Bagaimana planet – planet terbentuk masih menjadi subjek perdebatan hingga sekarang, sebab masih banyak ilmuwan yg tak yakin mengenai bagaimana planet terbentuk. Sejarah Pembentukan Bumi & Perkembangannya meliputi kemajuan planet bumi dr awal pembentukannya sampai sekarang. Hampir semua cabang ilmu wawasan alam telah berkontribusi untuk memahami insiden utama di masa kemudian bumi yg ditandai oleh pergeseran geologis & evolusi biologis. Bumi sudah terbentuk semenjak miliaran tahun kemudian, tetapi permukaannya sudah banyak mengalami proses kemajuan & pula pergeseran yg berjalan sepanjang masa, yg sifatnya bisa cepat ataupun lambat.
Penyebabnya yaitu gaya dr dlm bumi itu sendiri (endogen) & pula gaya dr luar bumi (eksogen). Bumi adalah potongan kecil dr tata cara galaksi jagat raya ini yaitu galaksi Bimasakti, yg menjadi serpihan dr tata surya yg berpusat pada matahari. Galaksi dlm ilmu astronomi memiliki arti metode yg terdiri dr bintang – bintang, gas & debu yg sungguh luas, dimana anggota galaksi mempunyai gaya tarik menawan atau gravitasi. Masih banyak galaksi lain yg berada di sistem tata surya kita & Bimasakti bukanlah satu – satunya. Diperkirakan ada sekitar satu miliar galaksi yg ada di seluruh jagat raya. Sejarah terbentuknya bumi pula tak mampu dilepaskan dr teori – teori pembentukan jagat raya ini. Berikut ini yakni beberapa teori dlm Sejarah Pembentukan Bumi & Perkembangannya.
1. Teori Kabut Kant – Laplace
Para ahli semenjak zaman sebelum Masehi telah banyak meneliti tanda-tanda – tanda-tanda alam & menganalisisnya. Sejarah terbentuknya bumi telah menjadi objek kajian para ilmuwan sejak periode ke 18. Teori kabut atau Nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant pada 1755 & Piere de Laplace pada 1796. Teori ini mengemukakan bahwa jagat raya berisi gas yg berkumpul menjadi kabut (nebula).
Gaya tarik mempesona yg terjadi antar gas membentuk kumpulan kabut yg sungguh besar & kemudian berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran tersebut ada materi kabut yg terlepas & terpisah, lalu memadat sebab pendinginan. Bagian inilah yg kemudian membentuk planet – planet dlm tata surya. Dari teori ini dapat dikenali bahwa orbit planet – planet selalu melingkar, semua planet berevolusi nyaris pada bidang yg sama kecuali Pluto, & semua planet tersusun dr unsur yg sama. Ketahui pula tentang penemuan insan purba australia & manusia purba Australopithecus Africanus.
2. Teori Planetesimal
Satu periode sehabis hadirnya teori kabut, dikemukakan teori Planetesimal yg dikemukakan oleh Chamberlin & Moulton. Mereka berasal dr Universitas Chicago dlm penelitiannya yg berjudul The Origin of The Earth pada tahun 1916. Teori ini mengungkapkan bahwa awalnya sudah ada matahari, yg suatu tatkala didekati oleh suatu bintang besar sehingga terjadi penarikan pada bagian matahari.
Akibat dr tenaga penarikan tersebut, terjadi ledakan – ledakan hebat. Gas dr ledakan ini keluar dr atmosfer matahari & mengembun menjadi beku selaku benda padat yg disebut planetesimal. Dalam perkembangannya planetesimal kemudian berkembang menjadi planet – planet & salah satunya ialah sejarah terbentuknya bumi. Hal – hal yg mendukung teori ini yakni bahwa komposisi matahari & planet – planet tersebut adalah sama, semua planet kecuali Pluto berevolusi nyaris pada bidang yg sama di sekitarmatahari, & semua planet pula tersusun dr unsur – unsur yg sama.
3. Teori Pasang Surut Gas
Teori Hipotesis Tidal James Jeffreys ini dinyatakan oleh Sir James Jeans & Sir Herald Jeffreys, dua sarjana Inggris pada 1918 yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dlm jarak yg pendek, menyebabkan terjadinya pasang surut di tubuh matahari pada ketika matahari masih berada dlm bentuk gas. Pasang surut air bahari di bumi berskala sangat kecil alasannya adalah efek kecilnya massa bulan & jarak bulan ke bumi yg sungguh jauh sebesar 60 kali radius orbit bumi). Sedangkan jikalau sebuah bintang yg mempunyai massa hampir sama besar dgn matahari mendekatinya, akan terbentuk semacam gunung – gunung gelombang raksasa di badan matahari sebab gaya tarik dr bintang raksasa tersebut.
