Berikut adalah pembahasan wacana sektor usaha formal selaku pelaku ekonomi, sektor perjuangan informal, ciri ciri sektor perjuangan informal, pengertian sektor perjuangan informal, sektor perjuangan formal.
Pengertian Pelaku Kegiatan Ekonomi
Sebelum membahasn lebih jauh tentang sektor usaha formal & sektor usaha nonformal dlm kiprahnya selaku pelaku acara ekonomi, terlebih dahulu kita harus mengenali definisi dr pelaku ekonomi. Apakah yg dimaksud dgn pelaku ekonomi?
Pelaku ekonomi adalah individu-individu atau forum-lembaga yg terlibat dlm proses aktivitas ekonomi baik buatan, distribusi, maupun konsumsi. Yang berperan dlm pelaku ekonomi adalah rumah tangga, penduduk , perusahaan/sektor usaha & pemerintah.
Sektor Usaha Formal Sebagai Pelaku Kegiatan Ekonomi
Berdasarkan UUD 1945 pasal 33 dlm perekonomian Indonesia terdapat tiga sektor perjuangan formal, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), & Koperasi.
Sektor Usaha Informal selaku Pelaku Ekonomi
Selain ketiga pelaku ekonomi formal di atas (BUMN, BUMS, & koperasi) dlm kehidupan perekonomian di Indonesia, terdapat perjuangan-perjuangan informal yg mempunyai tugas yg sungguh besar terhadap perekonomian negara, yakni bidang perjuangan dgn modal kecil, alat buatan yg terbatas, & tanpa bentuk badan aturan.
Ciri-ciri Sektor Usaha Informal
Ciri-ciri sektor usaha informal tersebut antara lain selaku berikut.
- Aktivitasnya tak terencana dengan-cara baik alasannya timbulnya tak lewat penyusunan rencana yg matang.
- Pada umumya tak mempunyai izin resmi dr pemerintah.
- Pola kegiatannya tak teratur atau tak tetap, baik tempat maupun waktu/jam kerja.
- Modal & peralatan serta perputaran bisnisnya relatif kecil.
Macam-macam Sektor Usaha Informal
Sektor perjuangan informal antara lain selaku berikut.
1. Pedagang Kaki Lima
Pedagang kaki lima yaitu pedagang yg menjajakan barang dagangannya di kawasan-daerah strategis, seperti pinggir jalan, di perempatan jalan, di bawah pohon yg rindang, & lain-lain.
Barang yg dijual biasanya masakan, minuman, busana, & barang-barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Tempat penjualan pedagang kaki lima relatif permanen, yaitu berbentukkios-kios kecil atau gerobak dorong atau yg lainnya.
Ciri-ciri/sifat pedagang kaki lima:
- Pada biasanya tingkat pendidikannya rendah.
- Memiliki sifat seorang ahli dlm golongan barang/jasa yg diperdagangkan.
- Barang yg diperdagangkan berasal dr produsen kecil atau hasil bikinan sendiri.
- Pada lazimnya modal usahanya kecil, berpendapatan rendah, & kurang bisa memupuk & mengembangkan modal.
- Hubungan pedagang kaki lima dgn pembeli bersifat komersial.
Adapun peranan pedagang kaki lima dlm perekonomian antara lain:
- Dapat menyebarluaskan hasil buatan tertentu.
- Mempercepat proses acara produksi alasannya adalah barang yg dijual cepat laris.
- Membantu masyarakat ekonomi lemah dlm pemenuhan keperluan dgn harga yg relatif murah.
- Mengurangi pengangguran.
Kelemahan pedagang kaki lima:
- Menimbulkan keruwetan & kekacauan lalu-lintas.
- Mengurangi keindahan & kebersihan kota/wilayah.
- Mendorong meningkatnya urbanisasi.
- Mengurangi hasil penjualan pedagang toko,
2. Pedagang Keliling
Pedagang keliling yaitu pedagang yg menjual barang dagangannya dengan-cara keliling, keluar-masuk kampung dgn jalan kaki/naik sepeda/sepeda motor.
Barang yg dijual kebanyakan barang-barang keperluan sehari-hari seperti minyak goreng, sabun, perabot rumah tangga, buku & alat tulis, & lain-lain.
Adapun peranan pedagang keliling antara lain:
- Menyebarkan barang & jasa hasil bikinan tertentu.
- Mendekatkan hasil produksi barang tertentu pada masyarakat.
- Membuka lapangan kerja & menghemat pengangguran.
3. Pedagang Asongan
Pedagang Asongan yakni pedagang yg memasarkan barang barang jualan berupa barang-barang yg ringan & gampang dibawa seperti air mineral, koran, rokok, permen, tisu, & lain-lain.
Tempat pemasaran pedagang asongan ialah di terminal, stasiun, bus, kereta api, di lampu kemudian lintas (traffic light), & di tempat-kawasan strategis yang lain.
4. Pedagang Musiman
Pedagang Musiman yakni pedagang yg menjual barang dagangannya dengan-cara musiman.
Barang yg dijual sesuai dgn musimnya, mirip buah-buahan, kartu idul fitri, & kartu natal.Tempat penjualan di kawasan-tempat strategis atau di tempal-kawasan tertentu, seperti objek wisata, panggung hiburan, & lain-lain.
Baca juga: Prinsip & Peran Koperasi