Sejarah Museum Basoeki Abdullah Di Jakarta

Para pecinta seni rupa tentu saja sudah mendengar tentang museum Basoeki Abdullah yg bertempat di Jakarta. Maestro Basoeki Abdullah mempunyai ratusan karya lukis yg dipamerkan di dlm museum ini, & mempunyai popularitas tak cuma di dlm negeri saja melainkan pula di mancanegara. Pelukis yg bernama lengkap Fransiskus Xaverius Basoeki Abdullah ini yaitu pelukis yg beraliran realis & naturalis. Beliau adalah seorang pelukis yg populer dgn tampilan khas berupa kacamata hitam, topi baret, kemeja safari & kerap mengisap pipa cangklong.

Selain pernah diangkat selaku pelukis resmi Istana Merdeka Jakarta, karya – karyanya banyak menghiasi istana – istana negara & pula istana kepresidenan hingga dikoleksi oleh para pecinta seni di banyak sekali penjuru dunia. Lukisan – lukisannya populer lebih bagus atau lebih indah daripada objek aslinya. Beliau terkenal selaku seorang pelukis potret yg kerap melukis perempuan – wanita anggun, keluarga kerajaan atau kepala negara, namun pula kerap melukis pemandangan alam, fauna, tumbuhan, tema usaha, pembangunan & yang lain lagi.

Tentang Basoeki Abdullah

Basoeki Abdullah lahir di Desa Sriwedari, Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 27 Januari 1915. Beliau adalah cucu dr dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang tokoh sejarah pada insiden Kebangkitan Nasional Indonesia di permulaan tahun 1900an. Orang tuanya berjulukan R Abdullah Suryosubroto & Raden Nganten Ngadisah. Bakat menulisnya ditemukan dr sang ayah yg pula pelukis & penari. Basoeki merupakan salah satu tokoh pemikiran Mooi Indie yg tercatat dlm sejarah seni lukis di Indonesia.

Bakat melukis Basuki Abdullah mulai terlihat sejak usia empat tahun tatkala ia mulai senang menggamba beberapa tokoh populer dunia, & pada usia sepuluh tahun tatkala ia melukis Mahatma Gandhi dgn menggunakan pensil & kertas dgn hasil yg luar biasa untuk anak seusianya. Basoeki Abdullah menempuh pendidikan formal di Hollands Inlandsche School (HIS) & Meer Ultgebried Lager Onderwijs (MULO). Pada tahun 1913 dia melanjutkan pendidikan di Akademi Seni Rupa di Den Haag, Belanda dlm waktu 2 tahun 2 bulan & mendapatkan penghargaan berupa sertifikat Royal International of Art (RIA). Nama Basoeki Abdullah mulai diketahui tatkala mengungguli sayembara melukis yg diadakan sehubungan dgn peristiwa penobatan Ratu Yuliana di Amsterdam, Belanda.

  Peperangan Medan Area -Latar Belakang Dan Kronologis

Setelah itu dia pula mengikuti sejumlah studi banding di sekolah – sekolah seni rupa di Paris & Roma. Pameran tunggal karya Basoeki Abdullah banyak diadakan di dlm negeri & luar negeri, antara lain Bangkok, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris, Portugal & banyak lagi negara yang lain. Kurang lebih sebanyak 22 negara memiliki lukisan Basoeki Abdullah. Beliau menghabiskan banyak waktunya di mancanegara antara lain selama bertahun-tahun di Thailand & sejak 1974 menetap di Jakarta. Basoeki Abdullah meninggal pada usia 78 tahun akibat dibunuh oleh perampok yg memasuki rumahnya.

Sejarah Museum Basoeki Abdullah

Sejarah Museum Basoeki AbdullahSejarah museum Basoeki Abdullah dimulai semenjak pendirian museum Basoeki Abdullah diresmikan pada 25 September 2001 oleh Menteri Kebudayaan & Pariwisata I Gde Ardika atas wasiat Basoeki Abdullah yg meninggal pada 5 November 1993. Pesan Basoeki Abdullah yakni agar lukisan & koleksi pribadinya yg berupa barang atau benda seni & rumah bekas kediamannya diberikan selaku hibah pada pemerintah RI. Sehingga pada tahun 1998 rumah yg terletak di jalan Keuangan Raya no.19 Cilandak Barat Jakarta Selatan diserahkan pada kepada pemerintah RI melalui Dirjen Kebudayaan tepatnya Direktorat Permuseuman. Museum ini berlawanan dgn museum – museum lainnya lantaran lokasinya yg mudah terlihat & bertempat di tengah – tengah permukiman. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengamati faktor – aspek lingkungan pada pengelolaan museum ini.

