Salah satu Negara yg memiliki sumber minyak terbesar di dunia adalah Arab Saudi. Siapa yg tak kenal dgn Negara satu ini? Meski menjadi Negara dgn iklim yg sungguh panas & dominan daratan berupa padang pasir, tak menciptakan Negara satu ini merasa sengsara. Tidak cuma sebagai penghasil atau sumber minyak paling besar, Arab Saudi pula Negara yg memiliki penduduk beragama islam paling besar dgn dua kota yg di kenal oleh dunia terutama masyarakat muslim, yaitu kota Mekkah & Madinah. Kedua kota tersebut senantiasa ramai di datangi oleh umat muslim & menjadi kota impian untuk di singgahi. Dengan besarnya Negara ini, pastinya ada sejarah di baliknya utamanya sejarah untuk menerima kemerdekaan. Seperti apa Sejarah Kemerdekaan Arab Saudi tersebut? Berikut penjelasannya.
Munculnya Wahabi di Arab Saudi
Arab Saudi mulai meningkat di masa ke 18. Pada dikala itu seorang ulama berjulukan Muhammad bin Abdul Wahab mempunyai kolaborasi dgn seseorang yg berjulukan Muhammad bin Saud. Beliau adalah penguasa emirat Diriyah. Hubungan yg di miliki oleh kedua pihak ini di manfaatkan oleh Wahab untuk mengembangkan pemahaman agama Islam yg sekarang di kenal dgn nama Wahabi. Sebaliknya, Saud memanfaatkan kharisma Wahab untuk memperkuat kedudukan & memperbesar pengikut ajarannya. Hubungan tersebut terus berjalan & saling menguntungkan satu sama lain.
Lambat laun kejayaan Wahab mulai terlihat. Kerja sama tersebut berpengaruh pada kekuatan militer Wahab yg kian meningkat. Hingga kesudahannya wilayah Diriyah kian meluas bahkan nyaris meliputi seluruh wilayah Arab Saudi. Hanya dua kota khusus yg tak di kuasai oleh Diriyah yakni Mekkah & Madinah. Hal ini di sengaja lantaran tidak ingin membuat penduduk Arab Saudi geram karena tindakan perluasan Diriyah. Sebagai bentuk kepedulian & respon terhadap meluasnya kedudukan Diriyah, di permulaan abad ke 19 Ottoman kemudian mendelegasikan Muhammad Ali Pasha untuk memberikan serangan pada Diriyah. Baca pula tentang bangunan sejarah di Semarang, bangunan sejarah di Perak Malaysia, sejarah museum kota makassar, penyebab perang ambon.
Di permulaan serangan, Diriyah masih bisa menahan kekuatan pasukan Ottoman. Hingga karenanya pasukan tersebut mundur. Namun, bukan berarti serangan tersebut di hentikan. Ali Pasha masih saja memaksakan serangan dgn menyuruh anak buahnya yg bernama Ibrahim Pasha untuk menyerang dgn taktik yg halus yaitu dgn membujuk para penguasa & pebisnis Arab Saudi untuk membelot ke Mesir. Hasilnya pun sungguh menguntungkan pihaknya. Lambat laun kekuasaan Diriyah menurun & dan Mesir pun berjaya dgn merebut ibu kota Diriyah di tahun 1818.
Dirinya pun tak lagi hidup atau bisa di katakan telah runtuh. Setelah kejadian tersebut, Turki bin Abdullah seorang cucu dr Muhammad Saud mendirikan Negara gres yg di sebut dgn Emirat Nejd. Meski menjadi Negara baru, kekuatan perang Negara ini bisa di bilang luar biasa. Di tahun 1824, pasukan Nejd mampu menaklukkan kekuatan pasukan Mesir saat Mesir sedang berjaya sebab sudah menguasai kawasan Riyadh. Dikarenakan kekalahannya, Riyadh pun di jadikan sebagai ibu kota Nejd. Peperangan tak di lanjutkan oleh pihak Nejd & Mesir lantaran Nejd menentukan untuk membayar upeti pada pihak Mesir.
