Silsilah Kerajaan Demak Sebagai Kerajaan Islam Pertama

Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak merupakan penggalan dr sejarah kerajaan Islam di Indonesia selaku kerajaan Islam yg pertama & terbesar di pantai utara Jawa. Sesuai dgn tradisi Jawa, sebelumnya Demak ialah kadipaten dr Majapahit selaku kerajaan hindu- budha yg timbul selaku kekuatan gres yg mewarisi kekuatan Kerajaan Majapahit.

Demak tercatat selaku pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa & Indonesia kebanyakan. Para Wali Songo disebut – sebut berjasa dlm pendirian Kerajaan Demak, sebab dlm upaya menyiarkan agama Islam mereka mengakibatkan Demak sebagai pusatnya.

Atas dukungan para wali songo khususnya Sunan Ampel, Raden Patah ditunjuk sebagai penyiar agama Islam di Demak. Ia ialah keturunan Majapahit yg menikah dgn putri dr Campa.

Raden Patah pula membuka pesantren yg berlokasi di Glagah Wangi, yg segera saja memanggil minat masyarakat. Perlahan desa tersebut menjelma pusat perdagangan, & meningkat menjadi Kerajaan Demak.

Secara resmi Kerajaan Demak resmi berdiri beberapa waktu setelah kerajaan Majapahit runtuh, yakni pada tahun 1481 M atau 1403 Saka. Daerah kekuasaannya meliputi kota Banjar, Palembang, Maluku & penggalan utara pantai pulau Jawa.

Silsilah Raja – Raja Kerajaan Demak

Pada mulanya Kerajaan Demak cuma terdiri dr wilayah seperti Glogoh atau Bintoro yg masih menjadi bagian dr Kerajaan Majapahit. Setelah kekuasaan Majapahit runtuh, Kerajaan Demak perlahan – lahan mulai menampakkan potensinya sehingga tak membutuhkan waktu usang untuk berkembang menjadi kota besar & sentra jual beli berkat usaha para Wali Songo & menjadi bagian dr sejarah Islam di Indonesia.

Pada dikala itu wilayah – wilayah Majapahit yg tersebar atas kadipaten bahkan saling serang demi klaim selaku pewaris tahta Majapahit. Sementara pada saat itu Demak adalah wilayah yg berdikari, & dianggap sebagai penerus pribadi Majapahit melalui Raden Patah yg menjadi putra terakhir Majapahit.

  Sejarah Partai Gerindra (Partai Gerakan Indonesia Raya)

Demak pula menjadi kerajaan di Indonesia yg menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa & wilayah timur nusantara. Silsilah kerajaan Demak dimulai dr pendirinya, yakni Raden Patah.

1. Raden Patah

Raden Patah adalah putra dr Raja Brawijaya dr Majapahit & seorang putri dr Campa. Ia mempunyai lima orang anak yakni Pati Unus, Pangeran Sekar Seda Lepen, Sultan Trenggana, Raden Kanduwuran & Raden Pamekas.

Raden Patah menjabat sebagai Raja Demak dgn gelar Sultan Alam Akbar al Fatah atau Senapati Jumbung Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama selama 18 tahun sejak tahun 1500 – 1518. Selama masa pemerintahannya, Raden Patah membangun masjid agung Demak & alun – alun di tengah kota Demak.

Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, kedudukan Demak selaku sentra penyebaran agama Islam makin meningkat. Kekuasaan Demak melebar hingga ke Sukadana (Kalimantan Selatan), & Jambi sampai Palembang. Kebesaran Demak yg bertambah menyebabkan ancaman terhadapnya pula kian besar.

Raden Patah kemudian mengutus Pati Unus untuk merebut Malaka dr tangan Portugis, dibantu oleh Aceh & Palembang. Penyerbuan itu dijalankan pada tahun 1512 & 1513 dgn 90 buah jung & 12000 prajurit. Namun upaya tersebut gagal alasannya kekurangan persenjataan.

2. Pati Unus

Anak dr Raden Patah ini yakni Raja Demak yg masa pemerintahannya paling singkat yakni mulai 1518 – 1521. Namun demikian, ia tetap mampu menggertak Portugis dgn upayanya tersebut.

Gelar Pangeran Sabrang Lor (Pangeran yg pernah menyeberang ke Utara) diberikan kepadanya karena keberanian dlm melawan Portugis untuk merebut Malaka. Pati Unus pula diketahui dgn nama Yat Sun atau Adipati Unus, selain nama aslinya yakni Raden Surya.

Pada tahun 1521 Pati Unus memimpin penyerbuan kedua ke Malaka untuk melawan Portugis & gugur dlm pertempuran tersebut. Ia digantikan oleh Sultan Trenggana, adik kandungnya sebab tak mempunyai keturunan. Peninggalan kerajaan demak ada pada peninggalan kerajaan Islam di Indonesia dalam sejarah kerajaan Banten.

3. Sultan Trenggana

Sultan Trenggana dlm silsilah Kerajaan Demak dikenal selaku pemimpin yg bijaksana & membawa Demak mengalami masa kejayaan dibawah pemerintahannya. Wilayah kekuasaan Demak pula meluas hingga ke Jawa Barat & Jawa Timur.

Ia mengirimkan pasukan di bawah pimpinan Fatahillah pada 1522 untuk menghalau Portugis dr Sunda Kelapa. Pada saat itu Portugis sedang berupaya menjalin relasi dgn Kerajaan Sunda, & Sultan Trenggono berupaya menangkal supaya Portugis tak menguasai wilayah Sunda Kelapa & Banten yg menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda.

Keberhasilan mengusir orang – orang Portugis pula menciptakan Fatahillah sukses mengusasai Banten & Cirebon. Setelah itu, satu persatu kawasan kerajaan Hindu & Buddha di Jawa Timur pula ditaklukkan seperti Wirosari pada 1528, Tuban pada 1528, Madiun pada 1529, Lamongan, Blitar & Pasuruan serta Wirosobo pada 1541 – 1542.

Mataram, Madura , Blambangan & Pajang akibatnya pula jatuh pada kekuasaan Demak. Untuk memperkuat kedudukannya, Sultan Trenggana risikonya menikahkan putrinya dgn Pangeran Langgar yg menjadi Bupati Madura.

Kemudian putra dr Bupati Pengging yg bernama Tingkir pula dijadikan menantunya & diangkat selaku Bupati Pajang. Fatahillah pula dinikahkan dgn adiknya, & Pangeran Pasarehan (Raja Cirebon) dinikahkan dgn salah satu putrinya yg lain. Masa kekuasaannya dlm silsilah Kerajaan Demak rampung tatkala Sultan Trenggana meninggal pada 1546 tatkala sedang bertempur di Pasuruan.

4. Sunan Prawoto

Setelah wafatnya terjadi pertikaian perihal penerus kerajaan Demak. Perseteruan ini dimulai sejak wafatnya Pati Unus yg tak memiliki keturunan & digantikan oleh Trenggana. Walaupun sehabis Pati Unus ada Pangeran Seda Lepen (Raden Kikin), ia bukanlah putra dr permaisuri Raden Patah.

Seda Lepen ialah putra dr selir, putri dr Bupati Jipang. Perebutan tahta dimenangkan oleh Trenggana. Prawoto membunuh Raden Kikin untuk mendukung ayahnya.

  3 Tujuan Organisasi Afta Bagi Negara Asean

Oleh alasannya adalah itu dlm silsilah Kerajaan Demak sebaiknya yg mengambil alih Sultan Trenggana yakni Pangeran Mukmin atau Pangeran Prawoto sebagai putra tertuanya alasannya ia yakni keturunan permaisuri. Sunan Prawoto sempat memerintah selama beberapa saat, tetapi ia lebih tenteram hidup selaku ulama ketimbang selaku raja.

Karena kesibukannya selaku ulama, satu persatu daerah kekuasaan Demak sukses berkembang bebas tanpa bisa dihalangi. Dibawah pemerintahannya, pusat pemerintahan Demak dipindahkan ke Prawoto dr Bintoro. Ia bercita – cita untuk mengislamkan seluruh Jawa & ingin memiliki kekuasaan mirip Sultan Turki, menutup jalur beras ke Malaka.

5. Arya Penangsang

Masa pemerintahan Sunan Prawoto berlangsung singkat karena ia dibunuh oleh suruhan  Arya Penangsang. Arya Penangsang yg merupakan putra Pangeran Sekar Seda Lepen, saudara Sultan Trenggono kemudian mengambil alih tahta.

Ia pula membunuh putra Pangeran Prawoto, Pangeran Hadiri & istri Sunan Prawoto lewat orang suruhannya, Rungkud. Pusat pemerintahan dipindahkan oleh Arya Penangsang ke Jipang, dekat Cepu. Walaupun Arya Penangsang yg sudah menjadi Bupati Jipang disokong Sunan Kudus, tetapi keluarga kerajaan tak merestuinya.

Ia dikalahkan oleh Ratu Kalinyamat & Aria Pangiri berkat pinjaman dr Jaka Tingkir (Hadiwijaya). Hadiwijaya bersama Ki Gede Pamanahan & Ki Penjawi berhasil menaklukkan Arya Penangsang. Arya Penangsang dibunuh oleh Danang Sutawijaya, anak angkat Hadiwijaya pada 1549 berkat taktik dr Ki Juru Martani.

Sejak itu wilayah kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang pada 1586. Ini yaitu final dr kekuasaan Kerajaan Demak & selesai dr silsilah Kerajaan Demak. Sebagai gantinya, mulailah sejarah dr Kerajaan Pajang pimpinan Joko Tingkir. Kerajaan Demak pula masuk pada sejarah berdirinya Banten yg menjadi salah satu kerajaan Islam terkuat di Nusantara.