Sejarah Museum Keraton Yogyakarta Dan Bab-Bagiannya

Yogyakarta merupakan kota yg memiliki sejuta pesona. Ada daya tarik wisata, sejarah, etika, hingga pendidikan. Nah, bagi anda yg terpesona dgn Kesultanan Yogyakarta beserta sejarahnya, silahkan mendatangi Sejarah Museum Keraton Yogyakarta. Di sini, anda akan menemukan insight menarik serta wawasan gres seputar kehidupan kerajaan di Kesultanan Yogyakarta.

Museum Keraton Yogyakarta terletak di Jl. Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Museum ini tak jauh dr alun-alun & Jalan Malioboro. Sesuai dgn namanya, museum ini berada di area salah satu kerajaan di Indonesia yg masih eksis, yakni Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Nah, kawasan yg mampu dimasuki oleh masyarakat biasa itulah yg dimaksud dgn Museum Keraton. Sejarah Museum Keraton Yogyakarta terbagi menjadi 4 sub potongan museum. Ada apa saja?

1. Museum Sri Hamengku Buwono IX

Apakah anda mengenal dgn baik sosok Sri Hamengku Buwono IX? Beliau pernah menjabat sebagai sultan di Kesultanan Yogyakarta pada tahun 1940 hingga 1988. Sang sultan sungguh dicintai oleh rakyatnya sebab sifatnya yg sederhana & tak ingin diistimewakan. Ya, dgn jabatan, kekayaan, & kecerdasan yg beliau miliki, tidak sedikit pun membuatnya angkuh. Bahkan, pada ketika pelantikannya, Sri Hamengku Buwono IX menyampaikan kata-kata indah ini di pidatonya.

“Al heb ik een uitgesproken westerse opvoeding gehad, toch ben en blijf ik in de allereeste plaats javaan”

“Walaupun saya bekerjsama telah mengenyam pendidikan Barat, tetapi pertama-tama saya ialah & tetap yakni orang Jawa.”

Rendah hati sekali, kan? Untuk mengenal sosok Sultan yg menakjubkan ini, anda dapat mendatangi museum Sri Hamengku Buwono IX yg berada di kompleks museum Keraton Yogyakarta. Banyak koleksi-koleksi menawan yg berfungsi sebagai memorabilia Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

  Peninggalan Zaman Logam

Pengunjung akan merasa sungguh betah berada di museum ini. Pasalnya, museum ini dipasangi AC sehingga hadirin tak akan kegerahan. Selain itu, pengunjung pula mampu merasakan sensasi berada di rumah joglo alasannya adalah museum ini mempunyai konsep mirip itu. Wah, instagramable sekali, nih.  Berikut ini berbagai koleksi di museum yg didirikan pada permulaan 1990-an ini, yakni :

  • Meja kerja langsung & alat tulis Sultan Hamengku Buwono IX
  • Piagam penghargaan Sultan Hamengku Buwono IX
  • Tanda Jasa Sultan Hamengku Buwono IX
  • Foto Sultan Hamengku Buwono IX
  • Dampar kencana Sultan Hamengku Buwono IX
  • Pakaian Sultan Hamengku Buwono IX
  • Dan masih banyak lagi

Di museum ini, hadirin dapat mengenali eksklusif Sultan lebih bersahabat. Dari sini, pengunjung memperoleh info bahwa Sultan sungguh hobi fotografi & mengolah masakan, lho. Sultan yg diketahui pula selaku bapak pramuka Indonesia ini betul-betul memiliki kepribadian mempesona. Pantas saja banyak penduduk yg menyayangi salah satu orang yg menjadi sejarah berdirinya gerakan Pramuka di Indonesia ini.

2. Museum Kristal

Bagi anda yg menggemari kristal, silahkan ke Museum Kristal di Kompleks Museum Keraton Yogyakarta. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan berbagai koleksi barang-barang yg yang dibuat dr kristal. Penting untuk dikenali bahwa benda-benda kristal tersebut milik Sultan Hamengku Buwono VIII. Nah, di lantai 1, pengunjung dapat menjumpai keramik, guci & pot bunga milik Sultan, sedangkan peralatan makan, gelas-gelas, & perlengkapan mandi dr kristal diletakkan di lantai 2. Sebenarnya, masih ada banyak koleksi kristal yang lain di sini. Jadi, silahkan datangi Museum Kristal yg terbuka saban hari, kecuali hari raya acara keraton. Serunya, museum ini memperbolehkan para hadirin untuk berfoto, lho. Kalau ingin berfoto ria, pengunjung cuma perlu merogoh kocek sebesar Rp 1.000 saja.

