Pengertian Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan rancangan penggambaran pergerakan air antara lautan, badan air permukaan (danau, sungai, atau rawa), air tanah, atmosfer, & biosfer yg mampu berwujud selaku benda cair, gas, ataupun padat. Air yg berpindah antar reservoir (tempat penyimpanan air) mempunyai massa total yg tetap sama. Adapun jumlah volume air menurut reservoir (daerah penyimpanan air) ialah selaku berikut.
Reservoir | Volume air (106 km3) | Total dlm % |
Lautan | 1370 | 97,25 |
Gletser | 29 | 2,05 |
Air tanah | 9,5 | 0,68 |
Danau | 0,125 | 0,01 |
Kelembaban tanah | 0,065 | 0,005 |
Atmosfer | 0,013 | 0,001 |
Aliran sungai | 0,0017 | 0,0001 |
Biosfer | 0,0006 | 0,00004 |
Sumber: Pokorny & Rejskova (2008)
Lihat pula materi Sosiologiku.com yang lain:
Sungai: Pengertian & Pola Aliran
Letak Astronomis & Geografis Indonesia
Sungai: Pengertian & Pola Aliran
Letak Astronomis & Geografis Indonesia
Proses Siklus Hidrologi
1. Evaporasi
- Pengertian: penguapan atau peristiwa berubahnya air menjadi uap air yg ada di permukaan bumi sebab adanya energi matahari & naik ke lapisan atmosfer.
- Sumber: air yg berasal dr berbagai reservoir di bumi. Menurut Lutgens & Tarbuck (1998), sekitar 85% uap air di atmosfer berasal dr penguapan di laut bebas & sisanya dr reservoir
- Penguapan dr permukaan air sangat tergantung pada suhu air & suhu udara di atasnya -> suhu air mempengaruhi laju penguapan air; suhu udara di atasnya menghipnotis kecepatan pergerakan / pemindahan uap air di atmosfer.
2. Transpirasi
- Transpirasi pula memiliki arti penguapan namun perubahan air menjadi uap air tersebut berasal dr jaringan hidup flora yg terletak di atas permukaan tanah.
- Sebagian besar air yg diserap oleh tumbuhan akan ditranspirasikan.
- Proses transpirasi melalui stomata, lubang kutikula, & lentisel (perkiraan berasal dr hasil perkiraan).
-
- Stomater: 80 – 90% total transpirasi (paling besar peranannya)
- Kutikuler: 20% total transpirasi
- Lentikuler: 0,1% total tranpirasi
- Faktor yg mensugesti transpirasi yaitu suhu, pergerakan angin, kelembaban udara, kelembaban tanah, & jenis flora.
3. Evapotranspirasi
- Pengertian: proses penguapan air dr permukaan tanah ke atmosfer yg berarti penguapan dr seluruh air & makhluk hidup -> variasi dr evaporasi & transpirasi. Tahap ini paling mensugesti siklus hidrologi.
- Faktor yg mensugesti laju evapotranspirasi:
-
- Laju bertambah dgn meningkatnya suhu, radiasi matahari, & pergerakan angin
- Laju menyusut dgn meningkatnya kelembaban
4. Sublimasi
- Pengertian: penguapan yg terjadi di kutub atau puncak gunung dimana adanya proses perubahan es menjadi uap air tanpa mengalami fase cair apalagi dahulu.
- Perannya di dlm siklus hidrologi sangat sedikit (khusus siklus hidrologi panjang) -> proses yg berlangsung sungguh lambat & jumlahnya sedikit dibandingkan dgn penguapan yang lain.
5. Kondensasi
- Pengertian: perubahan wujud uap air menjadi partikel titik – titik air dgn ukuran sungguh kecil setelah proses penguapan.
- Kondensasi dipengaruhi oleh suhu udara rendah pada ketinggian tertentu
- Partikel titik – titik air tersebut kemudian saling berdekatan & membentuk awan dimana bertambah banyak partikel tersebut maka awan kian tebal & menghitam.
6. Adveksi
- Pengertian: perpindahan awan yg telah terbentuk dr satu titik ke titik lainnya dlm posisi horizontal -> misalnya dr posisi di atas perairan menjadi di atas daratan.
- Faktor: pergerakan angin & tekanan udara.
- Biasanya di siklus hidrologi panjang.
7. Presipitasi
- Pengertian: hujan -> proses mencairnya awan menjadi butiran air akibat suhu udara yg tinggi.
- Dapat dikatakan pula peristiwa jatuhnya air dr atmosfer menuju ke permukaan bumi.
- Semakin rendah suhu udara, maka hujan yg dihasilkan menjadi hujan es atau salju -> umumnya dibawah 00
8. Runoff
- Pengertian: limpasan permukaan atau fatwa air di atas permukaan tanah akhir hujan datang lebih singkat dibandingkan dengan kecepatan tanah menyerapnya.
- Pergerakan air hujan dr tempat tinggi ke tempat rendah -> pergerakan ke reservoir di bumi mirip danau, sungai, maritim, & kanal air lainnya.
- Intinya air dr hasil hidrologi kembali ke hidrosfer.
- Dapat memiliki pengaruh terjadinya pengikisan apabila kuantitas & lajunya tinggi.
9. Infiltrasi
- Pengertian: proses absorsi air hujan ke dlm pori tanah menjadi air tanah.
- Dipengaruhi adanya gaya gravitasi -> untuk mengisi kelembaban tanah yg akan membentuk air tanah.
- Tahap terakhir dlm siklus hidrologi dimana air tersebut akan kembali ke bahari & memulai tahapan pada siklus hidrologi sebelumnya.
Volume Air Dalam Siklus Hidrologi
- Volume evaporasi sebanding dgn presipitasi (± 380.000 km3).
- Presipitasi paling utama berasal dr hasil evaporasi air laut (84,21%).
- Presipitasi di lautan mencapai 000 km3 (74,74%), sedangkan di daratan hanya sekitar 96.000 km3 (25,26%).
Jenis-jenis Siklus Hidrologi
A. Siklus Hidrologi Pendek (wilayah lautan)
- Evaporasi di lautan
- Kondensasi -> penurunan suhu sebab perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter, suhu udara turun 0,50C -> tak ada pergerakan awan (adveksi)
- Presipitasi -> turunnya hujan yg jatuh di permukaan lautan.
B. Siklus Hidrologi Sedang (wilayah daratan erat dgn lautan)
- Evaporasi -> hasil uap air bergabung dgn uap air dr reservoir lain & makhluk hidup.
- Kondensasi
- Adveksi -> terbawa angin sampai ke daratan
- Presipitasi -> turunnya hujan yg jatuh di permukaan daratan
- Air hujan mengalami runoff & infiltrasi
C. Siklus Hidrologi Panjang (wilayah pegunungan)
- Evaporasi di lautan
- Uap air mengalami sublimasi
- Kondensasi -> awan yg terbentuk mengandung kristal es
- Adveksi -> awan bergerak menuju daratan
- Presipitasi -> hujan yg terbentuk ialah salju yg kemudian terakumulasi menjadi gletser
- Gletser di daratan mencair -> risikonya air tersebut mengalir & membentuk ajaran air sungai -> bergerak menuju bahari kembali
Artikel: Siklus Hidrologi
Kontributor: Dema Amalia, S.Si.
Alumni Geografi FMIPA UI
Materi Sosiologiku.com yang lain: