Silaban (dengan bangganya) Dan Tionghoa Lai di Pontianak Hukum Apa ?

Pontianak- Premanisme – wawasan & sistem ekonomi yg diraih pada masa 1830an hingga kemerdekaan, tampak bagaimana para suku Silaban (perompak kapal, makan orang – kriminalitas RI) hidup di tengah masyarakat Pontianak – Jakarta 1980an – 2000 Indonesia. 

Dengan metode ekonomi & kebiadaban orang Tionghoa Khek – Tiochu (bahasa) – pribumi di Pontianak berasal sebelumnya, & tembok agama Katolik & Protestan di Pontianak, tidak punya budaya malu, hasil seksualitas agama Kristen di Indonesia.

Jakarta – Kegiatan ekonomi & bisnis, akan tampak dgn budaya makan orang – Tionghoa Hakka dgn budaya mereka sebelumnya beragama Katolik & Kristen di Indonesia yaitu Konghucu – Budha, Kapuas Hulu – Sintang – Singkawang, Pontianak tepatnya. 

Hal ini menjelasan di Pontianak, Kalimantan Barat, akan terlihat bagaimana mereka hidup dgn seksualitas mereka selaku orang suku Batak Malau – Sihombing, atau petugas partai PDI Perjuangan (elit politik ptk) MRPD Pancasila (ideologi) – Kota Baru (Dayak), tatkala memimpin keluarga kudus (Katolik) Pastor Paroki.

Asimilasi budaya dilaksanakan baik itu Tionghoa Pontianak, Batak –  Arizona (yogyakarta) tanpa menyadari sistem ekonomi budaya mereka, bekerja pada ekonomi barat – teknologi, & pribumi. Sebagai bagian dr penderitaan, & moralitas selaku orangtua & pemerasan terjadi. 

Hasil seksualitas & di kasihani Melayu – Tionghoa – Batak – Jawa / orang (tidak pendidikan, hidup interaksi dgn budaya dikasihani penduduk Silaban – Orang Jawa) numpang hidup, bertahan hidup & maling pada budaya Indonesia, psikologis (sosial kritis). Tentunya berujung pada bisnis sebelumnya, Hal ini guna mengerti maksud dr konsep diskriminatif, disengaja atau tidak.

Aksi apa yg dilakukan pada sebelum & masa covid19 berjalan, yakni memaksa untuk menyiapkan pembunuhan di tengah kebijakan (silaban – Khatulistiwa) kolonial belanda sudah dilintasi pada tahun 1930an. Atau bekerja sebagai dosen, & dokter hasil dr seksualitas (Orang Batak – Jawa – Tionghoa Hokkien – Dayak ) tidak punya budaya malu – Siregar RT 003.

Biologis, Ekonomi Kota Pontianak 

  Contoh Kelompok Sosial Patembayan , Paguyuban

Sementara, mampu dipaparkan dr hasil biologis Sihombing (agama), di Pontianak, Kalimantan Barat pada saya. Hal ini menerangkan sehabis di warung kopi berlangsung terperinci. Hal ini melalui sistem ekonomi politik & perdagangan Tionghoa berlanjut dgn adanya aspek kehidupan sosial atau kelas sosial pada orang Jawa, urbanisasi 80an.

Maka berlanjut rumah & kampus (Rektor Untan 2008 – 2017) – Jakarta  yg menerangkan berbagai aksi kebiadaban mereka selaku orang Lokal, Indonesia, & Tionghoa Hakka – Dayak Pontianak – Jakarta. Menggunakan alat biologis – pertanahan, pada konflik etnik 1967 – 1999an.

Lai (notaris – Pontianak) 1999 – hingga ketika ini, mampu menerangkan dlm hal ini melalui pajak penduduk , ekonomi, budaya, selama proses politik petugas partai PDI Perjuangan – & Golkar, & pendidikan di Pontianak, Kalimantan Barat Gubernur (2008 -). 

Pada seksualitas masuknya persekolahan  pada pendidikan katolik St. Petrus (orang) terlebih terhadap “saya”, Gembala Baik, Santo Petrus  & GKE Kalimantan 1990an – 21 (numpang hidup) karakter budaya Orang Jawa sengsara, guna & bertahan hidup tujuan masuk agama Kristiani. Sistem buatan mereka bagaimana, umumnya masuk di gereja, utang & melakukan pekerjaan selaku birokrasi.

Tentunya dgn adanya ekonomi numpang hidup, melalui seksualitas, & agama di Keuskupan Agung Pontianak mirip imam & biarawan – biarawati. Melalui apa? contohnya perebutan kedudukan. Maka, Dengan kepercayaan diri yg dihasilkan, dgn proses urbanisasi peta ekonomi sosial perkotaan, hal itu berjalan antar Negara (Malaysia), tiada ada etika & moral sebagai orang Indonesia. 

Memang sudah menjadi catatan bagi setiap suku Tionghoa Hakka – Pribumi disini Pontianak – Kabupaten Landak – Bengkayang, pada pembangunan ekonomi di Kalimantan. Maka orang melayu sebagian senang bekerja – pertentangan Kab. Sambas (1999 – ). 

  Rangkumin Bagian Ini Please Pusing Aku?

Sementara, kelas sosial di raih berdasarkan hasil dr ketidakberdayaan & beasiswa, merupakan hasil dr membela Negara RI, hal ini dapat disebutkan dgn baik ekonomi urbanisasi di Pontianak – Jakarta, Indonesia. Dengan adanya tenaga & pekerjaan yg diharapkan.