Hibah dilaksanakan oleh Saraswati Kowenhouven, Cicilia Sidhawati & Nataya Narerat pada Menteri Pendidikan yg diwakili oleh A. Irvan Masduki SH selaku Kepala Biro Humas & Hukum atas nama Pemerintah RI. Rumah dua tingkat seluas kurang lebih 600 meter persegi dgn luas tanah 450 meter persegi lalu direnovasi supaya dapat berfungsi selaku museum. Pada tahun 2014 didirikan bangunan museum gres yg menyatu dgn bangunan lama untuk membuat lebih mudah terusan bagi para hadirin. Gedung baru yg diresmikan ada 29 November 2019 akan memajang karya – karya maestro seni lukis ini yg belum terpajang di museum usang, & pula karya seni para pemenang Basoeki Abdullah Art Award.

Selain menjadi tempat penyimpanan & ekspo aneka lukisan serta barang pribadi miliknya, museum ini pula turut berpartisipasi dlm melayani masyarakat & berhubungan dgn melakukan penyelenggaraan bazar, pelatihan, penelitian, lomba, & aneka macam workshop, mempublikasikan banyak sekali katalog, biografi, kumpulan postingan, hasil penelitian & masih banyak aktivitas lainnya. Semua aktivitas ini dijalankan biar museum tetap dapat mengikuti perkembangan zaman & berinovasi supaya senantiasa mampu menjadi serpihan dr pusat kegiatan seni & budaya masyarakat, pula semoga karya – karya Basoeki Abdullah tetap memiliki jejak dlm sejarah seni lukis Indonesia & dunia.

Salah satu aktivitas yg gres saja dijalankan dlm sejarah museum Basoeki Abdullah yaitu penyelenggaraan pekan raya bertema “Spirit Potret” yg berjalan dr 25 September hingga 25 Oktober 2018. Sebanyak 25 karya dr 19 orang seniman dipajang berdampingan dgn karya – karya Basoeki Abdullah. Karya – karya tersebut merupakan interpretasi para seniman akan lukisan potret Basoeki Abdullah, & dipilih berdasarkan kesanggupan mereka dlm seni melukis potret & yg dinilai mempunyai kedekatan dgn karya Basoeki Abdullah. Ketahui pula tentang sejarah museum Affandi & peninggalan kerajaan majapahit.

Koleksi Museum Basoeki Abdullah

Koleksi Museum Basoeki AbdullahBenda – benda pribadi & karya seni peninggalan Basoeki Abdullah merupakan pecahan dr sejarah museum Basoeki Abdullah. Di lantai dasar ada replika lukisan Ratu Yuliana dr Belanda yg dulu menjadikannya memenangkan kompetisi melukis tersebut & membuat namanya diketahui di dunia seni Internasional.

  • Koleksi Lantai 1

Di lantai dasar pula terdapat kamar tidur pelukis populer ini yg menjadi saksi bisu final kehidupan Basoeki Abdullah. Semua barang – barang di rumah itu konon tetap diletakkan pada posisi yg sama tatkala beliau masih hidup. Koleksi jubah yg sering digunakan oleh Basoeki Abdullah semasa hidup pula ada di lantai dasar, begitu juga dgn koleksi topeng & wayang dr banyak sekali tempat yg tersimpan rapi, pula lukisan Mahatma Gandhi yg dibuatnya ketika berusia 10 tahun. Ketahui pula mengenai sejarah chichen itza mexico & sejarah Petra Yordania.

  • Koleksi Lantai 2

Di dinding – dinding lantai dua tersimpan sejumlah koleksi maha karya Basoeki Abdullah berbentukwajah – wajah para tokoh nasional & pemimpin dunia. Tokoh – tokoh tersebut diantaranya yaitu Presiden pertama Ir. Soekarno, Sultan Hassanal Bolkiah, Ibu Tien Soeharto & Lee Kwan Yeuw. Di lantai dua ini ada 40 buah lukisan hasil karyanya dgn tema yg bermacam – macam. Ada pula lukisan tiga dimensi yg bertema kekayaan alam langka berupa tumbuhan & fauna, ruangan perpustakaan & ruang penyimpanan lukisan. Jumlah koleksi berupa lukisan asli ada 112 buah & lukisan reproduksi sebanyak 11 buah. Total jumlah koleksi yg menjadi potongan dr sejarah museum Basoeki Abdullah ada 720 buah & 3000 buah koleksi buku serta majalah. Ketahui pula mengenai peninggalan mesir kuno , sejarah museum brawijaya & sejarah piramida mesir.

Sejarah museum Basoeki Abdullah bisa turut Anda saksikan bila mengunjungi museum ini ada hari Selasa – Jum’at pukul 08.00-16.00 WIB & Sabtu – Minggu pukul 08.00-15.00. Museum tutup pada hari Senin & hari libur nasional. Harga karcis masuknya tentu disesuaikan dgn kemajuan zaman, tetapi tak mahal sehingga para hadirin dr aneka macam kelompok tetap dapat memperoleh manfaat dr mendatangi museum ini. Untuk informasi lebih lanjut, peminat yg ingin mengunjungi museum ini mampu menghubungi serpihan Layanan Edukasi yg bernomor telepon atau fax 021-7698926 & 75911870 atau lewat alamat email basoeki.abdullah@gmail.com.