Sejarah Agama Budha Di Indonesia Lengkap

Hampir tak ada suatu hal yg terjadi dengan-cara instant di Dunia ini, sebagian besar yg ada & diyakini hingga kini sekalipun pula melalui proses yg sudah ada sebelumnya. Misal seperti kehidupan, dimana sebelum ada kehidupan insan, sudah ada beberapa makhluk hidup yg ada di bumi ini, beberapa diantaranya bisa dikenali pada ciri zaman mesozoikum. Dan setelah kepunahan para dinosaurus, barulah ada kehidupan insan yg mengalami fase serta proses perkembangan dengan-cara bertahap.

Untuk kehidupan manusia ini sendiri ada banyak sekali macam ragamnya, mirip jenis manusia purba pithecanthropus, manusia purba sangiran, manusia purba meganthropus, & masih banyak lagi yang lain. Nah, dlm pembahasan berikut akan disampaikan tentang agamanya, dimana memang belum ada pada zaman itu. Agama Budha baru muncul di abad ke 6 Sebelum Masehi. Di permulaan kemunculannya, agama ini masih terkesan erat dgn pendahulunya, yakni agama Hindu.

Sosok pembawa Sejarah Agama Budha ke bumi ini yaitu Siddharta Buddha Gautama. Sebelum mendapatkan pencerahan, ia awalnya pula beragama Hindu sama seperti orang-orang lain di sekitarannya. Dan Siddhartha Buddha Gautama ini bukanlah orang biasa, melainkan seorang pangeran dr kerajaan Maghada. Pedoman dlm pemikiran yg disampaikan terhadap pengikutnya yakni tentang tujuan tamat untuk melepaskan nafsu & pula penderitaan dlm hidup insan, sehingga dirinya bisa mencapai nirvana. Agama budha ini tak bertolak kepada ilahi ataupun alam semesta, melainkan bertitik tolak terhadap keadaan yg dihadapi oleh insan seperti tata susila manusia semoga terbebas dr bulat sukkha yg senantiasa mengiri kehidupannya.

Kelahiran Siddharta Buddha Gautama

Pencetus Sejarah Agama Budha ini pula merupakan sosok manusia, dimana ia lahir dr rahim seorang perempuan. Siddharta dilahirkan pada tahun 560 S.M di Gana-Sangha, Kapilawastu, India Utara. Ia merupakan pangeran dr kerajaan setempat, & Maya (sang ibu dr Siddharta) telah bercerita kalau ketika sebelum mengandungnya, bermimpi ada seekor gajah putih yg masuk ke dlm rahimnya. Dan sehabis mengalami mimpi aneh tersebut, sang raja eksklusif menanyakan insiden ini pada 44 orang brahmana populer di Negerinya.

  Sejarah KesepakatanInternasional Konvensi Wina 1969

Dan para Brahmana itupun menyebutkankalau raja akan secepatnya memiliki keturunan. Dan kejadian ini berujung kehamilan. Akan tetapi sehabis 9 bulan berlalu, tetapi sang buah hati alias Siddharta tak kunjung lahir juga. Dan tatkala masuk usia 10 bulan usia kandungan, barulah anak ini lahir. Akan tetapi naas, 7 hari setelah proses kelahiran sang ibunda Siddartha meninggal dunia. Dan setelahnya, ia diasuh oleh bibinya. Walaupun demikian, Siddharta tetap bertumbuh dgn pesat & luar umumnya, bahkan mempunyai kecerdasan di atas rata-rata. Ia bahkan berhasil menulis sebelum diajari oleh sang gurunya.

Awalnya ia memang menganut agama Hindu, & bahkan sang raja alias Ayahandanya melindungi Siddharta dgn kehidupan luar, biar keimanannya tak terlemahkan oleh kehidupan luar. Untuk mencegahnya agar tak penasaran dgn keadaan luar istana, Siddharta sudah diperlakukan dgn manja & dipenuhi oleh kemewahan. Akan tetapi sayang semua yg diberikan masih belum puas, & malah bosan dgn kemewahan yg didapatkannya itu.

