Sejarah Museum Kota Makassar Lengkap Dengan Koleksinya

Seperti setiap daerah di Indonesia, Makassar pula menyimpan banyak kisah sejarah. Hal ini diakibatkan oleh wilayah Makassar yg menjadi salah satu kawasan Kerajaan di Indonesia, yakni Gowa Tallo. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Gowa Tallo berkembang sangat pesat dr segi ekonomi. Kerajaan ini memanfaatkan sektor jual beli sebab berada di jalur yg sangat strategis.

Kesuksesan kerajaan ini kemudian menjadi perhatian khusus bagi VOC. Organisasi ini ingin mengeruk keuntungan dr kerajaan Gowa Tallo dgn cara merebut kota dagang Somba Opu. Perlawanan pun dimulai, sejarah VOC Belanda & Makassar pun bermula.

Beruntungnya, potret sejarah tersebut dapat hadirin peroleh di Kota Makassar. Sejarah Museum Kota Makassar ini yg diresmikan pada tanggal 7 Juni 2000 ini didirikan atas inisiatif Wali Kota Makassar dikala itu, Drs. HB. Amiruddin Maula, S.H. Hal ini merupakan upaya untuk mewariskan wawasan sejarah Makassar yg penuh dgn lika-liku pada para generasi penerus bangsa. Di sini, pengunjung mampu menyaksikan sejarah Makassar, mulai dr zaman Kerajaan Gowa Tallo, era kolonial, hingga potret Makassar dr masa ke masa pasca kemerdekaan.

Koleksi Sejarah Museum Kota Makassar

Museum Kota Makassar menempati bangunan peninggalan Belanda yg pula pernah ditempati selaku kantor balai kota. Tentu tak heran bila museum ini mempunyai gaya arsitektur art deco. Salah satu hal mempesona di sini yaitu adanya meriam di pelataran Museum Kota Makassar. Meriam yg berusia 300 tahun ini sangat sesuai dijadikan objek berswafoto bagi para pengunjung berjiwa muda.

1. Peta Bumi

Sebagai bangunan yg merupakan peninggalan Belanda, museum ini menyimpan dokumen-dokumen penting pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, salah satunya ialah peta bumi. Peta ini menandai wilayah-wilayah yg memiliki kekayaan alam melimpah pada masa itu. Ya, pada zaman kolonial, Bangsa Eropa ramai-ramai mencari rempah-rempah di belahan bumi yang lain. Mereka berkelana hingga sampai ke kepulauan Nusantara.

  11 Pengaruh Tanam Paksa Bagi Belanda Dan Indonesia

2. Peta Benteng Somba Opu

Pengunjung mampu menyaksikan peta Bentang Somba Opu yg berangka tahun 1638 di museum ini. Berdasarkan pembacaan dr peta tersebut, benteng ini berupa persegi panjang. Benteng Somba Opu didirikan pada tahun 1525 sebagai wujud perlawanan Kerajaan Gowa kepada prajurit Belanda.

3. Relief Potret Ratu Wilhelmina & Juliana

Salah satu koleksi yg tak kalah mempesona di museum ini adalah Potret Ratu Wilhelmina & Putrinya, Juliana. Ratu Wilhelmina merupakan Ratu Belanda dr tahun 1898 hingga 1948. Ia menolak kemerdekaan Indonesia. Alasannya sederhana. Ekonomi Belanda saat itu sungguh memprihatinkan. Kekalahan di Perang Dunia II menciptakan Belanda rugi besar. Tentunya, ia tak ingin kian rugi dgn kehilangan jajahannya yg kaya raya, Hindia Belanda (Indonesia). Untungnya, jagoan-pendekar negeri ini maju tak gentar, membela yg benar.

4. Koleksi Keramik Cina & Jepang

Sejak zaman dulu, Makassar diketahui dgn para pelaut ulungnya. Mereka melaut hingga ke luar negeri, salah satunya ke negeri Cina. Pada masa itu, Dinasti Ming (Abad ke-14 hingga 17) berkuasa & memperlihatkan oleh-oleh berupa keramik manis dr Cina & Jepang pada para pelaut Makassar. Wah, keren ya !

5. Foto Pelayaran Rakyat Makassar

Banyak rakyat Makassar yg jago melaut. Hal ini dibuktikan dgn keahlian mereka mengarungi lautan yg berbahaya ke Australia Utara. Di sana, mereka mendapatkan & memanen teripang dr bulan desember hingga maret. Selama proses panen tersebut, pelaut Makassar berkenalan dgn penduduk asli Australia, yakni Suku Aborigin. Kegiatan melaut mencari teripang ini berlangsung dr tahun 1881 hingga 1907. Hal ini pun membuat mereka melangsungkan diplomasi teripang yg menjadi salah satu potongan dr sejarah benua Australia. Nah, untungnya hadirin bisa menyaksikan potret sejarah menarik tersebut di museum ini.

