Partai GOLKAR ialah abreviasi dr Partai Golongan Karya. Partai yg dipimpin oleh Airlangga Hartarto ini sudah mengawali peran politiknya sejak tahun 1964. Sejarah Partai Golkar menawarkan bahwa partai ini selalu berpartisipasi sepanjang sejarah Pemilu di Indonesia. Partai Golkar akan bertarung dlm Pemilu 2019 dgn nomor urut 4.
Sejarah berdirinya Partai Golkar
Sejarah Partai Golkar berawal pada tahun 1964 dgn didirikannya Sekber Golkar di masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Sekber Golkar dibangun oleh golongan militer, khususnya perwira Angkatan Darat (seperti Letnan Kolonel Suhardiman dr SOKSI) menghimpun berpuluh-puluh organisasi pemuda, sarjana, perempuan, buruh tani, & nelayan dlm Sekretariat Bersama Golongan Karya.
Sekretariat Bersama GOLKAR berdiri pada 20 Oktober 1964. Sekber ini lahir karena rongrongan dr PKI & ormasnya dlm kehidupan politik baik di dlm maupun di luar Front Nasional yg kian meningkat. Sekber GOLKAR menjadi wadah dr golongan fungsional/ golongan karya murni yg tak berada di bawah pengaruh politik tertentu. Ketua pertama Sekber GOLKAR ialah Brigadri Jenderal Djuhartono.
Semula anggotanya berjumlah 61 organisasi & kemudian meningkat hingga mencapai 291 organisasi. Jumlah ini bertambah pesat, sebab golongan fungsional lain yg menjadi anggota Sekber GOLKAR dlm Front Nasional menyadari bahwa perjuangan dr organisasi ini yakni untuk menegakkan Pancasila & UUD 1945. Berbagai organisasi yg terhimpun dlm Sekber GOLKAR ini berikutnya dikelompokkan menurut kekaryaannya ke dlm tujuh Kelompok Induk Organisasi (KINO), yakni:
- KOSOGORO – Koperasi Serbaguna Gotong Royong
- SOKSI – Sentral Organisasi Karyawan Swadiri
- MKGR – Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong
- Organisasi Porfesi
- HANKAM – Ormas Pertahanan Keamanan
- GAKARI – Gerakan Karya Rakyat Indonesia
- Gerakan Pembangunan
Demi menghadapi Pemilu 1971, KINO mengeluarkan Keputusan Bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk ikut menjadi peserta Pemilu melalui satu nama & tanda gambar yaitu Golongan Karya (GOLKAR). Logo & nama ini tetap dipertahankan hingga dikala ini. GOLKAR keluar selaku pemenang dgn perolehan suara sebanyak 34.348.673 suara atau 62,79% dr total perolehan bunyi. Perolehan bunyi yg didapat pun cukup merata di seluruh provinsi.
Ketetapan MPRS menyatakan perlunya penataan kembali kehidupan politik Indonesia. Keberadaan peraturan tersebut menyebabkan Sekber GOLKAR mengganti dirinya menjadi GOLKAR. GOLKAR menyatakan bahwa dirinya bukanlah partai politik alasannya adalah terminologi ini mengandung pemahaman & penekanan politik dgn mengesampingkan pembangunan & karya.
Golkar mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) I di Surabaya pada September 1973. Myajen Amir Murtono pun terpilih sebagai Ketua Umum GOLKAR. Konsolidasi GOLKAR pun mulai berjalan berbarengan dgn dibentuknya wadah-wadah profesi mirip Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), & Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI).
Visi Partai GOLKAR
Visi Partai GOLKAR yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yg bersatu, berdaulat, maju, terbaru, tenang, adil, sejahtera, beriman & berakhlak mulia, berkesadaran hukum & lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan & teknologi, & bermartabat dlm pergaulan dunia.
Misi Partai GOLKAR
- Menegaskan, mengamankan, & mempertahankan Pancasila selaku dasar negara & ideologi bangsa demi memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Mewujudkan cita-cita proklamasi lewat pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang untuk merealisasikan masyarakat yg demokratis & berdaulat, sejahtera & sejahtera, menegakkan supremasi aturan & mengjormati hak azasi manusia, serta terwujudnya ketertiban & perdamaian dunia.