Kejayaan yg di rasakan oleh Nejd nyatanya menciptakan perang kerabat antara Turki dgn sepupunya, Faisal. Faisal membunuh Turki karena ketidak inginannya kepada kebijakan pembayaran upeti terus menerus pada pihak Mesir. Dikarenakan penyelewengan perjanjian tersebut, Mesir pun menangkap Faisal & mengangkat Khalid bin Saud bin Abdul Aziz selaku pemimpin Nejd yg baru. Hal ini di karenakan adanya hubungan darah seorang Khalid dgn pemimpin Arab Saudi sebelumnya. Meski demikian, Khalid justru berpihak pada Mesir. Dengan realita tersebut, tentunya menciptakan saudaranya yg bernama Abdullah bin Thunayan melakukan pemberontakan. Hingga pada 1841 menjadi puncak kegeraman Abdullah & alhasil berhasil memboikot rezim Khalid.
Kebangkitan Arab Saudi
Setelah Faisal mampu melarikan diri dr penangkapan sebelumnya, Faisal melakukan aksi pembunuhan Abdullah untuk mendapatkan kekuasaan. Sayangnya, di tahun 1865 Faisal wafat. Keadaan ini membuat Nejd mengalami perebutan tahta. Keadaan ini pastinya menciptakan pemerintahan Nejd makin melemah. Akibatnya, Emirat Jabal Shammar melakukan penguatan kekuasaan di Arab Saudi kepingan tengah. Hingga pada hasilnya di tahun 1891, pasukan Al Rasyid sukses menaklukan daerah Riyadh & berkuasa penuh atas Nejd. Keadaan ini membuat Abdul Rahman bin Faisal selaku raja terakhir Nejd pindah ke Kuwait. Hal ini tak mengartikan bahwa ia akan menyerah. Ini selaku strateginya untuk merebut kembali kekuasaan Arab Saudi. Yuk tambah pengetahuan perihal sejarah museum keraton Yogyakarta dan sejarah berdirinya agama Islam di Dunia.
Kemudian di tahun 1902, anak Abdul Rahman yg berjulukan Ibnu Saud, tiba ke Riyadh dgn menunggangi unta. Ia datang cuma dgn jumlah prajurit yg sedikit. Sebagai strategi perang lantaran jumlahnya yg terbatas, maka Ibnu Saud berniat untuk membunuh Ibnu Ajlan, pemimpin Riyadh. Hal ini di kerjakan dgn tujuan semoga para masyarakat Riyadh mengangkat Saud sebagai penguasa barunya. Rencana ini pun sukses & tak selang waktu yg lama, para penunjang Emirat Nejd pun pula mendukung pengangkatan Ibnu Saud selaku pemimpin yg gres. Dengan keadaan tersebut, inilah titik permulaan kebangkitan Negara Arab Saudi untuk bisa bersinar lagi.
Kondisi yg menguntungakan bagi Ibnu Saud tersebut tentunya tak disia siakan olehnya. Ibnu Saud makin gencar & memiliki perencaan untuk kembali menegakkan Emirat Nejd. Kehadiran Ibnu Saud tersebut pastinya menciptakan Al Rasyid geram. Semakin bentuk ketidak sukaan Rasyid, ia & pasukannya pun melaksanakan perlawanan untuk menghancurkan kedudukan Ibnu Saud. Meski Rasyid mendapatkan derma dr Ottoman, nyatanya Ibnu Saud memenangkan pertarungan & pada kesannya wilayah Nejd kian meluas. Kemudian di tahun 1912, sebagai bentuk penguatan pasukan & untuk menciptakan tentara yg fanatik, maka Ibnu Saud mendirikan suatu organisasi di bidang kemiliteran yg bernama Ikhwan. Ada pula berita perihal penyebab perang banjarmasin, sejarah candi muara takus, sejarah kerajaan banten, sejarah kerajaan pajajaran.
Pembentukan Ikhwan pun memberikan hasil yg baik. Setahun kemudian, Nejd memperluas wilayah kedudukannya di Arab Saudi cuilan timur bahari. Kemudian selang dua tahun, Nejd melakukan suatu kolaborasi dgn pemerintah Inggris di bidang militer. Nejd memilih bekerja sama dgn Inggris karena keduanya sama sama sedang mengalami persetuan dgn pemerintahan Ottoman. Kerja sama tersebut membuahkan hasil dgn fakta bahwa seluruh wilayah kekuasaan Rasyid di menangkan & menjadi tempat perluasan Emirat Nejd. Di tahun 1930 an, Emirat Nejd telah menguasai seluruh wilayah Arab Saudi begitu pula kota suci Mekkah & Madinah. Kemudian di tahun 1932, Emirat Nejd pun diganti namanya menjadi Kerajaan Arab Saudi. Dengan peristiwa tersebut, dengan-cara langsung pula selaku penanda sudah lahir kembali Arab Saudi.