Sejarah

Sejarah merupakan kejadian yg terjadi di masa lampau, ataupun ilmu yg mempelajari peristiwa itu sendiri. Ilmu Sejarah mempunyai konsep, ciri, prinsip, & metodologi yg unik serta wajib diamati. Penulisan sejarah kian berkembang & selalu menitikberatkan pada sumber-sumber yg kredibel atau bisa dipertanggungjawabkan. Sebagaimana ilmu sosial, sejarah senantiasa bersentuhan erat dgn ilmu-ilmu yang lain dlm pengkajiannya. Sehingga sejarahwan perlu memiliki tumpuan & pengertian yg baik pula tentang ilmu-ilmu lainnya.

Lihat pula bahan Sosiologiku.com lainnya:

Perang Dunia 1

Kerajaan Demak

Kerajaan Sriwijaya

Pengertian Sejarah

Sejarah yaitu ilmu mengenai kajian masa lalu, yg terutama berpusat pada insan yg menjadi pemain film atau pelaku dr peristira-peristiwa yg terjadi. Dalam pemahaman lain, sejarah pula mampu diketahui sebagai insiden yg sungguh-sungguh terjadi di masa lalu itu sendiri. Sejarah didasarkan atas bukti-bukti yg didapatkan dengan-cara tertulis, sehingga kejadian yg terjadi sebelum bukti tersebut ada disebut dgn prasejarah. Secara etimologi, kata sejarah berasal dr Bahasa Arab yaitu Sajarotun yg artinya pohon.

ilustrasi pengertian sejarah

Sumber gambar: study.com

Sejarah modern mempunyai penjabaran khusus yg mempermudah untuk pembelajaran atau penelitian lebih spesifik. Dikarenakan kajian-kajian pada masa sekarang tak lagi membahas kejadian-peristiwa besar atau jangka waktu yg panjang, melainkan dlm ruang lingkup yg lebih kecil. Selain itu penjabaran ini berguna untuk menemukan info-gosip sejarah yg amat banyak. Tidak jarang sejarahwan terjebak dlm cara kajian ilmu-ilmu lain.

Ciri-Ciri Sejarah

Sejarah selaku suatu insiden masa lampau & sejarah selaku suatu ilmu mempunyai ciri-ciri masing-masing. Ciri-ciri dr sejarah sebagai peristiwa antara lain :

  1. Peristiwa yg penting, di mana untuk mampu dikatakan sebagai sejarah suatu peristiwa harus mempunyai dampak yg besar bagi lingkungan sekitar atau apa yg terjadi setelahnya.
  2. Peristiwa unik, bahwa insiden sejarah haruslah terjadi sekali saja & bukan merupakan suatu peristiwa yg berulang dengan-cara sama terus-menerus.
  3. Peristiwa abadi, peristiwa sejarah merupakan sebuah kejadian yg dapat diingat sepanjang masa bahkan oleh generasi berikutnya.

Sementara itu, ciri-ciri sekaligus syarat keilmiahan dr sejarah sebagai ilmu yakni sebagai berikut:

  1. Empiris, bahwa ilmu sejarah berasal dr pengalaman manusia (saksi) yg didokumentasikan bareng dgn pengalaman insan yg yang lain dengan-cara kolektif.
  2. Memiliki objek, objek dr penelitian sejarah yaitu waktu.
  3. Memiliki teori, ilmu sejarah memakai teori-teori untuk mendukung fakta-fakta yg diperoleh. Meskipun fakta yaitu tumpuan dr penelitian sejarah, sehingga observasi sejarah tak dapat berjalan hanya dgn teori.
  4. Memiliki metode, ilmu sejarah mempunyai tradisi ilmiah yg terus dikembangkan untuk memperoleh fakta yg dapat dipertanggungjawabkan. Meski begitu, hasil penelitian dapat disangkal sewaktu-waktu dgn temuan fakta yg baru.
  5. Generalisasi, sejarahwan selalu berusaha melakukan generalisasi atas kumpulan fakta-fakta yg ditemukan. Sehingga dapat memunculkan kesimpulan mengenai suatu peristiwa yg terjadi di masa lalu.

Metode Penulisan Sejarah

Sejarah sebagai sebuah ilmu pengetahuan pastinya wajib mempunyai metode & kaidah ilmiah. Meski begitu, sebagian akademisi menganggap sejarah sebagai wawasan saja, bukan ilmu. Sebagaimana Immanuel Kant menyatakan bahwa sejarah hanyalah ”pemasang batu-bata” yg artinya mengumpulkan fakta-fakta sosiologis di masa lalu. Metode penulisan sejarah paling permulaan dipakai oleh Herodotus, sebagaimana ia berusaha mendokumentasikan Pelopponesian War (499-449 SM). Perkembangan berikutnya dipelopori oleh Leopold von Ranke, yg mengedepankan studi arsip untuk sumber sejarah. Sementara pada era postmodern, keraguan atas sejarah muncul sebab bukan sebagaimana ilmu yg lain mampu diuji kembali serta sarat dgn interpretasi subjektif. Secara lazim, metode penulisan sejarah terdiri dr empat penggalan yg mencakup:

  1. Heuristik, merupakan bagian awal dr penulisan yakni pengumpulan rujukan atau sumber sejarah. Dapat dikerjakan dgn studi pustaka ataupun wawancara dgn saksi sejarah yg kredibel pendapatnya.
  2. Kritik/Verifikasi, kritik sumber dikerjakan kepada referensi yg sudah dikumpulkan sebelumnya. Memilah rujukan yg kurang penting atau tak kredibel & mengeluarkannya dr daftar sumber yg akan dipergunakan.
  3. Interpretasi, fakta-fakta agresif kadang-kadang tak terhubung satu sama lain. Interpretasi merupakan jalur yg dipergunakan untuk menjahit fakta-fakta tersebut. Bagian ini dianggap sebagai kerentanan dlm ilmu sejarah alasannya sarat subjektifitas.
  4. Historiografi, serpihan simpulan dr metode sejarah yakni penulisan atau publikasi itu sendiri. Sejarahwan perlu mempunyai kapabilitas yg baik dlm memberikan hasil penelitiannya sehingga mampu diketahui oleh khalayak. Buku-buku sejarah lazimnya memiliki struktur penulisan yg ibarat sehingga tak susah untuk diketahui.

Ruang Lingkup Sejarah

Ruang lingkup sejarah yakni bagaimana kita mengetahui sejarah itu sendiri dlm beberapa definisi. Sehingga mempermudah kita untuk memperjelas bahwa sejarah seperti apa yg ketika ini tengah kita pelajari. Ruang lingkup sejarah terdiri dr empat serpihan, yaitu:

  • Sejarah selaku ilmu

Sejarah sebagai ilmu bertolak dr upaya manusia mempelajari fakta-fakta yg ada terkait dgn peristiwa di masa lalu. Sehingga dgn itu diharapkan suatu metode ilmiah sebagaimana halnya ilmu. Sejarah ini mempunyai karakteristik mengedepankan kebenaran, fakta, serta rasionalitas dlm menuliskan rangkaian peristiwa-peristiwa yg ada.

  • Sejarah selaku kejadian

Sejarah sebagai peristiwa artinya yakni sejarah merupakan peristiwa masa lampau itu sendiri. Sebuah insiden yg unik, kekal, & memiliki efek yg besar dlm kehidupan manusia di sekitarnya. Misalnya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, atau peristiwa Sumpah Pemuda.

  • Sejarah sebagai kisah

Sejarah selaku kisah bertolak dr kejadian itu sendiri, yg didokumentasikan dlm kenangan & diterjemahkan dlm kisah-kisah. Kisah sejarah dapat disampaikan baik dengan-cara verbal maupun tertulis. Sebagian cukup ilmiah untuk mampu dikaji sebagai ilmu, & sebagian cuma menjadi kisah bebuyutan sesuai dgn sudut pandang mereka yg menceritakan kisah tersebut.

  • Sejarah selaku seni

Sejarah dlm ruang lingkupnya sebagai seni adalah fakta-fakta sejarah yg ada mampu diterjemahkan dlm kesenian. Penyampaian yg mempunyai estetika, intuisi, & khayalan yg baik dapat menciptakan peserta lebih mengerti fakta sejarah dgn baik. Sejarah selaku seni dapat dijumpai dlm bentuk relief, wayang kulit, pementasan teater, & lain sebagainya.

Fungsi Sejarah

Kuntowijoyo memberikan bahwa sejarah memiliki fungsi & nilai guna bagi dirinya sendiri (intrinsik) maupun bagi ilmu di luar dirinya (ekstrinsik), antara lain:

  • Fungsi Intrinsik

Sejarah dapat kian maju dengan-cara umum dipengaruhi oleh kemajuan filsafat, teori sejarah, ilmu-ilmu lain, & metode sejarah itu sendiri. Sehingga kian baiknya kajian-kajian tersebut menyebabkan ilmu sejarah makin berkembang.

  • Fungsi Ekstrinsik

Sejarah mempunyai peranan besar dlm bidang-bidang yang lain, contohnya perencanaan kebijakan/politik, pendidikan moral & pikiran sehat, serta sebagai ilmu bantu & rujukan bagi ilmu-ilmu lain. Ilmu sejarah menempatkan diri dlm bundar yg saling ketergantungan dgn ilmu yg lainnya.

Artikel: Sejarah – Pengertian, Ciri-ciri, Ruang Lingkup, Fungsi

Kontributor: Noval Aditya, S.Hum.

Alumni Sejarah FIB UI

Lihat pula bahan Sejarah lainnya di Sosiologiku.com:

  Sejarah Perumusan Uud 1945 – Latar Belakang Dan Periode Pergeseran