- Mewujudkan pemerintahan yg efektif dgn tata pemerintahan yg baik, bersih, berwibawa & demo
Tujuan Partai GOLKAR
- Mempertahankan & mengamalkan Pancasila serta menegakkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Mewujudkan keinginan bangsa sebagaimana dimaksud dlm Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Menciptakan penduduk adil & sejahtera, merata material & spiritual menurut Pancasila & UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dlm wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Mewujudkan kedaulatan rakyat dlm rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, yg menghormati & menjunjung tinggi kebenaran, keadilan aturan & hak azasi manusia.
Tugas Pokok Partai GOLKAR
Tugas pokok Partai GOLKAR yaitu memperjuangkan terwujudnya keinginan bangsa & tujuan nasional melalui peningkatan segala faktor kehidupan yg meliputi ideology, politik, ekonomi, agama, sosial budaya, serta pertahanan & keamanan nasional.
Platform Partai GOLKAR
- Senantiasa berwawasan kekaryaan dlm mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan Pancasila & UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Mengembangkan wawasan kebangsaan selaku satu-satunya cara pandang mengatasi perbedaan faham, golongan, & kelompok atas dasar suku, etnis, agama, aliran, & budaya sehingga seluruh bangsa Indonesia terhimpun dlm kekuatan besar.
- Mengembangkan cirri pluralism dlm persatuan dgn menampung kemajemukan bangsa Indonesia yg terpatri dlm semboyan Bhineka Tunggal ika.
- Mempertahankan kesepakatan terhadap kemajuan demokrasi dgn tetap mempertahankan nilai-nilai dasar yg tertuang dlm pembukaan UUD 1945.
- Berjuang dengan-cara konsisten merealisasikan kemakmuran, keadilan, & kecerdasan rakyat dengan-cara menyeluruh, menurunkan kemiskinan & penagngguran, meningkatkan pemasukan, meningkatkan mutu & pemerataan pendidikan, meningkatkan kesehatan.
- Mempertahankan komitmen dlm penegakan supremasi hukum & hak azasi insan serta mewujudkan pemerintahan yg bersih dlm tata kehidupan yg demokratis & konstitusional.
- Mengembangkan penghayatan nilai-nilai moral & etika yg bersumber dr ajaran agama untuk meningkatkan keimanan & ketaqwaan sekaligus sebagai sumber motivasi & inspirasi dlm pembangunan.
- Mewujudkan pengelolaan kekayaan alam scara efisien, berdaya guna & berkesinambungan serta peduli terhadap kelestarian lingkungan.
- Membangun solidaritas & kesetiakawanan sosial untuk merealisasikan ketahanan nasional.
Susunan Kepengururuan Partai GOLKAR
Struktur Kepengurusan DPP Golkar yg diumumkan pada hari Senin tanggal 22 Januari 2018 di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai GOLKAR yakni sebagai berikut:
- Ketua Umum: Airlangga Hartarto
- Sekretaris Jenderal: Lodewijk Freidrich Paulus
- Bendahara Umum: Robert Joppy Kardinal
- Koordinator Bidang (Korbid) Kepartaian: Ibnu Munzir
- Wakil Koordinator Bidang Kepartaian: Darul Siska
- Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera: Indra Bambang Utoyo
- Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera: Ahmad Doli Kurnia
- Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Jawa & Kalimantan: Nusron Wahid
- Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa & Kalimantan: Muchtarudin
- Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Timur: Melchias Markus Mekeng
- Wakil Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Timur: Andi Ahmad Dara
- Korbid Penggalangan Khusus: Hajriyanto Thohari
- Wakil Koordinator Bidang Penggalangan Khusus: Rizal Mallarangeng
