Silsilah Kerajaan Bima Dari Awal Sampai Masa Keruntuhan

Menuliskan Kerajaan Bima sungguh kompleks dlm memisahkan antara legenda maupun kisah faktual. Semua tercampur &  terbungkus bagus dlm kisah turun temurun dr nenek moyang & serpihan bukti eksistensi disana-sini. Sejarah Kerajaan Bima sulit dimengerti alasannya bukti tertulis yg menceritakan Kerajaan Bima sungguh terbatas sebelum masuknya Islam. Tradisi tulis mulai berkembang sehabis Kerajaan Bima memeluk agama Islam & berubah menjadi kesultanan sehingga sejarah Kesultanan Bima dapat dimengerti dr aneka macam peninggalan masa lalu.

Terletak di ujung timur pulau Sumbawa, Kerajaan Bima yg disebut-sebut sebagai kerajaan tertua di Sumbawa ini memiliki teluk yg dipergunakan sebagai titik jalur persinggahan pula pelayaran para pelaut & perdagangan. Maka tidak heran kalau terjadi banyak percampuran budaya serta agama dr para pedagang yg singgah.

Awal Mula Kerajaan Bima

Asal-undangan kerajaan bima masih dipenuhi dgn aneka macam spekulasi alasannya belum adanya tradisi menulis tatkala permulaan berdirinya. Sejarah kerajaan bima sudah tertulis sejak abad ke 14 pada catatan sejarah Kerajaan Majapahit, di Negarakertagama yg masyhur. Selain itu pula terdapat bukti arkeologi situs Wada Pa`a & situs Wadu Tunti yg dapat di susuri jejaknya hingga ke Abad 14. Kedua hal ini menjadi bukti besar lengan berkuasa keberadaan peradaban Kerajaan Bima di timur Nusantara semenjak dahulu.

Pada Negarakertagama, tercatat di 1365 M kerajaan bima telah memiliki pelabuhan besar Saat Raja Mitra Indrati, raja Bima yg ke-7 berkuasa di tahun 1350-1370. Kejayaan Kerajaan Bima terjadi dikala Raja Mitra Indratarati menjalin hubungan dgn kerajaan-kerajaan di pulau Jawa & menikah dgn wanita dr kerajaan di Jawa, hingga kesudahannya ia wafat di tanah Jawa.

Ada beberapa bukti yang menawarkan bahwa Kerajaan Bima merupakan kerajaan setempat bentukan Majapahit, yg di zamannya disebut-sebut merupakan suatu negara adikuasa Nusantara. Hal ini sesuai dgn sumpah yg diikrarkannya di hadapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi ketika ia diangkat menjadi mahapatih pada tahun 1334 yg hingga sekarang diketahui selaku sumpah palapa. Namun teori ini bertentangan dgn asumsi berdirinya Kerajaan Bima pada tahun 1200 sedangkan Kerajaan Majapahit berdiri pada tahun 1293 masehi.

  Sejarah Olahraga Renang – Kemajuan, Atlet, Dan Faedah Renang

  • Menyatunya kerajaan dibawah Bima seorang tokoh dr kayangan

Konon, sejarah kesultanan Bima bermula dr 5 golongan kecil yg masing-masingnya dipimpin oleh pemimpin yg disebut Ncuhi. Ncuhi ini masing-masing memegang kekuasaan atas 5 daerah.

  1. Ncuhi Dara, memiliki kewenangan kekuasaan kawasan Bima Tengah
  2. Ncuhi Parewa, mempunyai kewenangan kekuasaan daerah Bima Selatan
  3. Ncuhi Padolo, mempunyai kewenangan kekuasaan wilayah Bima Barat
  4. Ncuhi Banggapupa, memiliki kewenangan kekuasaan daerah Bima Utara
  5. Ncuhi Dorowani, memiliki kewenangan kekuasaan kawasan Bima Timur.

Ncuhi Dara berlaku sebagai pemimpin dr kelima Ncuhi ini. Menurut legenda,  kerajaan bima bermula dr putra keempat dr Maharaja Pandu Dewata yg namanya populer dipulau jawa memiliki 5 orang putra yakni (1) Darmawangsa (2) Sang Bima (3) Sang Arjuna (4) Sang Kula (5) Sang Dewa. Sang putra keempat berlayar ke arah timur & mendarat di pulau kecil yg bernama Satonda, tepatnya disebelah utara Kecamatan Sanggar. Kedatangan sang Bima inilah yg mempersatukan kelima Ncuhi dlm satu kerajaan yakni Kerajaan Bima, Ia menjadi raja pertama yg memangku gelar Sangaji.

Gambaran wacana Sang Bima selama ini berasal dr Jawa & sungguh ambigu alasannya adalah tak ada catatan yg terang mengenai dirinya berasal dr Jawa, dlm Hikayat Sang Bima diceritakan bahwa Sang Bima tiba dr kayangan. Hikayat Sang Bima di karang oleh Wisamarta, seorang dalang dr Jawa ketika era kepemimpinan Sultan Hasanuddin (1695-1731). Sehingga pada teori ini Sang Bima adalah tokoh kayangan yg datang & sendirian menyatukan para pemimpin untuk menjadi suatu kerajaan.

  • Menyatunya kerajaan dibawah Bima seorang tokoh dr Pulau Jawa

Teori lain mengatakan kerajaan Bima menerima imbas Islam lewat pedagang-pedagang dr Gujarat yg mencari rempah-rempah. Mulanya Bima hanya mempunyai pemimpin-pemimpin yg mengatur daerah kecil (sebagaimana Ncuhi) kemudian hadir seorang pemersatu yg berjulukan Bima dr Pulau Jawa.

