Berikut ini merupakan pembahasan perihal sumpah pemuda yg mencakup kelahiran sumpah perjaka, sumpah cowok 1928, kongres cowok 1, isi ikrar sumpah pemuda, isi sumpah perjaka, hari sumpah cowok, suara sumpah pemuda, sejarah sumpah cowok, teks sumpah pemuda, isi teks sumpah cowok, tokoh sumpah pemuda, isi sumpah cowok 28 oktober 1928.
Kelahiran Sumpah Pemuda
Sejak dirintisnya organisasi yg bersifat nasional Budi Utomo, pemuda pula tergugah untuk membentuk organisasi-oganisasi yg memperjuangakan nasib bangsanya. Semula di Indonesia terdapat macam-macam organisasi pemuda yg pada permulaan kemunculannya dapat dibedakan menjadi tiga macam:
1) Bersifat kedaerahan
Tumbuhnya organisasi perjaka yg bersifat kedaerahan ditandai dgn berdirinya organisasi Tri Koro Dharmo. Organisasi ini bangkit pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta. Pendirinya seorang mahasiswa kedokteran berjulukan Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, Sunardi, & beberapa perjaka lainnya.
Pada tahun 1918 namanya diubah menjadi Jong Java. Kemudian disusul berdirinya organisasi-organisasi perjaka yg lain yg bersifat kedaerahan. Antara lain Jong Sumantra Bond, Jong Selebes, Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Batak, & Sekar Rukun (Pasundan).
Berdirinya organisasi-organisasi cowok kedaerahan ini ialah tanda-tanda tumbuhnya kesadaran berorganisasi yg pada alhasil menumbuhkan kesadaran nasional.
2) Bersifat nasional
Tumbuhnya kesadaran nasional di golongan cowok ditandai dgn berdirinya organisasi-organisasi cowok yg bersifat nasional, antara lain Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) & Pemuda Indonesia.
3) Bersifat keagamaan
Organisasi-organisasi pemuda yg bersifat keagamaan, antara lain Jon Islami Bond, Anshor Nahdatul Ulama, Pemuda Muhammadiyah, Persatuan Pemuda Kristen, & Persatuan Pemuda Katholik.
Pemuda-cowok tersebut termotivasi oleh cita-cita untuk bersatu & kesadaran bahwa kemerdekaan Indonesia akan tercapai cuma dgn persatuan.
Gambar: Wisma Indonesia, tempat dilaksanakannya Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928. Wisma Indonesia terletak di Jl. Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat. |
Untuk menggabungkan semua organisasi kedaerahan menjadi satu kesatuan, mereka menyelenggarakan Kongres Pemuda Indonesia. Selama zaman penjajahan Belanda, Kongres Pemuda Indonesia diselenggarakan tiga kali:
1) Kongres Pemuda Indonesia I, berjalan di Jakarta pada tahun 1926
Pada Kongres Pemuda Indonesia I yg berjalan tanggal 30 April – 2 Mei tahun 1926 di Jakarta sudah dibarengi oleh semua organisasi cowok.
Namun, Kongres Pemuda Indonesia I belum mampu menciptakan keputusan yg mewujudkan persatuan seluruh cowok. Kongres Pemuda Indonesia I hanyalah persiapan Kongres Pemuda Indonesia II.
2) Kongres Pemuda Indonesia II, berlangsung di Jakarta pada tahun 1928
Kongres Pemuda Indonesia II pada tanggal 27 – 28 Oktober berlangsung di Jakarta. Pusat penyelenggaraan kongres tersebut di Gedung Indonesische Club di Jl. Kramat Raya 106, namun keseluruhan sidang diselenggarakan di tiga tempat. Pemuda bekerja keras menyiapkan segala sesuatu yg diperlukan, termasuk menyusun panitia kongres.
Pada malam penutupan tanggal 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Indonesia II mengambil keputusan sebagai berikut.
- Menerima lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman selaku lagu Kebangsaan Indonesia.
- Menerima sang “Merah Putih” selaku Bendera Indonesia.
- Semua organisasi perjaka dilebur menjadi satu dgn nama Indonesia Muda (berwatak nasional dlm arti luas).
- Diikrarkannya “Sumpah Pemuda” oleh semua wakil cowok yg hadir.
Isi Ikrar Sumpah Pemuda
- Kami putra & putri Indonesia, mengakui bertumpah darah yg satu, tanah air Indonesia.
- Kami putra & putri Indonesia, mengakui berbangsa satu, bangsa Indonesia.
- Kami putra & putri Indonesia, mengakui menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.