Tinggi gelombang tersebut akan mencapai tingkat hebat & kemudian membentuk semacam lidah pijar yg hebat besar, menjulur & merentang ka arah bintang besar tersebut. Dalam lidah api ini akan terjadi perapatan gas & pada kesudahannya pecah, & berpisah menjadi benda – benda tersendiri yg menjadi planet. Tatkala bintang besar tersebut menjauh, maka pengaruhnya kepada planet – planet tadi akan menghilang. Planet – planet yg terbentuk akan mengalami proses pendinginan & berputar mengelilingi matahari. Pada planet besar mirip Jupiter & Saturnus, proses pendinginan ini akan berjalan lambat sedangkan pada planet kecil mirip bumi akan berjalan relatif lebih singkat.
Ketika pendinginan berlangsung, planet – planet akan mengelilingi matahari pada orbit yg berbentuk elips sehingga ada kemungkinan besar akan mendekati matahari dlm jarak pendek suatu dikala. Akibat tertarik matahari, akan terjadi pasang surut pada badan planet – planet yg gres lahir, sehingga kolom – kolom materi pada planet kesengsem & lahirlah bulan atau satelit – satelit yg kemudian pula berputar mengelilingi planet.
4. Teori Bintang Kembar
Penggagas teori ini yakni spesialis astronomi berjulukan R.A. Lyttleton yg menyatakan bahwa galaksi berasal dr kombinasi bintang kembar. Ini ialah teori adaptasi dr teori dentuman atau benturan besar. Salah satu dr bintang ini meledak sehingga banyak material yg terlempar. Karena bintang yg tak meledak masih memiliki gaya gravitasi yg besar lengan berkuasa maka sebaran pecahannya mengelilingi bintang yg tak meledak tersebut. Matahari ialah bintang yg tak meledak tersebut, sedangkan pecahannya adalah planet – planet yg mengelilingi. Ketahui pula perihal ciri zaman arkaekum, sejarah hari lingkungan hidup sedunia, & pembagian zaman paleozoikum.
5. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)
Dasar teori ini ialah perkiraan akan adanya massa yg sungguh besar & mempunyai masa jenis sangat besar. Adanya reaksi inti yg berjalan menimbulkan massa tersebut meledak dgn hebat, lalu mengembang dgn sungguh cepat & menjauhi sentra ledakan. Karena adanya gravitasi, maka bintang yg paling berpengaruh daya gravitasinya akan menjadi pusatnya. Dari banyak sekali teori para ahli, kebanyakan ilmuwan mendukung teori ini. Mereka menganggap ledakan ini sebagai permulaan terbentuknya alam semesta.
6. Teori Pertambahan Inti
Sekitar 4,6 juta tahun lalu, metode tata surya yaitu berupa kabut & gas yg dikenal selaku nebula yg mulai berputar & membentuk matahari di sentra nebula tersebut. Dengan kedatangan matahari, sisa material mulai bergabung bersama, diikat oleh gravitasi menjadi partikel yg lebih besar. Angin matahari menyapu higienis elemen yg lebih kecil mirip hidrogen & helium & meninggalkan hanya material berbatu, berat untuk membentuk materi seperti bumi. Sementara elemen yg lebih ringan membentuk asteroid, komet, planet & bulan. Inti bumi terbentuk lebih dulu & kemungkinan pula pembentukan medan magnet planet bumi pada dikala ini. Gravitasi menangkap sebagian gas yg yang dibuat dr atmosfer planet terdahulu.
7. Teori Disk Instability
Walaupun teori pertambahan inti bekerja dgn baik untuk planet kecil, tetapi tak melakukan pekerjaan dgn tepat untuk planet besar. Menurut simulasi, prosesnya bisa berlangsung selama miliaran tahun, lebih usang ketimbang gas ringan yg tersedia pada metode solar kita. Menurut teori gres dlm sejarah terbentuknya bumi ini, kumpulan debu & gas dibuat bersama pada awal tata surya. Seiring waktu mereka perlahan membentuk planet raksasa yg dapat membentuk lebih cepat daripada planet lainnya dlm waktu sekitar ribuan tahun, cepat mencapai kestabilan orbit yg menangkal mereka bertabrakan dgn matahari. Ketahui pula tentang peradaban tertua di dunia & ciri zaman neozoikum.