Sejarah Museum Benteng Heritage Tangerang Paling Komplet

Sebagai kota penyangga, Tanggerang banyak memperlihatkan kawasan rekreasi yg patut dikunjungi bagi para wisatawan. Wisata air adalah jenis wisata yg banyak didapatkan di kota ini, contohnya wisata danau Situ Gintung. Jika Anda terpesona dgn rekreasi sejarah, jangan khawatir, sebab Tanggerang pula memiliki beberapa daerah wisata sejarah yg mampu Anda kunjungi. Mungkin Anda tak akan mendapatkan candi di kota ini mirip halnya candi di Sidoarjo, candi di Dieng maupun candi di Kediri, karena di Jawa Barat, peninggalan Hindu-Buddha memang terbilang minim. Sebaliknya Tanggerang dikenal selaku kota yg banyak dihuni warga Cina Benteng pada masa lalu. Oleh alasannya adalah itu tinggalan budaya Cina Benteng mendominasi kota ini. Jika Anda tertarik untuk mempelajari kebudayaan Tionghoa khususnya Cina Benteng, mengunjungi Museum Benteng Heritage merupakan potensi yg tak boleh dilewatkan.

Sejarah Museum Benteng Heritage

Sejarah Museum Benteng HeritageMelihat serpihan depan bangunan museum Benteng Heritage mengingatkan kita dgn bentuk rumah tinggal bergaya Tionghoa masa kemudian. Benar saja, bangunan museum Benteng Heritage memang menempati rumah orang Tionghoa yg dibangun sekitar abad ke-17an. Unsur Tionghoa yg amat kental dapat didapatkan pada bangunan yg terbilang paling bau tanah di kota Tanggerang ini.

Menurut salah satu relawan museum, Hendra, bangunan yg terletak di jalan Cilamade, Pasar Lama, Tanggerang ini dulunya ditinggali oleh masyarakat sekitar. Kondisi bangunan sebelum dijadikan museum sangat memprihatinkan & sungguh tak terawat. Akhirnya pada bulan November tahun 2009, Udaya Halim mengambil alih Sejarah Museum Benteng Heritage tersebut, alasannya dirasa bangunan memiliki nilai historis yg sangat penting. Ia langsung melakukan restorasi demi mengembalikan wujud bangunan mirip semula. Lamanya restorasi memakan waktu hingga dua tahun. Udaya Halim & Tim sampai-sampai melaksanakan riset ke negeri orang karena kurangnya literatur yg mengambarkan perihal kondisi fisik asli bangunan. Kajian-kajian budaya pun ditempuh oleh mereka semoga restorasi yg mereka kerjakan tak merusak nilai orisinalitas bangunan.

  Pengertian dan Pembagian (Pembabakan) Zaman Pra Aksara

Setelah proses restorasi selesai, hiasan-hiasan yg menyertakan kesan Tionghoa pada bangunan disertakan. Karena tak ada satupun sumber yg menjelaskan dekorasi yg ada pada bangunan dikala itu, penambahan dekorasi serta partisi dikerjakan berdasarkan hasil riset. Selain itu, saluran & sirkulasi udara pula diperbaiki. Akhirnya pada tanggal 20 bulan 11 (November) tahun 2011 & pukul 20.11, museum Benteng Heritage pun resmi dibuka.

Koleksi Museum Benteng Heritage

Koleksi Museum Benteng HeritageMuseum Benteng Heritage memiliki dua lantai yg dapat dijelajahi oleh para hadirin. Lantai pertama merupakan restoran, daerah berkumpul, penjualan suvenir & yg yang lain. Sedangkan di lantai dua, koleksi-koleksi kuno museum dipamerkan. Museum ini menyimpan aneka macam barang antik & artefak yg berhubungan dgn sejarah etnis Tionghoa di Indonesia.

Beberapa koleksi yg terdapat di lantai dua dipamerkan di atas meja serta di dlm etalase. Salah satu koleksi yg mampu ditemui di lantai ini ialah timbangan opium. Timbangan opium yg ada di museum ini berasal dr Jepang, Tiongkok, Korea, Burma, Thailand & Indonesia. Tidak hanya timbangan opium, timbangan lain pula mampu ditemukan di museum ini. Contohnya ialah timbangan yg sering kita temukan di pasar. Menurut Fidrian, salah satu pemandu museum, timbangan merupakan simbol dr pasar lama yg merupakan pusat perdagangan.

