Masyarakat bab tengah, barat harus mujur dgn apa yg mampu diakses oleh masyarakat disini. Yang beda tatkala melihat kondisi bagian Timur Indonesia masih mengalami gejolak, dimana kebutuhan dasar masih menjadi perhatian untuk ditanggapi. Fenomena ini terjadi saat, “campak & gizi jelek melanda bawah umur suku Asmat, Papua. Dalam empat bulan terakhir, ada 24 anak yg meninggal dunia. Sementara, data Kemenkes per 13 Januari 2018 menyebut, penderita campak yg dirawat di RS Agats tercatat berjumlah 22 pasien. Sebanyak 16 pasien tengah menjalani rawat jalan, sementara 6 orang lainnya masih dirawat”.
Dengan kondisi yg ada Timur Indonesia, merupakan fenomena dlm menaggapi keperluan pangan mereka. Akses pertanian mesti ditingkatkan dlm membantu bikinan materi pangan, sehingga apa yg diperlukan masyarakat Timur mampu menjadi materi pangan cadangan. Dimulai dr setempat, sebagai pasangan konsep global bisa dlm pemahaman ekonomi (ekonomi rakyat), sosial-budaya (budaya kawasan vs budaya global).
Persoalan ini merupakan salah satu bagian dlm keperluan sebelumnya belum diamati, terlepas dr dilema yg terjadi maka lembaga setempat yg terdapat di Desa, yg menurut Norman Uphoff harus ditingkatkan “Administrasi Lokal” supaya mekanisme sampai ke pusat pemerintahan segera terealisasi. Jika diperjelas bahwa keberadaan forum ialah respons kepada kebutuhan masyarakat. Kemudian, nilai atau harga kebutuhan primer kiranya dapat dilihat dgn keadaan yg ada di masyarakat Papua. kebutuhan primer, atau komoditi unggulan papua tentunya dapat menjadi salah satu moda dlm memajukan hasil buatan & nilai jual.