  • Menyatunya kerajaan dibawah Bima Kerajaan Gowa-Tallo

Kemungkinan berikutnya ialah masuknya Islam ke Bima melalui ekspedisi Kerajaan Gowa-Tallo di Sulawesi untuk menakhlukkan kerajaan-kerajaan di pesisir timur Lombok & Bima. Hal itu dijalankan Kerajaan Gowa-Tallo untuk mencegah Belanda yg akan merebut jalur timur sehabis sukses menguasai jalur barat Nusantara. Namun pada dasarnya dr ketiga teori tersebut dikataan ada kedatangan dr sang Bima pada kala 11 M yg ikut membantu para ncuhi dlm meningkatkan Dana Mbojo. Kemudian sejak ketika itulah para ncuhi mulai mengenal bentuk pemerintahan kerajaan.

Sultan-sultan Pada Silsilah Kerajaan Bima

  1. Sultan Abdul Kahir I (1601-1640M)

Bergelar Rumata Ma Bata Wadu, beliau memiliki dua orang kerabat laki-laki bernama Mandudu Wenggu & Mantau Dana Rabadompu. Beliau memeluk Islam pada usia 20 tahun & hijrah ke Makassar selama 19 tahun. Tinggal di lingkungan Istana Makassar, Sultan Abdul Kahir menikahi adik permaisuri Sultan Alaudding Makassar & memeroleh 4 putra. Beliau merintis kesultanan Bima & dinobatkan pada tahun 1640 masehi sebelum akhirnya mangkat sesudah wafat pada 22 Desember 1640. Sumpah dia yg populer dgn istilah “Sumpah Parapi” berisi pernyataan untuk menjunjung tinggi Agama Islam, siap berkorban jiwa & raga demi Agama, Rakyat & Negeri. Tekad dia adalah membentuk pemerintahan menurut syariat Islam & bersendi Kitabullah.

2. Sultan Abdul Khair Sirajuddin (1640-1682)

Silsilah Kerajaan Bima selanjutnya Bergelar Mantau Uma Jati (1627-1682 M) ialah putra dr Sultan Abdul Kahir I & Permaisuri Daeng Sikontu. Abdul Kahir menolak perjanjian Bongaya sampai beliau menjadi target pengangkapan VOC. Beliau menyempurnakan struktur pemerintahan dgn mendirikan forum Sara Hukum yg beranggotakan Ulama & tokoh agama, dgn demikian roda pemerintahan mulai dijalankan dgn aturan Islam.

3. Sultan Nuruddin (1682-1687)

Adalah putra dr Sultan Khair Sirajuddin (1651-1687) dgn permaisuri Bonto Je’ne. Beliau menciptakan payung kebesaran kesultanan Bima yg dikenal dgn Paju Monca, membentu perang Trunojoyo & mendirikan perkampungan tambora serta masjid di Jakarta Barat.

4. Sultan Jamaluddin (1687-1696)

Bergelar Sangaji Bolo  (1673-1696) yakni putra sulung dr Sultan Nuruddin & Daeng Tamemang. Beliau menolak kerja sama dgn Belanda hingga Belanda menjebaknya dgn menuduh mua membunuh bibi dr Permaisuri Sultan Dompu hingga ia ditawan & meninggal di Penjara Batavia.

5. Sultan Hasanuddin (1689-1731)

Putra pertama Sultan Jamaluddin & Karaeng Tana-Tana. Selama pemerintahannya dia mamu menjaga kemerdekaan rayat & negerinya, beliau pula mengadakan pembaruan struktur & organisasi pemerinth. Sultan Hasanudin pula berhasil memperluas syiar Islam lewat pendekatan seni budaya.

6. Sultan Alauddin Syah (1731-1742)

Bergelar Manuru Daha (1707-1742) dia melanjutkan usaha ayahnnya dgn menjalin hubungan politik, ekonomi serta perdagangan dgn Makassar.

7. Sultan Abdul Qadim, Ma Waa Taho (1742-1773)

8. Sultanah Kumalasyah (Kumala Bumi Partiga). Beliau dibuang ke Srilangka oleh Inggris sampai mangkat (1773-1795).

9. Sultan Abdul Hamid, Mantau Asi Saninu (1795-1819)

10. Sultan Ismail, Ma waa Alu (1819-1854)

11. Sultan Abdullah, Ma waa Adil (1854-1868)

12. Sultan Abdul Azis, Ma Waa Sampela (1868-1881). Beliau wafat pada usia muda.

13. Sultan Ibrahim, Ma Taho Parange (1881-1915).

14. Sultan Muhammad Salahuddin (1915-1951), Ma Kakidi Agama. Mangkat di Jakarta, pemakaman Karet.

15. Sultan Abdul Kahir II, Sultan Bima XV (1945-2001). Masa ini yakni transisi tatkala kesultanan bima menjadi kawasan NKRI.

Demikianlah sejarah Kerajaan Bima hingga bermetamorfosis Kesultanan Bima serta beberapa teori awal mula berdirinya Kerajaan Bima dapat dibilang cukup mulus tanpa banyak pertempuran serta Silsilah Kerajaan Bima, sebagaimana silsilah kerajaan cirebon. Kecuali beberapa perlawanan kepada penjajah mirip Belanda & Inggris. Semoga hal ini dapat bermanfaat & memperbesar ilmu Anda.