Selain aneka macam macam timbangan, museum Benteng Heritage pula banyak menyimpan bermacam-macam botol kecap & label-label kecap benteng yg sudah terkenal semenjak dulu di Tanggerang. Ada koleksi label kecap Teng Giok Seng & kecap Siong Hin. Pabriknya masih beroperasi hingga sekarang. Ada pula busana tradisional Tionghoa yg dipamerkan di museum ini misalnya:

  • Sepatu Cina yg sungguh kecil. Dahulu dipergunakan untuk membentuk kaki perempuan hingga berukuran sangat kecil.
  • Hiasan kepala.
  • Hiasan pundak.
  • Hiasan baju dr Cina
  • Kain-kain batik Cina
  • Kain Pagi Sore
  • Kebaya Encim
  • Barang-barang koleksi istri kapiten Batavia, Auw Tjoei yg dijuluki “Kartini dr Batavia”

Koleksi yang lain yaitu sastra Tionghoa lama, kamera bau tanah yg masih bisa menghasilkan gambar berkualitas tinggi, alat pemutar lagu mirip Edisson Phonograph bikinan tahun 1890-an, Mahyong mainan khas Tionghoa & yg paling berguna adalah relief yg terdapat di kepingan atas ruangan. Relief tersebut menceritakan tentang penggalan kisah “Three Kingdom”. Kondisinya masih 95% orisinil. Sebelum museum Benteng Heritage direstorasi, keadaan relief sungguh memprihatinkan. Relief yg mempunyai warna-warna cerah ini tertutup abu beberapa tahun lamanya hingga yg nampak ialah cokelat bau tanah. Setelah dibersihkan dgn sukar payah, akibatnya bentuk & warna asli relief yg menyala dapat terlihat. Padahal diperkirakan relief berasal dr periode ke-18.

Tidak hanya koleksi yg didatangkan dr luar bangunan, koleksi yg berasal dr bangunan sendiri tatkala dikerjakan restorasi pula ada. Tatkala melakukan penggalian untuk melihat pondasi bangunan, tim restorasi menemukan barang-barang yg diduga sebagai peninggalan bersejarah. Barang-barang tersebut diantaranya pecahan keramik, kerang-kerang, gigi, paku buatan tangan yg yang dibuat dr besi & bahkan timah.

Ketentuan Tatkala Mengunjungi Museum Benteng Heritage

Ada satu peraturan ketat yg perlu diperhatikan oleh setiap hadirin museum Benteng Heritage, yaitu tak boleh berfoto di dlm museum. Koleksi-koleksi yg ada di dlm museum tak boleh diambil fotonya. Berfoto cuma boleh dijalankan di lantai satu bangunan museum. Adapun ketentuan lain yg perlu diamati adalah,

Harga tiket masuk:

  • Umum (Rp 20.000)
  • Pelajar (Rp 10.000)
  • Mahasiswa (Rp 15.000)
  • Wisatawan gila (Rp 50.000)

Jam buka:

  • Mulai pukul 13.00 siang – 18.00 sore

Jumlah akseptor tour:

  • Maksimal 20 peserta dlm satu rombongan
  • Heritage walk, untuk rombongan lebih dr 10 orang dikenakan ongkos sebesar Rp 50.000

Demikianlah klarifikasi mengenai Sejarah Museum Benteng Heritage. Mengunjungi museum Benteng Heritage nampaknya dapat menjadi alternatif Anda dlm menghabiskan waktu libur untuk acara yg nyata. Di sana, Anda akan berguru banyak ihwal kebudayaan Tionghoa di Indonesia serta mengetahui barang-barang apa saja yg menjadi tinggalan budaya mereka. Contohnya pakaian budpekerti, kecap benteng khas Tanggerang, timbangan opium, sastra Tionghoa usang hingga relief dongeng “Three Kingdom” yg ada di potongan atas ruangan. Bila Anda berkunjung ke sana, akan ada pemandu yg siap menjelaskan panjang lebar tentang museum & koleksi-koleksi yg ada di dalamnya.

Anda yg penasaran dgn bagaimana suasa rumah tinggal Tionghoa di kala ke-17 mampu berkunjung ke sana, alasannya arsitektur bangunannya masih asli. Harga tiketnya yg murah & lokasinya yg bersahabat dgn ibukota pula mampu menjadi argumentasi yg sempurna bagi Anda untuk mengunjungi tempat tersebut & pastinya, objek rekreasi ini pula tak kalah dgn candi-candi di Bali yg sering diceritakan orang-orang.