- Ketua Koordinator Bidang Perempuan, Pemuda, & Inovasi Sosial: Agus Gumiwang Kartasasmita
- Wakil Koordinator Bidang Perempuan, Pemuda, & Inovasi Sosial: Heru Dewanto
- Ketua Korbid Hankam, Luar Negeri, & Diaspora: Happy Bone Zulkarnain
- Wakil Koordinator Bidang Hankam, Luar Negeri, & Diaspora: Mayjen (Purn) Handoko
- Ketua Korbid Kesejahteraan Rakyat: Roem Kono
- Wakil Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: Yusuf Hamka
- Ketua Korbid Perekonomian: Azis Syamsuddin
- Wakil Koordinator Bidang Perekonomian: Ken Dwijugeastiadi
- Ketua Korbid Kelembagaan Eksekutif Legislatif: Idrus Marham
- Wakil Koordinator Bidang Kelembagaan Eksekutif Legislatif: Kahar Muzakkir
- Ketua Korbid Pratama: Nurdin Halid
- Wakil Koordinator Bidang Pratama: Siti Herdiati Hariyadi, Bambang Soesatyo
- Ketua Badan Litbang: Umar Juoro
- Ketua Badan Kajian Strategis & Intelijen: Eko Wiratmoko
- Wakil Ketua Badan Kajian Strategis & Intelijen: Yorrys Raweyai, Rambe Kamarul Zaman, & Ali Wongso Sinaga
Perjalanan Partai GOLKAR di Pemilihan Umum Indonesia
- Pemilu 1971 – 1997
GOLKAR menjadi salah satu penerima pada Pemilu 1971 (Pemilu pertama dlm pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto) & tampil selaku pemenang. Kemenangan tersebut berulang pada Pemilu di periode selanjutnya, yaitu Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, & 1997. Pemerintahan Soeharto menciptakan kebijakan yg sungguh mendukung kemenangan GOLKAR, seperti peraturan monoloyalitas PNS & lainnya.
2. Pemilu 1999
Setelah reformasi bergulir & pemerintahan Soeharto mampu digulingkan, GOLKAR berubah wujud menjadi Partai GOLKAR. Pada masa itu, GOLKAR mengikuti Pemilu tanpa derma kebijakan-kebijakan yg mempunyai arti mirip sebelumnya pada masa pemerintahan Soeharto. Partai GOLKAR turun menjadi peringkat kedua sesudah PDI-P.
3. Pemilu 2004
Partai GOLKAR kembali menjadi pemenang pada Pemilihan Legislatif pada tahun 2004. Partai ini menjangkau 24.480.757 suara atau 21,58% dr keseluruhan suara sah. Jika dibandingkan dgn Pemilu 1999, Partai GOLKAR mendapat peningkatan bunyi sebanyak 738.999 bunyi.
4. Pemilu 2009
Partai GOLKAR menerima 15.037.757 suara sah atau 14,5% dr total bunyi dengan-cara keseluruhan. Perolehan bunyi tersebut menyebabkannya mendapat 107 bangku (19,2%) di dewan perwakilan rakyat hasil Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2009. Partai ini menerima posisi kedua dlm Pemilu ini.
5. Pemilu 2014
Partai GOLKAR kembali menerima posisi kedua pada Pemilu 2014. Pada Pemilihan Umum 2014, Partai GOLKAR mendapat 91 kursi (16,3%) di DPR hasil Pemilihan Umum Anggota dewan perwakilan rakyat Tahun 2014. Partai ini mendapatkan bunyi sebanyak 18.432.312 (14.75%).
6. Pemilu 2019
Partai GOLKAR akan kembali mengikuti Pemilihan Umum di tahun 2019. Pada Pemilu kali ini, Partai GOLKAR menempati nomor urut ke-4. Partai GOLKAR mengusung pasangan Joko Widodo (Calon Presiden) & Ma’ruf Amin (Calon Wakil Presiden) pada Pemilihan Presiden Tahun 2019.
Inilah penjelasan tentang Sejarah Partai GOLKAR dr permulaan berdiri sampai saat ini. Semoga postingan tentang sejarah Partai GOLKAR ini berfaedah bagi Anda. Selain sejarah Partai GOLKAR, terdapat pula sejarah partai yang lain seperti sejarah Partai Demokrat, sejarah Partai Amanat Nasional, sejarah Partai PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), sejarah Partai Masyumi, sejarah PNI Partai Nasional Indonesia, sejarah Partindo Partai Indonesia, & sejarah Parindra Partai Indonesia Raya. Semoga berguna.