Pengertian Sistem Informasi Geografis
Mengetahui lokasi suatu fenomena menjadi hal penting dlm mengerti pendekatan geografi. SIG (Sistem Informasi Geografis) menjadi salah satu metode dlm menyelesaikan permasalahan sebuah fenomena di ruang lingkup geografi. Ruang lingkup geografi ini disebut dgn geospatial yg meliputi lapisan-lapisan di sekeliling atau di permukaan bumi. Longley et al. (2005) dlm buku Geographical Information Systems and Science menerangkan definisi SIG menurut target penggunanya menjadi sebagao berikut.
Definisi | Pengguna |
Sistem untuk pengerjaan peta digital | Masyarakat biasa |
Sistem komputerisasi dlm memecah permasalahan geografis | Komunitas, pembuat kebijakan, atau perancang |
Pembuatan kebijakan dlm fenomena dengan-cara keruangan | Ilmuan atau peneliti |
Sistem mekanis dlm pemetaan distribusi sebuah fitur atau akomodasi | Manajer jaringan transportasi, sumber daya, atau utilitas |
Lain halnya dgn Lusch (1999) dimana definisi SIG yakni sebuah metode yg terintegrasi antara perangkat keras & lunak dgn santunan analisis oleh brainware (pengguna) yg mampu mengolah, memanipulasi, memodelkan, menganalisis, & menampilkan data yg bersifat geografis (data spasial). Dengan SIG, pengguna akan mendapatkan informasi perihal pola, hubungan, ataupun suasana pada fenomena di permukaan bumi.
Sejarah SIG
- Pertengahan 1960: pertama kali SIG dikembangkan dgn nama Canada Geographic Information System (CGIS)
- Tahun 1968: Inggris membentuk Experimental Cartography Unit (ECU) yg lalu mengeluarkan peta digital pertama di dunia pada tahun 1973
- Tahun 1970: DIME (Dual Independent Map Encoding) oleh Amerika Serikat
- Akhir 1970: ODYSSEY GIS di Harvard University
- Tahun 1950-an: kemajuan SIG pula menyebabkan penginderaan jauh
- Tahun 1960 – 1970: adanya citra satelit Landsat
- Awal tahun 1980: Modern Geographic Information System; berbentukArcInfo sebagai software pertama SIG yg dikomersilkan
- Tahun 1996: Autodesk, ESRI, Intergraph, & MapInfo memperkenalkan produk SIG yg berbasis internet
Manfaat SIG
- Pemetaan sumber daya alam
- Pengamatan fenomena di bumi, misalnya bencana alam atau distribusi penduduk
- Manajemen tata guna lahan
- Perancangan pola pembangunan -> misalnya perancangan tata kota
Komponen SIG
- Pengguna -> seorang individu yg memakai SIG sesuai dgn kebutuhannya
- Input -> data geografis mencakup data atribut & data spasial yg lalu akan diolah untuk menghasilkan info
- Perangkat Keras (hardware) -> tata cara komputer yg digunakan untuk manajemen data, mirip pemasukan data, penyimpanan data, pemrosesan data, & penyajian hasil data
- Perangkat Lunak (software) -> suatu aplikasi yg digunakan untuk pengolahan data geografis, mirip ArcGIS, Idrisi, Quantum GIS, & lain-lain.
- Output -> penyajian hasil data geografis yg dapat berbentukpeta atau 3D modelling
Data Geografi
Data Atribut
- Pengertian: data yg mempunyai aspek deskripsi dr suatu fenomena di permukaan bumi
- Berupa kata-kata, angka, atau tabel
- Fungsi: menggambarkan gejala topografi
Data Spasial
- Pengertian: data yg mempunyai keterangan posisi geografis & berbentukkarakteristik bentukan alam atau buatan di bumi
- Sumber: peta analog, data dr penginderaan jauh (citra satelit atau foto udara), data hasil survey lapang, & data GPS
- Terdiri atas:
-
- Data vector -> berbentukpoint (lokasi suatu daerah), line (jaringan jalan, sungai, dll), polygon (persil lahan, lapangan, dll)
- Data raster -> berbentuksel grid atau pixel, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebetulnya di permukaan bumi pada gambaran
Analisis Spasial dlm SIG
Tujuan: untuk menentukan relasi sebuah fenomena dgn fenomena lain, menjelaskan karakteristik sebuah lokasi atau peristiwa, mendeteksi teladan pada suatu fenomena, menciptakan prediksi suatu gejala di masa yg akan datang, memperoleh jalur menuju suatu lokasi, & lain-lain.
Contoh penggunaan:
- Kasus kriminologi -> titik-titik terjadinya kriminal & mengetahui jalur terdekat menuju kantor polisi
- Titik-titik terjadinya kebakaran -> mampu dicari faktor & solusinya
- Luasan tutupan vegetasi di permukaan bumi
Jenis analisis:
- Query basis data -> memanggil atau menerima kembali atribut data tanpa mengubah data yg sudah ada
- Pengukuran -> mampu digunakan untuk mengukur jarak (antar titik lokasi), cakupan luasan atau keliling sebuah wilayah (baik data vector atau raster), & centroid (memilih koordinat suatu lokasi)
- Kedekatan -> umumnya digunakan untuk menyaksikan jangkauan sebuah titik lokasi ke batas titik, garis, atau area lain; misalnya jangkauan dinas kebakaran dgn titik terjadinya kebakaran
- Overlay (tumpang tindih) -> menggabungkan beberapa unsur spasial untuk menghasilkan gosip atau unsur spasial gres, misalnya memadukan ketinggian & kemiringan lereng untuk mengetahui potensi bencana longsor
Artikel: SIG – Sistem Informasi Geografis
Kontributor: Dema Amalia, S.Si.
Alumni Geografi FMIPA UI
Materi Geografi lainnya di Sosiologiku.com: