Bacalah cerit berikut dibawah ini dgn baik & dgn seksama ya adik adik seluruhnya !
“Ting…, ting…, ting…, ting…, bakso, bakso !” teriak si pedagang bakso. Penjual bakso mendorong gerobaknya. Dimana gerobak bergerak ke depan alasannya adalah adanya gaya dorong.
Saat mendorong gerobak bakso itu, penjual bakso menggunakan kekuatan otot tangan & kakinya tersebut.
“Ting…, ting…, ting…, ting…, bakso, bakso !” teriak si pedagang bakso itu kembali. Sesekali ia menoleh ke kanan maupun ke kiri mencari calon pembeli.
Penjual bakso itu bernama Harno, orisinil dr kawasan Wonogiri. Harno sudah merantau di Ibukota Jakarta selama belasan tahun.
Harno sudah hafal gang gang kecil & sempit yg ia lalui ketika berjualan bakso. Harno sosok pedagang bakso ulet & tahan banting.
Itu dibuktikannya saat ia mampu berbelanja rumah kecil di pinggiran Kota Jakarta. Ia pun mengajak keluarga kecilnya hidup di Kota Jakarta.
Tinggal di kota besar berlawanan memang dgn tinggal di desa.
Harno & istrinya pun harus lebih dapat ulet bekerja untuk dapat memadai kebutuhan hidup & sekolah anak semata wayangnya.
Nah dipersimpangan jalan Harno menyaksikan seseorang yg melambaikan tangan ke arahnya. Bergegas ia mendorong gerobaknya lebih singkat.
“Satu mangkuk, Bang!,” kara anak muda itu.
“Ya mas. Tunggu sebentar ya ?,” jawab Harno sambil menghentikan gerobaknya.
Harno kemudian merencanakan semangkuk bakso pesanan anak muda itu. ketika tutup panci dibuka, uap dr kuah bakso mengepul.
Aroma bakso mengunggah selera si pembeli. Harno menuangkan beberapa sendok kuah ke dlm mangkuk.
“Ini mas, baksonya. Silahkan dilengkapki sendiri untuk kecap, sambal atau sausnya,” kata Harno dgn ramah.
“Iya, bang. Terimakasih.,” kata anak muda itu.
Kemudian, ia menuangkan kecap, saus, & sambal ke dlm mangkuknya tersebut. Setelah itu mengaduk aduk isi mangkuk, anak muda itu kemudian memakan bakso dgn lahap.
“Ini bang, uangnya !,’ kata anak muda sambil menyerahkan duit dua puluh ribuan.
“Sebentar mas, duit kembaliannya!,” Harno bergegas mencari lalu memberikan duit kembalian pada anak muda tersebut.
“Bang, bengkel terdekat di daerah ini dimana ya ?,” tanya anak muda itu pada Harno.
“Paling dekat sekitar dua kilometer lagi mas!,” jawab Harno.
Harno kemudian menerangkan letak bengkel itu pada anak muda tersebut. Anak muda mengangguk anggukan kepala tanda paham dgn apa yg dijelaskan oleh Harno.
“Mobil milik mas mogok ?,” tanya Harno.
“Iya ini bang, sudah satu jam aku coba memperbaiki sendiri. Tetapi tetap tak bisa menyala mesinnya. Saya sampaikan merasa lapar, kemudian mengundang abang tadi,” kata anak muda itu.
“Coba saya dorong mas. Siapa tahu bisa menyala mesinnya. Kalau bisa menyala mas bisa menjinjing kendaraan beroda empat ini ke bengkel terdekat,” permintaan Harno.
“Abang mau mendorong kendaraan beroda empat saya ?,” tanya si anak muda agak heran.
“Ya mau tho, mas. Apa salahnya membantu. Toh jalan di kota ini data, tak menanjak mirip di kawasan pegunungan,” kata Harno.
“Benar, bang / Kalau begitu, mari kita coba,” kata anak muda itu dgn besar hati.
Harno mencoba mendorong kendaraan beroda empat. Anak muda itu mencoba menyalakan mesin. Harno berulang kali mendorong mobil & anak muda menyalakan mesin.
Mobil cuma bergerak ke depan beberapa meter. Mobil bergerak karena Harno memberikan kekuatan dr belakang kendaraan beroda empat.
