Simak Sejarah Hari Kebangkitan Nasional, yang diperingati Setiap Tanggal 20 Mei

Peringatan Hari Kebangkitan
Nasional (Harkitnas) setiap tanggal 20 Mei setiap tahun merupakan inisiatif
dari Ir. Soekarno di masa awal kemerdekaan. Tanggal-tanggal tersebut diseleksi
menurut waktu berdirinya organisasi Budi Utomo. Ia menilai perlunya simbol
persatuan bangsa untuk memerangi segala bentuk penjajahan.

Upacara Peringatan Harkitonas
pertama diadakan di Yogyakarta pada tahun 1948 oleh Presiden pertama Republik
Indonesia. Menurut situs Kementerian Pendidikan, Bun Carno kemudian meminta Ki
Hajar Dewantara untuk merayakan ulang tahun Budi Utomo sebagai hari kebangkitan
nasional.

Soekarno sudah menandai hari
lahir Budi Utomo selaku hari kebangkitan nasionalisme Indonesia. hal itu dikarenakan
pada tahun itu banyak ancaman pemisahan antara kalangan & ideologi dalam
upaya  menjaga kemerdekaan
Indonesia dr penjajahan Hindia Belanda dlm upaya merebut kembali kekuasaan.

Nah guys, kita akan membicarakan bagaimana sejarah tentang hari kebangkitan nasional. Yuk kalian simak yaa penjelasan sejarah di bawah ini.

Kebangkitan bangsa Indonesia
terjadi di Nusantara (sekarang Indonesia) pada paruh pertama kurun ke-20, sewaktu
bangsa Indonesia mulai berbagi kesadaran kebangsaan selaku “orang
Indonesia”. Periode ini ditandai oleh dua peristiwa penting: berdirinya Budi
Utomo (20 Mei 1908) & Janji Pemuda (28 Oktober 1928).

Untuk menemukan keuntungan
ekonomi & menguasai manajemen tempat, Belanda menerapkan sistem
pemerintahan kolonial pada mereka yg sebelumnya tak mempunyai  identitas politik yg sama. Pada awal kala
ke-20, Belanda menetapkan batas wilayah di Hindia Belanda, yg menjadi nenek
moyang Indonesia terbaru.

Pada paruh pertama masa ke-20,
banyak organisasi kepemimpinan gres muncul. Melalui kebijakan etisnya, Belanda
menolong membuat sekelompok orang Indonesia 
terpelajar. Perubahan signifikan dlm penduduk Indonesia ini sering
disebut sebagai “kebangkitan bangsa Indonesia”. Puncak dr insiden
ini ialah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, yang
dibarengi dgn peningkatan aktivitas politik. Hari Kebangkitan Negara ke yang
diadakan setiap tanggal 20 Mei setiap tahunnya, sebetulnya merupakan hari lahir
organisasi Boedi Utomo. Kebangkitan 
bangsa Indonesia yg mulai menumbuhkan kesadaran kebangsaan ditandai
dengan berdirinya Boedi Utomo pada 20 Mei 1908 & lahirnya Sumpah Pemuda pada
28 Oktober 1928.

  Sudut Pandang Untuk Pembangunan Masyarakat Indonesia

Awal penetapan Hari Kebangkitan Nasional ini memang dimulai dua tahun setelah kemerdekaan. Pada tahun 1947, Belanda melancarkan agresi militer, menimbulkan kerusuhan sosial & politik. Saat itu ibu kota dipindahkan ke  Yogyakarta.  Tak lama kemudian,  oposisi pemerintah yg dipimpin oleh Amir Syarifdin timbul. Oposisi ini, yg diketahui sebagai Front Demokratik Rakyat, menjadi  organisasi sayap kiri yg bersatu. Pasokan beras dikala itu sedang bergejolak sehingga terjadi krisis ekonomi.

Bung Karno pula mencari simbol yg bisa menyatukan negara dlm suasana dikala ini. Bung Karno sedang mencari jejak-jejak sejarah yg mampu menjelaskan asal mula pergerakan nasional Indonesia. Budi Utomo terang-jelas masih  kedaerahan pada awalnya, namun yg membedakannya dgn organisasi-organisasi lain pada waktu itu. Itu adalah bagian modernitas. Apa itu prosedur penyeleksian presiden sebuah organisasi?”

Bung Karno jadinya memutuskan
hari lahir Budi Utomo selaku hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948.
Organisasi ini didirikan oleh beberapa siswa dr STOVIA atau School tot
Opleiding van Indien Arsten.

Beberapa orang yg ikut
mendirikannya ialah Dr. Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soelaiman, Gondo
Soewarno, Soeraji Tirtonegoro, M. Soewarno, Angka Prodjosoedirdjo, RM.
Goembrek, & Moehammad Saleh. Meski demikian, ada satu tokoh yg berperan
penting & inspiratif, ini adalah dr. Wahidin Soedirohusodo. Beliau juga
merupakan alumni STOVIA.

Menurut dongeng, dokter. Wahidin
sering bepergian ke kota-kota besar di wilayah Jawa  untuk menyebarluaskan ide-ide perlindungan
keuangan pada siswa pribumi yg sangat baik yg tak bisa berbelanja
sekolah. Selama ini, ia berjumpa dgn pendiri Budi Utomo.

Akhirnya, Dokter. Wahidin memulai pandangan baru  mencerdaskan negeri dgn dana sanggar atau dana pendidikan. Tujuan dr dana ini yakni untuk menangkal semoga tak mudah diserang oleh penyusup. Sementara itu, Soetomo & kawan-kawan yg mempunyai rasa nasionalisme yg tinggi dlm pertempuran, sepakat membentuk Budi Utomo.

  14 Tujuan Dari Asean (Association Of Southeast Asian Nations)

Secara garis besar,  pendorong kebangkitan masyarakat mampu
dibedakan menjadi dua faktor, yaitu aspek eksternal & aspek internal.
Faktor internal, yaitu (1) berlanjutnya kesulitan akhir penjajahan. (2)
Kenangan kejayaan masa kemudian, mirip pada masa kerajaan Sriwijaya atau
Majapahit. (3) Munculnya kaum intelektual yg menjadi pemimpin gerakan.
Sedangkan faktor eksternal yakni selaku berikut. (1) Munculnya wangsit-pandangan baru baru
di Eropa & Amerika Serikat, seperti nasionalisme, liberalisme, dan
sosialisme. (2) Munculnya gerakan-gerakan kebangkitan nasional di Asia seperti
Young Turks, Indian National Congress, & Gandhism. (3) Kemenangan Jepang atas
Rusia dlm Perang Rusia-Jepang mendesak negara-negara Asia untuk memerangi
negara-negara Barat.

Itulah rangkaian dongeng sejarah
munculnya hari kebangkitan nasional serta faktor yg menjadi pendukung dalam
terciptanya hari kebangkitan nasional. Sekarang jadi bertambah lagi kan
ilmunya. Semoga bangsa ini selalu bangkit & berkembang untuk lebih maju. Semoga
kita selaku generasi muda tak pernah lupa akan setiap periswtiwa yg sudah
ditetapkan untuk terus diingat & diperingati sebagai rasa syukur & rasa
hormat kita pada para tokoh-tokoh terdahulu yg mempunyai peran penting di
Negara tersayang kita, Indonesia.