bebaskan anak bermain dgn sahabat sebayanya, tugas orangtua yakni mengawasinya.

Pada usia tertentu, anak pula bisa diajarkan mengenal aneka macam hal seputar lingkungannya dengan-cara pribadi. Ajak anak menyaksikan bagaimana binatang bertelur & beranak. Beritahu perbedaannya. Anak perlu menyaksikan aneka macam peristiwa kasatmata dengan-cara pribadi.

  pada musim panen tahun lalu seorang petani

Anda pula perlu menunjukkan keleluasaan ketika anak sedang mengekplorasi dirinya. Biarkan anak mengamati sesuatu hal yg menawan baginya. Namun tak lantas menjadi bablas. Anak pula perlu dikelola & diajarkan kedisplinan & nilai-nilai. Jika aktivitas anak sudah mulai melampaui tenggat waktu, inilah saatnya membatasi sekaligus melatih kedisiplinan waktu. Jika waktunya makan, permainan harus diakhiri. Ajarkan anak untuk memahami aturan seperti ini.

Bagaimana mengukur kecerdasan anak (yang tercermin dlm sikap atau aksara anak)? Simak lima potensi kecerdasan anak & seperti apa pola perilakunya:

1. Potensi spiritual

– Anak mampu menghadirkan Tuhan atau keimanan dlm setiap kegiatan.

– Tumbuh hobi berbuat untuk Tuhannya.

– Disiplin beribadah.

– Sabar berupaya.

– Berterima kasih atau bersyukur atas pemberian Tuhan kepadanya.

2. Potensi budi

– Kemampuan berhitung

– Kemampuan lisan

– Kemampuan spasial

– Kemampuan membedakan

– Kemampuan membuat daftar prioritas

3. Potensi jasmani

– Sehat dengan-cara medis

– Tahan cuaca

– Tahan bekerja keras

4. Potensi perasaan

– Mengendalikan emosi

– Mengerti perasaan orang lain

– Senang bekerjasama

– Menunda kepuasan sesaat

Berkepribadian stabil

5. Potensi sosial

– Senang berkomunikasi

– Senang membantu

– Senang berteman

– Senang membuat orang lain senang

– Senang melakukan pekerjaan sama

Sumber : Josephus Primus (kompas.com)