  Sejarah Jakarta Sebagai Ibukota

6. Foto Rumah Ibadah Bersejarah

Ada beberapa foto rumah ibadah yg menyimpan sejarah di Kota Makassar, yakni Mesjid Katangka, Mesjid Makmur Melayu, & Gereja katedral. Mesjid Katangka yaitu salah satu mesjid tertua di Sulawesi Selatan. Mesjid ini merupakan mesjid Kerajaan Gowa. Hal ini diperkuat dgn adanya prasasti yg menyatakan bahwa mesjid ini berdiri pada tahun 1603. Lokasi mesjid ini pula bersahabat dgn Istana Tamalate milik Kerajaan Gowa. Mesjid Makmur Melayu yakni mesjid yg dibangun oleh keturunan Datuk Ri Bandang, seorang ulama’ asal Pantai Barat Sumatra yg mengembangkan Islam di Sulawesi. Mesjid ini diresmikan pada kurun ke-17 di tempat komunitas Tionghoa. Oleh sebab itu, desain dr mesjid ini agak terpengaruh oleh kebudayaan Tiongkok.

Gereja Katedral Makassar yaitu gereja pertama di Sulawesi Selatan & Tenggara. Gereja ini dibangun pada tahun 1898 di Jl. Kajaolalido No.14, Makassar. Hal ini merupakan andil dr Pastor Aselbergs, SJ, seorang pastor yg ditugaskan di Makassar. Kedatangan pastor ini menjadi angin segar bagi para penganut katolik di Makassar. Pasalnya, sejak orang-orang Portugis, warga Makassar yg sudah dibaptis tak dilayani oleh pastor selama 225 tahun. Mereka pun banyak yg pergi ke Surabaya & Larantuka untuk memperoleh pelayanan gereja.

7. Dokumen Perjanjian Bungaya

Ada koleksi bersejarah yg sangat penting bagi Makassar, yakni dokumen Perjanjian Bungaya. Perjanjian ini dikerjakan pada tanggal 18 November 1667 di Desa Bungaya. Bagi yg belum tahu, persetujuanBungaya adalah perjanjian ‘damai’ antara Kerajaan Gowa Tallo (yang dipimpin Sultan Hasanuddin ketika itu) & VOC Belanda. Meskipun disebut perjanjian hening, VOC sungguh diuntungkan, namun Kerajaan Gowa Tallo sangat dirugikan dlm hal ini. Oleh alasannya itu, di bawah komando Sultan Hasanuddin, masyarakat menunjukkan perlawanan yg sengit pada Belanda.

  Pertahanan Yang Kokoh Pada Kawasan Asia Pasifik

Lantas, apa saja isi dr Perjanjian Bungaya yg membuat Kerajaan Gowa Tallo betul-betul dirugikan? Berikut ini beberapa poin dr kontrakini.

  • Seluruh masyarakat Eropa yg ada di wilayah Makassar harus diserahkan pada Laksamana Cornelis Speelman
  • Barang-barang yg ada di Walvisch & Leeuwin diberikan ke VOC.
  • Orang-orang yg membunuh orang Belanda harus dihukum dgn hukuman yg setimpal.
  • Atas kerugian perang yg dialami Belanda, pemimpin Kerajaan Gowa Tallo setelah Sultan Hasanuddin harus membayar ganti rugi.
  • Pengusiran Orang Inggris & Portugis dr wilayah Makassar.
  • Hanya VOC yg bisa berjualan di wilayah Makassar.
  • Hilangnya keharusan bayar pajak impor & ekspor bagi VOC.
  • Orang Makassar diberi batas-batas berlayar cuma ke wilayah-wilayah tertentu saja, yakni Bali, Pantai Jawa, Batavia, Banten, Jambi, Palembang, Johor, & Kalimantan. Itu pun mereka pula membutuhkan izin dr Pimpinan Belanda di Makassar.
  • Semua benteng yg ada di Makassar harus diruntuhkan, kecuali Somba Opu.
  • Pemberlakuan uang koin Batavia di wilayah Makassar.

Itulah tadi sekelumit Sejarah Museum Kota Makassar yg mampu hadirin temukan di koleksi-koleksi museum ini. Kaprikornus, bagi pengunjung yg terpesona dgn kerennya sejarah kota ini, yuk berkunjung ke Museum Kota Makassar. Oh ya, hadirin pula dapat mendatangi beberapa museum lainnya & menikmati sejarahnya, seperti sejarah museum La Galigo & sejarah museum Balla Lompoa.