Semantik: Pengertian, Jenis dan Contoh

Berasal dr bahasa Yunani, “semantikos” yg bermakna menunjukkan tanda alasannya adalah penting. Hal ini mampu pula bermakna semantik ialah pembelajaran perihal makna tanda. Semantik sendiri pertama kali digunakan Michel Breal, seorang filolog prancis di tahun 1883. Kata semantik kemudian disepakati sebagai perumpamaan yg digunakan dlm bidang lingguistik sebagai ilmu mempelajari ihwal gejala linguistik dgn hal-hal yg ditandainya.

Dari sini kita mampu mempesona kesimpulan bila semantik yakni ilmu yg mempelajari tentang makna dr suatu bahasa, isyarat atau jenis representasi lain yg menyatakan makna serta hubungan & pengaruhnya terhadap penutur atau penggunanya. Dalam konteks ini pasti sja yg dimaksud adalah insan.

Kita tahu makna kata
merupakan kajian utama yg dibahas dlm ilmu semantik, sebab itu memahaminya
yaitu hal yg sangat krusial. Makna sendiri yaitu apa yg kita artikan atau
apa yg kita maksud dr apa yg kita katakan. Makna akan hadir dgn adanya
kesepakatan yg menyeluruh dr masyarakat sekitar semoga lebih mudah dipahami
dan makna tersebut dapat digunakan sebagai penyampai berita yg mudah
dimengerti.

Berdasarkan bagian dari
bahasa, berdasarkan Chaer pada 2015 semantik dibagi menjadi empat jenis, yakni :

  1. Semantik leksikal atau jenis semantik yg objek penelitiannya yakni leksikon dr sebuah bahasa yg maknanya yaitu apa yg bantu-membantu terlihat oleh indra manusia & lebih gampangnya makna leksikal tertulis dala kamus. Misalnya, leksem kuda memiliki makna leksikal “sejenis hewan berkaki empat yg mampu dikendarai”. Kuda dimaknai sebagai hewan kuda, bukan mirip “Kuda Besi” yg sebetulnya merujuk pada kereta api.
  2. Semantik gramatikal atau jenis semantik yg objek penelitiannya ialah makna-makna gramatikal dr tataran morfologi. Dapat pula diartikan makna yg terbentuk tatkala suatu proses gramatikal sudah mengolah kata yg memiliki makna. Misalnya, “Kuda” tatkala diberikan imbuhan “ber-“ akan memiliki makna yg berlainan, yakni: mengendarai kuda.
  3. Semantik sintaksikal atau jenis semantik yg target penyelidikannya bertumpu pada hal-hal yg berkaitan dgn sintaksis.
  4. Semantik maksud atau jenis semantik yg berkenaan dgn pemakaian bentuk-bentuk gaya bahasa, seperti metafora, ironi, litotes & sebagainya.
  Berikut Ini Peningkatan Taraf Hidup Bermasyarakat,kecuali ?

Pertanyaan yg kemudian hadir yaitu, apakah manfaat dr semantik?

Bagi seorang penulis, mempunyai pengetahuan tentang rancangan-rancangan polisemi, homonimi, denotasi, konotasi & makna tertentu dr sebuah kata akan lebih mudah memberikan makna dr tulisannya pada masyarakat umum. Karena mampu saja kata kata tertentu hanya mampu dimengerti oleh para mahir dlm bidang tersebut & bukannya penduduk biasa .

Bagi akademisi bahasa & sastra, pengetahuan semantik akan sangat membantu untuk bekal teoretis dlm menganalisis bahasa pada observasi bahasa atau untuk lebih menguasai & memahami bahasa spesifik yg sedang dipelajarinya. Bagi seorang guru atau kandidat guru, wawasan semantik sungguh berguna baik dengan-cara teoretis maupun dengan-cara mudah.

Manfaat simpel bagi seorang guru antara lain selaku bekal dlm menunjukkan pengertian pada siswa semoga lebih mudah dlm menunjukkan materi. Sedangkan bagi guru bahasa sendiri manfaat teoritis yg akan didapatkan pasti harus dimulai dgn mempelajari lebih bersunguh-sungguh mengenai semantik sebelum kemudian akan diajarkan pada penerima didiknya. Seiring pertumbuhan waktu, bahasa terus berkembang & mengalami pergantian. Perubahan ini mempunyai beberapa aspek yg mampu kita amati. Beberapa faktor tersebut antara lain:

  1. Adanya pergantian dlm ilmu.
  2. Perkembangan social bdaya dlm masyatrakat.
  3. Perkembangan pergeseran penggunaan kata dlm kehidupan sehari hari.
  4. Adanya globalisasi yg kian meluas.

Lalu pergantian makna mirip
apa yg terjadi saat ini?

Pertama, adanya pergeseran makna menjadi kian luas. Perubahan ini mampu kita lihat dr adanya kalimat, “Nak, cepat gunakan baju seragamnya, semudian berangkat sekolah.” Dari kalimat tersebut kita tahu seorang ibu meminta anaknya memakai seragamnya dengan-cara lengkap sebelum berangkat sekolah, baik baju, celana, dasi, & topi. Awal kata kita tahu baju cuma merujuk pada busana yg dipakai di badan atas, namun semakin pertumbuhan jaman baju memiliki arti meluas menjadi aksesoris busana lainnya juga.

  Pemaknaan Mengenai Interaksi Sosial

Kedua ialah adanya pergantian makna menjadi makin menyempit. Contoh kalimat dr adanya perubahan makna menjadi kian sempit adalah, “Kamu dr mana saja? Kenapa amis sekali?” dr kalimat ini dapat kita simpulkan tatkala seseorang bertanya kenapa seseorang yg lain memiliki aroma yg tak sedap. Padahal kata bacin dapat kita artikan menjadi aroma baik ataupun buruk. Tetapi kian berkembangnya waktu tatkala seseorang menyampaikan busuk yg terlintas yakni aroma tak sedap.

Ketiga, pergeseran makna dengan-cara menyeluruh. Perubahan makna yg dimaksut bukan cuma menyempit ataupun melebar, melainkan maknanya berganti total. Contoh kata yg dapat kita ambil salah satunya adalah ceramah. Jika dimasa kemudian ceramah mampu diartikan sebagai bawel, sekarang ceramah diartikan selaku kata-kata seseorang tentang sebuah hal didepan orang banyak.

Berdasarkan uraian yg telah dibahas diatas, kita menjadi lebih tahu jika semantik adalah salah satu cabang ilmu linggusik yg membicarakan mengenai makna dr kata sebuah bahasa. Mempelajari tentang makna bahasa sendiri bukan hanya kewajiban sebagian orang yg masuk dlm pendidikan bahasa, sebab faedah dr mempelajari semantik mampu dirasakan siapa saja yg menggunakannya. Adanya pergeseran makna kata pun perlu kita ikuti agar tak mengalami salah paham tatkala berbicara dgn orang lain.