3. Museum Batik

Pecinta batik wajib mengetahui sejarah museum batik Yogyakarta ini. Museum yg diresmikan oleh Sultan Hamengku Buwono X pada 31 Oktober 2005 ini mempunyai ribuan koleksi batik. Beberapa jenis batik yg ada di sini di antaranya, yaitu kawung, semen, gringsing, batik nitik, cuwiri, bendo,barong, grompol & lain-lain. Batik-batik ini berasal dr zaman-zaman berlawanan lho, mulai dr periode Sultan Hamengku Buwono VIII hingga Sultan Hamengku Buwono X. Ya, batik-batik di sini berasal dr perlindungan para sultan, usahawan batik, & kolektor batik. Tidak cuma kain batik, hadirin pula dapat menyaksikan peralatan untuk menciptakan batik, materi baku, & setrika.

Berbeda dgn museum-museum yang lain di kompleks Keraton Yogyakarta, pengurus Museum Batik tak memperbolehkan pengunjung menjinjing masuk kamera. Hal ini demi menjaga batik semoga tak dipotret oleh orang yg tak bertanggung jawab, untuk lalu ditiru motifnya. Ya, itu artinya hadirin tak mampu berfoto ria di dlm museum ini. Tapi, demi mempertahankan warisan bangsa Indonesia, sekali-kali tak ngeksis, pasti tak problem dong.

4. Museum Pameran Lukisan & Foto

Tahukah ananda pada sosok Raden Saleh? Beliau merupakan pelukis mahir asal Jawa di kurun kolonial Belanda. Meskipun seorang pribumi, Raden Saleh diberi beasiswa sekolah lukis di Eropa oleh pemerintah Belanda. Ya, talenta melukisnya yg mumpuni menciptakan siapapun jatuh cinta, tergolong orang-orang Belanda. Untungnya, anda dapat melihat karya lukis Raden Saleh di museum ini. Ada 3 karya milik ia di sini, yakni lukisan Sri Sultan Hamengku Buwono VI & permaisurinya, Gusti KR Hageng, serta lukisan Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Lukisan-lukisan tersebut dibentuk dgn cat minyak pada tahun 1868.

Pada bulan Januari hingga Februari tahun 2019 ini, lukisan Sri Sultan Hamengku Buwono VI & permaisurinya, Gusti Kanjeng Ratu Hageng akan direstorasi. Michaela Anselmini, seorang restorator dr Italia akan merestorasi lukisan karya Raden Saleh tanpa menetralisir ukiran kuas dr pelukis jago tersebut. Hal ini dilaksanakan alasannya adalah lukisan ini mengalami kerusakan. Penyebabnya merupakan umur lukisan yg sudah bau tanah & perawatan yg tak sempurna.

Tidak cuma lukisan Raden Saleh, di sini hadirin pula mampu menjumpai koleksi-koleksi yang lain, mirip lukisan Sultan Hamengku Buwono IV hingga Sultan Hamengku Buwono X, foto-foto para sultan, hingga silsilah keluarga di Keraton Yogyakarta. Kalau anda ingin melihat karya pelukis lain seperti Affandi di yogyakarta, silahkan datangi & nikmati sejarah Museum Affandi Yogyakarta.

Itulah beberapa hal menarik yg mampu anda dapatkan di Museum Keraton Yogyakarta. Oleh alasannya adalah itu, jika anda mengunjungi Yogyakarta, jangan lupa ke museum yg sungguh bersejarah ini, ya ! Anda akan dimanjakan dgn berbagai dongeng di Kesultanan Yogyakarta yg dituturkan oleh benda-benda bersejarah di museum ini. Ada pula sejarah museum kereta keraton Yogyakarta di sini.

Nah, untuk memasuki Sejarah Museum Keraton Yogyakarta, anda cuma perlu merogoh kocek sebesar Rp 5.000 saja. Harga yg sangat murah untuk memasuki 4 museum di dalamnya, kan? Selain itu, anda pula akan dikenakan ongkos cuma sebesar Rp 1000 saja untuk izin berfoto di museum, kecuali di museum batik yg tak menawarkan izin sama sekali. Kaprikornus, tunggu apa lagi? Yuk kunjungi Museum Keraton Yogyakarta !