Alkitab atau Bible dlm bahasa Inggris adalah sebutan yg dipakai untuk kumpulan naskah yg dianggap suci dlm Yudaisme & Kekristenan. Kata Alkitab dlm bahasa Indonesia asalnya dr bahasa Arab, pula kerap digunakan oleh para muslim untuk menyebut Al-Qur’an. Bibel ialah sekumpulan kitab suci yg berasal dr waktu penulisan berlawanan oleh para penulis & lokasi yg berlawanan pula. Umat Yahudi & Kristen menganggap kitab – kitab yg ada dlm Bibel selaku hasil dr pandangan baru yg datang dengan-cara ilahi, pula selaku catatan mengenai relasi Tuhan dgn manusia. Alkitab dipandang dengan-cara berlainan oleh aneka macam kalangan Kristen.
Misalnya untuk Kristen Katolik Roma, Anglikan & Ortodoks Timur mereka menekankan harmoni & arti penting Injil serta tradisi suci, sedangkan di kalangan Kristen Protestan difokuskan pada kosep sola scriptura atau hanya Bibel yg penting. Ini yakni desain yg timbul pada masa Reformasi Protestan, hingga banyak denominasi Protestan yg masih mendukung penggunaan Injil sebagai satu – satunya sumber dr pemikiran Kristen sampai kini. Jumlah total penjualan Injil diperkirakan lebih dr 5 miliar kopi sehingga dengan-cara luas dianggap selaku buku terlaris sepanjang sejarah. Injil telah kuat besar dlm sastra & sejarah khususnya di dunia Barat. Alkitab pertama yg dicetak dengan-cara massal adalah Alkitab Gutenberg & pertama dicetak memakai mesin cetak yg mampu bergerak.
Arti Istilah Alkitab
Dalam sejarah terbentuknya Alkitab perlu dikenali asal kata Bible yg berasal dr kata Latin yakni Biblia, pula berasal dr bahasa Latdain masa pertengahan, bahasa Latin Akhir & pula dr kata Yunani Koine, bentuk tunggalnya adalah Biblion. Kata Latin dr abad pertengahan Biblia merupakan kependekan dr Biblia Sacra atau Kitab Suci yg pula diterjemahkan dr bahasa Yunani Biblia ta Hagia, sementara Biblia dr bahasa Yunani & Latin Akhir adalah bentuk jamak netral dengan-cara gender (Bibliorum), yg dengan-cara sedikit demi sedikit dianggap selaku kata benda feminin tunggal (Bibliae) dlm bahasa Latin kurun pertengahan, kemudian diserap sebagai bentuk tunggal dlm bahasa kawasan lokal di wilayah Eropa Barat. Sedangkan dlm bahasa Indonesia kata Injil berasal dr bahasa Arab ‘Al-Kitab’ yg berarti buku atau kitab.
Kata Biblia sendiri dengan-cara harfiah memiliki arti ‘kertas atau gulungan naskah’ yg lalu dipakai selaku kata yg biasa untuk menyebut buku atau kitab. Bentuk singkat dr Byblos atau ‘papyrus mesir’, yg kemungkinan berasal dr nama pelabuhan bahari milik bangsa Fenisia yaitu Byblos (Gebal) dimana papirus mesir diekspor ke Yunani. Frasa dlm bahasa Yunani ta biblia yg dengan-cara harfiah memiliki arti ‘kitab – kitab papirus kecil’ adalah ungkapan yg digunakan oleh kaum Yahudi Helenistik untuk mendeskripsikan Septuaginta, kitab – kitab suci mereka.
Sejak tahun 223 M penggunaan perumpamaan tersebut oleh golongan Kristen sudah dapat ditelusuri. Menurut seorang akademisi biblika berjulukan F.F. Bruce menyatakan bahwa Yohanes Krisostomus sepertinya menjadi penulis pertama yg menggunakan frasa ta biblia yg dipakai untuk mendeskripsikan Perjanjian Lama & Perjanjian Baru. Ketahui pula tentang sejarah buddha gautama & sejarah Ka’bah di Saudi Arabia.
Sejarah Penulisan Alkitab
Sejarah terbentuknya Bibel dapat ditelusuri pada masa ke 2 SM tatkala kelompok – kelompok Yahudi diketahui sudah menyebut kitab – kitab dlm Alkitab selaku kitab – kitab suci (scriptures) & menyebutnya kudus atau suci dlm bahasa Ibrani. Umat Kristen yg berbahasa Inggris masa kini pada umumnya menyebut Perjanjian Lama & Perjanjian Baru dgn sebutan The Holy Bible (ta biblia ta agia dlm bahasa Yunani) atau The Holy Scriptures (Agia Graphe). Kalangan Kristen Protestan di Indonesia sering memakai sebutan Injil sementara Kristen Kristen menyebutnya Kitab Suci.
Pada kurun ke 13 Stephen Langton membagi Alkitab ke dlm pasal – pasal atau bab, dilanjutkan oleh seorang tukang cetak Prancis bernama Robert Estienne pada periode ke 16 membaginya ke dlm ayat – ayat. Pada ketika ini Alkitab terbagi menurut kitab, pasal & ayat. Salinan Alkitab tertua yg lengkap & masih ada sampai sekarang ialah berupa buku perkamen dr kala ke 4 awal & disimpan di Perpustakaan Vatikan, pula diketahui dgn nama Kodeks Vaticanus. Salinan tertua Tanakh dlm Bahasa Ibrani & Aram bertanggal kurun ke 10 M, salinan tertua Alkitab Latin lengkap yaitu Kodeks Amiatinus yg bertarikh periode ke 8.