Siddharta Mulai Keluar dr Istana

Akhirnya Siddharta menemukan cinta sejatinya, Gopa. Dari hasil ijab kabul itu dianugerahi seorang anak yg dinamakan Rahula. Dan perlu diketahui bahwa arti dr Rahula yakni belenggu, alasannya adalah memang kehidupannya yg tak terbebas dr istana. Akan tetapi di usia 29 tahun, ia sukses keluar istana beberapa kali untuk melihat kondisi di luar sana. Dan ada 4 hal yg menjadikannya ingin lebih banyak eksplorasi dunia luar, diantaranya yakni:

  • Ia melihat seorang kakek renta yg lemah, & menyaksikan kalau usia tua merusak kenangan, keindahan, & pula keperkasaan.
  • Ia melihat adanya orang cacat tengah kesakitan, terperinci ia kaget karena belum pernah melihat hal sedemikian di lingkungan istana.
  • Ia pula menyaksikan ada orang tengah menangis dlm sedih & pula prosesi pemakaman. Perasaannya pada saat itu cukup terusik sebab ajal dr orang yg dikuburkan itu. Memang ibunya pula mengalami hal serupa, tetapi Siddharta pada dikala itu masih kecil, sehingga belum tahu apa-apa.
  • Ia menyaksikan pula orang suci yg tengah mengembara, perasaannya puas, gembira, & tengah berkeliling dgn mangkok drema di tangannya. Dan ia berpikir jikalau semua kesenangan hidup tak berarti.

Ketika Siddharta Mendapatkan Pencerahan

Dikarenakan keempat insiden yg telah dilihatnya tadi, maka Siddharta semakin berpengaruh untuk mencari wawasan akan kebenaran. Hingga pada kesudahannya pada tengah malam ia meninggalkan istana bersama sang istrinya Gopa & pula anaknya Rahula. Dalam perjalanan mencari kebenaran, Siddharta mencar ilmu pada banyak pendeta Hindu yg tengah melaksanakan tapa di hutan selama bertahun-tahun. Pertama, ia melatih fokus dgn meditasi, kemudian hidup sangat miskin bareng 5 orang temannya. Namun pelajaran ini belum bisa memuaskannya.

Setelah itu diputuskanlah pergi ke suatu tempat yg bernama Bidhgaya, disana Siddharta kembali bermeditasi selama bertahun-tahun untuk mencari inspirasi sejati guna menunjukkan tuntunan hidup. Pohon Bodhi menjadi tempatnya untuk berteduh sekaligus bermeditasi, & disanalah memang dirinya mendapatkan wawasan wacana kebenaran yg sejati. Dan 3 malam berikutnya, Siddharta pergi berdasarkan 3 tahap pencerahan untuk melawan godaan mara, roh jahat. Di malam pertamanya, seluruh kehidupan pertamanya lewat depan matanya. Kemudian di malam kedua, ia melihat bulat kelahiran, kehidupan, & ajal serta hukum yg berkuasa. Dan yg ketiga akhirnya dimengerti tentang “Empat Kebenaran Mulia” (Keseluruhan Penderitaan, Asal-permintaan Penderitaan, Penyembuhan Penderitaan, & jalan untuk menyembuhkan penderitaan tersebut).

Dan sejak kejadian ini, balasannya ia menggunakan gelar Buddha yg mempunyai arti mendapatkan wawasan ihwal kebenaran yg sejati. Setelah itu, Siddharta pula dipanggil hingga 3x oleh Dewa tertinggi, Brahma. Ia diminta untuk menolong orang lain menerima pencerahan, sekaligus disebarkan anutan itu selama 44 tahun, & 5 orang pertama yg menjadi pengikutnya yakni sobat-temannya yg dahulu hidup bareng dlm kemiskinan. Dan sehabis menyebarluaskan agama Budha selama 44 tahun, akibatnya Siddharta meninggal pada tahun 483 SM di Kusinagara. Selain Budha, ada agama lain yg bisa dipelajari sejarah terbentuknya, yakni mirip sejarah terbentuknya agama kristen dan sejarah berdirinya agama islam.