Sistem Ekonomi Masyarakat Desa di Pedalaman Kab. Sintang

Sistem ekonomi pedalaman di Kalimantan Barat, telah dibentuk menurut kemajuaan Desa, hutan & pembangunan gereja paroki keuskupan Sintang, yg memang berjalan dgn adanya penginjilan bagi gerekja Kristen & umat kristiani di situ.

Hal ini, disambut baik oleh penduduk akhlak yg hidup di kawasan hutan di pedalaman itu, hasil hutan & aneka macam hal terkait dgn sistem pertanian maju sudah sejak tahun 1892 berdasarkan hasil penyebaran ekonomi penduduk Desa.

Sehingga, mereka sudah mengenal tata cara ekonomi yg dikenal pada masa kolonial Belanda tatkala itu dgn terperinci. Pentingnya tata cara ekonomi yg masuk dipedalaman Kalimantan Barat tersebut, memang berasal dr metode pertanian Desa yg dibuat berdasarkan hasil pertanian di masyarakat adat.

Pada tahun 1890 Kota kecil yg terletak di tepi Sungai Kapuas ini dikuasai Belanda & menjadi sentra jual beli bagi wilayah-kawasan terpencil di sekitarnya. Setahun lebih, penduduk yg tiba  mempelajari  bahasa & etika istiadat orang Dayak yg datang memasarkan hasil bumi ke Semitau.

Ketika itu hasil bumi begitu penting bagi masyarakat yg tinggal & hidup sekitar hutan & sungai yg melekat pada keperluan hasil hutan yg memang berasal dr kehidupan sosial budaya di penduduk yg hendak berpergian.

Hal ini menjelaskan adanya sistem perkampungan yg dibikin berdasarkan hasil pembangunan Desa, yg memang di bangkit menurut hasil bahu-membahu penduduk akhlak istiadat. Tentunya dipahami dgn baik adanya sistem kehidupan ekonomi politik yg dibuat berdasarkan hasil ekonomi penduduk Desa tatkala itu.

Jika  berdasarkan hasil perdagangan pastinya dijual pada penduduk Desa, dgn adanya kolonialitsasi yg dibentuk menurut kehidupan sosial budaya penduduk Desa. Hal ini menerangkan adanya ekonomi urbanisasi ke perkotaan memang terjadi pada masa sesudah kemerdekaan dlm hal ini tatkala merdeka menurut pertentangan antara Belanda, & Indonesia.

  1) Bercerita Tentang Apa Karikatur-karikatur Tersebut?

Ini menerangkan perubahan ekonomi di penduduk sudah mengalami perubahan tatkala dilema konflik, ekonomi pada masyarakat setempat terjadi dikarenakan perebutan mata pencaharian, politik Desa, & budaya di masyarakat yg berlawanan.