Sebelum ditemukannya mesin cetak, dlm sejarah terbentuknya Bibel belahan – bagiannya disalin dgn tingkat ketelitian yg tinggi memakai tulisan tangan oleh para penganutnya. Buktinya bisa dilihat dr salinan – salinan yg ditemukan hingga sekarang, yg sama dgn teks yg dipakai dengan-cara lazim. Selain itu pula ada kutipan – kutipan langsung dr surat – surat zaman dahulu yg mendukung kebenaran salinan tersebut sejak zaman purba hingga sekarang. Tatkala mesin cetak diciptakan pertama kali di Eropa, Bibel Latin Vulgata merupakan buku pertama yg dicetak dgn mesin cetak tipe bergerak di Percetakan Johannes Gutenberg pada 1455. Penemuan mesin cetak ini sangat mempercepat penyebaran Bibel di seluruh dunia dengan-cara drastis. Ketahuilah mengenai sejarah terbentuknya agama Kristen, sejarah berdirinya Gereja Katedral Jakarta, & sejarah berdirinya gereja Kristen.
Struktur Bibel Kristen
Perjanjian Lama dlm sejarah terbentuknya Alkitab dapat dikelompokkan menjadi lima bagian yg utama yakni Kitab Taurat, Kitab Sejarah, Kitab Hikmat, Kitab Nabi – Nabi Besar & Kitab Nabi – Nabi Kecil. Pengelompokan dlm sejarah perjanjian baru ialah Kitab Injil (4 kitab), Kitab Sejarah (1 Kitab), Surat – Surat Rasuli (21 Kitab) & Kitab Wahyu (1 Kitab). Sejarah Perjanjian Lama menceritakan kisah dimana para tokoh & nabi yg ada pada masa sebelum lahirnya Yesus Kristus, dr mulai Adam hingga Maleakhi. Perjanjian Baru menampung kitab – kitab Injil sejumlah 4 kitab berbeda yg berisi sejarah & riwayat Yesus Kristus sejak sebelum lahir hingga kenaikannya & surat – surat yg ditulis oleh para pengikutnya.
Masing – masing kitab dibagi atas pasal – pasal untuk memudahkan pencarian lokasi pernyataan dlm Alkitab. Kitab – kitab yg terdiri dr satu pasal saja ada lima yakni Kitab Obaja, Surat Filemon, Surat 2 Yohanes, Surat 3 Yohanes & Surat Yudas, sedangkan yg paling panjang menampung 150 pasal yaitu Kitab Mazmur. Masing – masing pasal kemudian dibagi menjadi sejumlah ayat, Mazmur 117 paling sedikit berisi dua ayat & Mazmur 119 berisi 176 ayat paling banyak. “alamat Injil” yakni cara untuk mempermudah penelusuran lokasi ayat dlm Bibel, misalnya pada Kejadian 1:1 merujuk pada Kitab Kejadian yaitu Kitab pertama dlm Alkitab, pasal pertama & ayat pertama.
Kitab – kitab di sejarah terbentuknya Bibel tersusun dengan-cara semi kronologis & bukan dr waktu penurunan Wahyu. Penggolongan ini dilakukan karena beberapa Alkitab tak jelas waktu penulisannya & siapa penulisnya sedangkan beberapa kitab lain yaitu kumpulan goresan pena yg dikelompokkan berdasarkan gaya penulisan yg ada didalamnya. Misalnya Kitab Amsal yg ditulis oleh Raja Salomo tak disusun setelah Kitab 1 Raja – Raja yg membicarakan riwayat hidupnya tetapi diposisikan berkelompok dgn kitab – kitab puisi lain mirip Kitab Ayub, Mazmur, Pengkhotbah, & Kidung Agung. Juga Kitab Nabi Yeremia yg hidup di zaman Raja Yosia tak diposisikan sehabis Kitab 2 Raja – Raja yg berisi riwayat Raja Yosia namun disusun bareng dgn kitab nabi besar lainnya, mirip Kitab Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel & Daniel.
Pembagian dlm sejarah terbentuknya Injil adalah hasil dr kanonisasi yg dijalankan oleh Bapa Gereja awal & tak berubah semenjak kala ke 4 M, namun beberapa terjemahan Bibel terkadang mempunyai konvensi yg agak berlainan. Contoh dlm kitab Mazmur bahasa Indonesia, nama penggubah Mazmur & judul lagunya dijadikan ayat yg pertama dlm satu pasal sedangkan dlm Bibel bahasa Inggris tak demikian. Karena itu Injil Bahasa Indonesia memiliki ayat lebih banyak hingga beberapa puluh dibandingkan dengan Bibel bahasa Inggris. Selain itu terdapat sub pasal yg disebut dgn perikop untuk mempermudah pembacaan & penelusuran kembali serpihan tertentu & bukan merupakan serpihan isi Injil yg sebetulnya.