Mobil yg mogok mampu bergerak ke depan beberapa meter karena didorong oleh Harno. Dorongan mempengaruhi gerak kendaraan beroda empat.
Setelah dicoba berulang kali. Akhirnya mobil bisa bergerak maju. Mesin kendaraan beroda empat menyala. Anak muda & Harno tampak gembira.
“Sudah menyala mas. Silahkan pribadi menuju bengkel,” kata Harno dgn senyum kepuasan.
“Maaf, ini bang. Uang sukarela dr saya,” kata anak muda sambil menyerahkan selembar uang.
Harno mengangkat kedua tangannya. “Tidak usah, mas. Silahkan menuju ke bengkel aja”.
“Terimakasih ya. Bang ! Terimakasih sudah menolong mendorong kendaraan beroda empat aku,” teriak anak muda sambil tersenyum gembira.
“Iya sama sama,” kata Harno sambil melambaikan tangan.
“Iya sama sama,” kata Harno sambil melambaikan tangan. Harno merasa senang & lega.
Harno menolong anak muda itu dgn ikhlas. Harno tak mengharapkan imbalan dr anak muda tersebut.
“Ting…, ting…, ting…, ting…, bakso, bakso !” Harno kembali memukul mangkuk sambil berteriak menawan calon pembeli.
Harno mendorong gerobaknya perlahan lahan. Harni berlangsung hingga hingga di tanah lapang tepian kampung. Udara sore itu tak begitu panas.
Tampak beberapa anak bermain bola di tanah lapang tersebut.
“Ting…, ting…, ting…, ting…, bakso, bakso !” teriak Harno dr tepi tanah lapang.
Harno beristirahat di tepi tanah lapang. Harno mengamati anak anak yg bermain sepakbola.
Awalnya bola membisu tak bergerak. Kemudian, bola bergerak alasannya ada pemain yg menendang.
Bola tersebut mampu bergerak karena adanya gaya otot dr pemain tersebut. Saat pemain lawan hendak memasukkan bola ke gawang, kiper berhasil menangkap bola.
Bola yg sedang terbang dapat berhenti & diam dlm dekapan kiper. Harno terhibur oleh permainan bola anak anak tersebut.
Keasyikan Harno menonton sepak bola terhenti. Harno menoleh ke arah sumber bunyi.
“Serrr…, serrr…, serrr…,!” terlihat anak wanita melintasi di depan Harno.
Anak perempuan tersebut bermain sepatu roda. Suara itu timbul alasannya adalah adanya dua benda yg saling bergesekan.
Kedua benda yg bergesek yaitu roda dr sepatu & jalan aspal tersebut. Nah beberapa kali anak perempuan itu melintas di depan Harno.
Tiba datang Harno mendengar suara seperti benda jatuh,
“Brukk…!” anak wanita itu yg bermain sepatu roda terjatuh. Harno mendekati anak wanita tersebut. Anak perempuan itu pun terlihat meringis menahan sakit.
“Boleh kakak bantu, dik ?,” Harno memberikan bantuan.
Anak perempuan itu mengangguk. Harno menolong anak wanita itu bangun.
“Hati-hati ya, bila bermain sepatu roda. Pelan pelan saja, tak usah terlalu kencang,” Harno memberi hikmah pada anak perempuan itu.
Anak wanita itu tersenyum & meninggalkan Harno. Nah itulah cerita berjudul Kebaikan Tukang Bakso diatas.
Mari adik adik kita jawab soal pertanyaan dibawah ini dr dongeng yg sudah kita baca diatas, semoga menerima balasan yg sesuai dgn kisah.
Nah itulah adik adik jawaban dr pertanyaan diats ihwal Siapakah Tokoh Utama Cerita Kebaikan Tukang Bakso Tersebut ?
Perlu adik adik ingat bahwa balasan diatas tidaklah jawaban mutlak yg benar atau pun salah. Karena jawabannya terbuka.
Adik adik silahkan untuk mendapatkan balasan lainnya dr hasil membaca dongeng diatas berjudul Kebaikan Tukang Bakso diatas tersebut.
Bagi orang bau tanah dibutuhkan mampu mendampingi anaknya dlm berguru di rumah baik ketika menjalankan peran maupun latihan soal & belajar di rumah.
Materi pembelajaran di buku terpadu tematik kurikulum 2013 buku siswa edisi revisi 2017. Tema 8 daerah tempat tinggalku, subtema 4 literasi.